Memperoleh Nur Ilahi Melalui Perantara TV | Bagian 2

Memperoleh Nur Ilahi Melalui Perantara TV | Bagian 2

Berkhidmat di Kepulauan Rempah-rempah Maluku (2018-2020)

Sejak 25 Agustus 2018, Penulis diberi amanat sebagai Mubalig Daerah di Provinsi Maluku. Kepulauan Maluku yang dikenal sebagai Spice’s Islands dan terbentang luas terdiri dari 1 Kota dan 10 Kabupaten. Selama 20 bulan ditugaskan di Provinsi Maluku, Penulis sudah menjelajahi 10 Kota/Kabupaten. Tinggal dua Kabupaten yang belum sempat dikunjungi, yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Bahkan, Pulau Buru yang terdiri dari Kabupaten Buru (dengan Ibukota Namlea) dan Kabupaten Buru Selatan (dengan Ibukota Namrole) sudah dikunjungi sebanyak 40 kali. Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak 5 kali. Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 5 kali, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) juga sebanyak 5 kali. Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual masing-masing sekali. Serta Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak tiga kali.

Selama ditugaskan di Maluku, Penulis membuat catatan dan reportase perjalanan sebanyak 21 Volume dengan tidak kurang dari 1.500 halaman. Berbagai tema pun ditulis untuk memudahkan pemetaan dan pengenalan lokasi bagi Mubalig yang datang sesudahnya. Penulis pun kemudian segera dikenal sebagai Penggiat Literasi, Sejarawan dan Pakar Filologi dan Kodikologi. Untuk memudahkan akses ke pelosok pedalaman, berbagai kalangan suku pedalaman pun dikontak.

Berkhidmat di Pulau Emas Papua Barat (2020-Sekarang)

Sejak 2 Agustus 2020, Penulis pun tiba di Manokwari, Provinsi Papua Barat. Penulis diberi amanat sebagai Mubalig Daerah papua Barat yang membawahi 13 Kota/Kabupaten. Penulis awalnya tinggal di rumah kontrakan di bilangan KODAM XVIII/Kasuari, Arfai 1, Manokwari.

Selama 30 bulan di Daerah Papua Barat, Penulis sudah berkeliling semua Kabupaten dan Kota di Papua Barat (kini terjadi pemekaran Provinsi papua Barat Daya). Kunjungan ke Kab. Manokwari Selatan telah dilakukan sebanyak lebih dari 45 kali. Ke Kota Sorong sekitar 20 kali, ke Kab. Sorong dan Kab. Sorong Selatan sudah empat kali, sekali ke Kab. Tambrauw, tiga kali ke Kab. Maybrat, empat kali ke Kab. Teluk Bintuni dan sekali ke Kab. Teluk Wondama. Penulis juga telah mengunjungi Kab. Fak Fak dan Kab. Kaimana serta Kab. Raja Ampat.

Penulis telah menulis catatan perjalanan sebanyak 270 buah dengan tidak kurang dari 1.200 halaman. Begitu juga, Penulis telah menulis beberapa makalah dan catatan ringan terkait Sejarah, Etnografi dan Filologi di Papua Barat ini. Semua catatan itu diharapkan dapat berguna bagi para Mubalig yang akan ditugaskan di Daerah Papua Barat (Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya).

Salah satu kendala di Daerah Papua Barat adalah sarana dan prasarana transportasi yang masih terbatas. Jalan-jalan belum tersambung dan ongkos perjalanan yang mahal. Oleh sebab itu domisili strategis harus ditentukan agar dengan mudah bisa menjangkau ke segala arah. Kota Sorong merupakan pusat transportasi yang relatif mudah dan murah menjangkau ke semua arah itu.

Testimoni:

Pengalaman Spiritual Menemukan Kebenaran Islam Ahmadiyah Diawali dari Menyimak Tayangan “Liqa ma’a al-‘Arab” di MTA Internas
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan, D.D.
Mubalig Daerah JAI Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan