Masroor Library – Tahun 2025 menjadi tahun bersejarah bagi Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia, pasalnya Organisasi Islam yang meyakini Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Yang Dijanjikan tersebut kini mencapai usia 100 tahun.
Dalam perjalanannya, Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia senantiasa berkhidmat dan mengabdi bagi Islam, Nusa dan Bangsa.
Diantara kontribusi Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia dalam bidang kerohanian adalah menerjemahkan Kitab Suci Al-Qur’an ke dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa dan Bahasa Bali, yang mana menjadi bagian dari program Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional untuk menerjemahkan Kitab Suci Al-Qur’an ke dalam 100 bahasa.
Bahkan, sekitar tahun 1970, Departemen Agama Republik Indonesia (sekarang : Kementerian Agama Republik Indonesia) menjadikan “The Holy Qur’an, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad” sebagai referensi dalam penerbitan Al-Qur’an dan Terjemahnya.
Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia pun menjadi salah satu Organisasi Islam yang senantiasa mengamalkan nilai-nilai dalam 4 (empat) pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Terlebih, dalam Anggaran Dasarnya tertulis bahwa Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia berasaskan Pancasila.
Hal tersebut telah terbukti sejak awal, diantaranya adalah dalam Surat Kabar “Kedaulatan Rakyat – Yogyakarta” tanggal 10 Desember 1946 memuat berita tentang dukungan Khalifah kedua Jemaat Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad untuk Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan salah satu Tokoh Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia yang juga turut berjuang untuk Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Wage Rudolf Supratman (Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya).
Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia juga senantiasa bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, diantaranya adalah :
1. KDMI (Komunitas Donor Mata Indonesia)
Gerakan donor kornea mata ini sudah dijalani oleh Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia sejak tahun 1985, yang mana gerakan ini bekerjasama dengan Bank Mata Indonesia dan pada tahun 2017 Jemaat Muslim Ahmadiyah mendapatkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai Komunitas dengan Anggota Pendonor Kornea Mata Terbanyak secara Berkesinambungan.
2. GDDN (Gerakan Donor Darah Nasional)
Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia telah memulai gerakan ini sejak tahun 1980 , yang mana gerakan ini dilakukan di berbagai cabang Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia setiap 3 (tiga) bulan sekali dan bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia).
3. Clean The City
Melalui gerakan ini, Jemaat Muslim Ahmadiyah berperan pada kebersihan lingkungan, yang mana gerakan ini biasanya dilaksanakan setiap tanggal 1 Januari dengan membersihkan sampah sisa perayaan Tahun Baru di berbagai daerah.
Selain itu, melalui organisasi kemanusiaan Humanity First, Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia telah menjadi organisasi yang senantiasa siaga bencana dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Bahkan, pada tanggal 4 Mei 2025, Rumah Baca Namorambe di Deliserdang, Medan – Sumatera Utara telah diresmikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof.Abdul Mu’ti, M.Ed.
Semoga Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia senantiasa dapat berkhidmat dan mengabdi untuk Islam, Nusa dan Bangsa. Aamiin.
Disusun Oleh:
Mln. Iman Mubarak Ahmad
No Responses