Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [6/8]. Berkat Jalsah Salanah UK 2022 bagi Mubalig Daerah Papua Barat bukan hanya melulu soal kerohanian. Ternyata, melalui acara Jalsah tersebut, Mubalig Daerah Papua Barat pun dituntut untuk bisa memperbaiki sendiri jaringan parabola yang sudah 25 hari hilang. Padahal sebelumnya tayangan itu masih bisa disaksikan. Setelah dua jam mengutak-atik remote receiver/dekoder K-Vision C2000 alias Bromo, tayangan itupun muncul kembali, Sabtu (6/8) malam pkl. 00:00 WIT.
Sebenarnya, bisa saja Mubalig Daerah Papua Barat menyimak melalui tayangan YouTube via gawai. Namun, seolah ada sesuatu yang menjadi tantangan tersendiri saat semua teknisi parabola menyampaikan tidak bisa memperbaikinya dalam waktu dekat. Bahkan, hingga acara Jalsah Salanah UK 2022 telah lewat sehari dilaksanakan, belum ada kabar yang menggembirakan dari para teknisi itu. Benar-benar kondisi yang menantang untuk mencobanya sendiri.
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memeriksa identitas pelanggan K-Vision yang selama ini tidak pernah diperhatikan. Begitu juga nomor Set Top Box (STB) dan nomor Serial yang ada di dekoder K-Vision C2000 alias Bromo tersebut. Setelah berkomunikasi dengan customer service K-Vision (My K-Vision) dan menginstal aplikasi Kawan K-Vision dan K-Vision Plus, akhirnya nomor pelanggan dapat diketahui.
Ternyata, nomor pelanggan itu atas nama AMJ3. Tentu saja itu bukan nama sebenarnya. AMJ3 merupakan singkatan dari teknisi yang bekerja di Toko Elektronik Aman Jaya (AMJ) Manokwari. Kode angka 3 (tiga) menunjukkan bahwa yang melakukan setting adalah teknisi nomor urut ketiga. Tidak penting siapa nama orangnya, setelah nomor pelanggan itu diketahui. Apalagi, teknisi dari toko elektronik itu sudah tidak mau lagi melaksanakan tugasnya.
“Nanti saya garap kalau ada pengantaran le arah sana,” ujar Jumardi, teknisi dari Toko Elektronik “Aman Jaya” Manokwari, yang sebelumnya juga pertama kali memasang parabola di rumah dinas Mubalig Daerah Papua Barat sewaktu masih di depan gerbang Kodam XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari. Namun, setelah beberapa hari, teknisi asal Jeneponto itu tidak kunjung datang juga.
“Saya sekarang kalau pagi antar anak sekolah sampai siang, Pak. Begitu juga waktu sore hari langsung berjualan di depan Kodam,” kata teknisi dari Wijaya Parabola Arfai yang dua tahun lalu memasang parabola dan menyetel jenis siarannya. “Nanti saya lihat waktunya lagi,” kata teknisi parabola yang juga pedagang Ayam Lalapan di depan gerbang Kodam XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari tersebut.
Untungnya, dengan nomor pelanggan itulah, Mubalig Daerah kemudian mulai aktivasi paket K-Vision lagi. Tidak ada yang sulit berhubungan dengan aplikasi digital. Paket yang dipilih pun sudah dipesan via online. Jenisnya Cling 6 bulan (CL06) dan Juara 12 bulan (J01). Sayangnya, meskipun telah sukses aktivasi, tayangan TV tetap tidak muncul juga dan seolah masih terkunci. Ini sangat menantang.
Setelah konfirmasi kepada customer service lagi via email sebanyak dua kali, akhirnya Mubalig Daerah memastikan bahwa masalahnya bukan pada paketnya melainkan pada setting yang ada pada TV, yaitu jaringan satelit. Berbekal rasa penasaran, beberapa tutorial pun ditonton. Semua metodenya hampir sama. Satu keyakinan, bahwa itu akan dapat diatasi, sebab tidak ada masalah pada transmisi sinyal dari parabola ke TV.
Mubalig Daerah pun mencoba menambah satu transponder (TP) satu lagi, yaitu TP baru lagi meskipun sebelumnya sudah ada. Nama TP pun dimasukkan, yaitu K-VISION KU, tetapi dengan parameter milik Satelit TELKOM 4. Setelah rampung, maka pencarian pun dilakukan. Ternyata upaya ini membuahkan hasil. Sebanyak 1022 channel muncul di layar TV. Perasaan senang pun membuncah di dalam dada. Langsung saja dicari chanel Al-Arabiyah yang ternyata ada di urutan 1012.
Ada perbedaan mendasar antara menyimak tayangan melalui layar gawai dengan dari monitor TV. Perbedaan luas layar keduanya menimbulkan sensasi dan kepuasan yang berbeda pula. Menyimak tayangan MTA 3 Al-Arabiyya melalui monitor 32 inchi sangat berbeda dengan menyimak melalui layar gawai yang hanya 5,5 inchi. Jadi, selain substansi dari apa yang kita simak, ternyata sarananya pun sedikit banyak ikut mempengaruhi suasana hati.
Berkat menangani tayangan TV yang hilang itu, Mubalig Daerah Papua Barat pun kini resmi tercatat sebagai teknisi perorangan melalui aplikasi Kawan K-Vision. Untuk menangani gangguan yang sama, sedikitnya sudah ada pengalaman. Begitu juga terkait cara berlangganan paket K-Vision: aktivasi, cek saldo, refresh dan pengecekan nomor pelanggan, semuanya sudah ada sedikit pengalaman. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
No Responses