Kota nan megah dan indah itu sama tuanya dengan Romawi, Athena, Babilonia. Tanah legenda yang tahun ini berusia 2760 (2014-peny) tahun itu bernama Samarkand kota terbesar kedua di Uzbekistan.
Keindahan Samarkand yang begitu populer sempat membuat KaisarAlezander Agung terpikat. Tatkala menginjakkan kakinya untuk pertama kali di tanah Samarkand pada tahun 329 SM, Alexander pun berseru, “Aku telah lama mendengar krindahan kota ini, namun tak pernah mengira kota ini ternyata benar-benar cantik dan megah.”
Selain tersohor dengan keindahannya, Samarkand pun dikenal sebagai kota yang strategis. Kota legenda itu berada di tengah ‘Bayangan Asia’ yang menggabungkan Jalur Sutera antara Cina dan Barat. Samarkand menjadi tempat bertemunya tiga budaya yakni Barat, Cina dan Arab.
Samarkand merupakan salah satu kota tertua di dunia. Awalnya kota ini bernama Maracanda. Penduduk asli Samarkand adalah bangsa Turk. Istilah Turk ini mereperentasikan sebuah ethnolinguistik yang besar yang melingkupi berbagai masyarakat seperti Kazakhs, Uzbek, Kyrgyz, Uyghur, Azerbaijan, Turkmen dan Turki. Sebagian besar orang Turk memiliki asal-usul dari Asia Tengah, yang oleh beberapa ahli disebut sebagai keturunan Nabi Nuhdari puteranya yang bernama Tur.
Bangsa Turk tidak pernah menjadi penguasa di tengah kelahirannya sendiri. Mereka selalu berada di bawah penguasaan bangsa lain yang lebih besar dan lebih kuat kekuatan militernya. Dalam sejarah panjangnya, kota ini dikuasai secara bergantian oleh keraaan-keraaan besar dunia, hingga klan-klan kecil dari Transoksania atau Asia Tengah. Namun dari sekian banyak penguasa yang menguasaiSamarkand, Kekaisaran Persia tercatat paling lama menguasainya, tak heran jika budaya Persia sangat kuatmempengaruhi masyarakat Samarkand.
Penguasaan Samarkand oleh bangsa Persia teradi dalam dua periode yaitu, periode Persia Kuno yang dikuasai bangsa Mede atau Median (600 SM) dan bangsa Akhemenid (550-330) dan periode Peria Pra Islam oleh Kekaisaran Sasaniiyah (224-651)
Bangsa Mede (Nahasa Kurdi Medya, Med atau Mad, bahasa Persia Madha) adalah suku Iran Purba yang tinggal di kawasan Teheran, Hamedan, Azarbaijan, Provinsi Isfahan Utara dan Zanjan.Bangsa ini juga dikenal sebagai Media atau Medea oleh seorang Yunani. Paa abad ke 6 SM, bangsa Media berhasil meluaskan kekaisaran mereka dari Arran di Azerbaijan hingga ke Asia Tengah dan Afganistan. Periode ini adalah awal dikuasainya Samarkand oleh bangsa asing.
Bangsa Mede sendiri telah dinyatakan sebagai pendiri negara dan kekaisaran Persia Kuno.
Adapun bangsa Akhemenia berhasil mendirikan kekaisarannya setelah menggulingkan Kaisar Mede yang berkuasa. Kaisar Akhemenia yaitu Koresh Agung. Berasal dan bermukim di daerah yang mereka beri nama Parsua, yang dibatasi oleh sunga Tigris di barat dan teluk Persia di timur. Tempat ini menjadi wilayah pusat mereka pada masa Kekaisaran Akhemenia.
Koresh Agung atau dikenal juga sebagai Koresh II dari Persia muncul dan mengalahkan bangsa Mede, Lydia, dan Babilonia, serta membuka jalan untuk penaklukan selanjutnya ke Mesir dan Asia Kecil. Kekuasaannya terus meluas hngga menguasai wilayah yang amat besar di dunia kuno dan pada tahun 500 SM membentang dari lembah Indus di Timur hingga ke Thrakia dan Makedonia di perbatasan Timur laut Yunani. Tidak ada kekaisaran lain sebelum masa itu yang lebih besar dari pada Kekaisaran Akhemania.
Kekaisaran Akhemania pada akhirnya menguasai Mesir juga. Kekaisaran ini dipimpin oleh serangkaian raja yang menyatukan suku-suku dan bangsa-bangsa yang terpisah-pisah dengan membangun jaringan jalan yang rumit.
Pada puncak kejayaannya setelah penaklukan Mesir, ,kekaisaran ini menempati wilayah seluas kira-kira 8 juta km2, meliputi 3 benua: Asia, Afrika dan Eropa. Pada wilayah terluasnya, kekaisaran ini juga meliputi wilayah yang kini menjadi Iran, Turki, sebagian Asia Tengah, Pakistan, Thrakia, dan Makedonia, sebagian pesisir Laut Hitam, Afghanistan, Irak, Arab Saudi Utara, Yordania, Israel, Lebanom, Suriah, serta semua pusat pemukiman di Mesir kuno hingga ke barat sejauh Libya.
Pada tahun 224 hingga 651 M, Samarkand berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia Sassania (disebut juga kekaisaran Sasania, atau Kekaisaran Sassaniyah). Kekaisaran Sassania merupakan Kekaisaran Persia pra-Islam terakhir dan dipimpin oleh Dinasti Sassania. Kekaisaran Sassania yang menggantikan Kekaisaran Parthia atau Kekaisaran Arkasid, diakui sebagai salah satu kekuatan utama di Asia Barat, Selatan dan Tengah, bersama dengan Kekaisaran Romawi. dan Kekaisaran Bizantium dalam periode selama lebih dari 400 tahun.
Kekaisaran ini berakhir ketika Syahansyah (Raja Segala Raja) Sassania terakhir, Yazdegrd III (632-651) kalah dalam perjuangan selama 14 tahun untuk menyingkirkan Kekhalifahan Islam yang pertama.
Adapun ayah YazdegerdIII adalah Khosrau II (Kisra), yang pada tahun 628 mendapat surat Tablig dari Nabi Muhammad SAW untuk memeluk Islam. Namun ia tolak ajakan tersebutdan malah merobek-robek surat itu. Akibat perbuatannya, ia dan kerajaannya dihukum oleh Allah Ta’ala dengan cara yang sangat pedih. Kisra dibunuh oleh salah satu anggota keluarganya sendiri dalam sebuah konflik perebutan kekuasaan dan kekaisarannya hancur dalam jangka waktu duapuluh tahun setelah ia memperlakukan surat dari Nabi Suci secara tidak sopan.
Runtuhnya Kekaisaran Persia secara total mengakhiri penguasaan bangsa peria atas Samarkand.
Penguasaan Samarkand oleh bangsa Persia membuat Samarkand banyak mengadopsi budaya dan agama bangsa Persia. Agama Zoroaster sebagai agama resmi bangsa Persia dianut oleh penduduk asli Samarkand, Turk. Hal inilah yang menyebabkan kalangan Muslim saat itu menyebut rakyat Samarkand sebaga kaum kafir penyembah berhala dan api.
Asimilasi etnispun terjadi melalui jalur perkawinan antara suku asli Samarkand dengan bangsa Persia, yang kemudian melahirkan istilah Turko-Persia. Asimilasi yang berjalan berabad-abad itu telah membentuk masyarakat yang sangat majemuk di Samarkand.
(Bersambung)
No Responses