Tuhan Kirimkan Sosok Penolong untuk Persiapan Jalsah di Papua Barat

Tuhan Kirimkan Sosok Penolong untuk Persiapan Jalsah di Papua Barat

“Janji Tuhan kepada Hadhrat Masih Mau’ud as adalah bahwa Dia akan menolong Utusan-Nya dengan seorang atau beberapa orang laki-laki yang diberikan wahyu dari langit.”

Masroor Library – Jalsah Salanah merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan dengan pengaturan sedemikian rupa tertibnya. Berbagai bidang dikelola secara profesional dengan melibatkan sumber daya yang cakap dan terlatih. Minimal, mereka telah beberapa kali melaksanakan tugas itu sehingga dapat memahami tupoksinya.

Berbeda halnya dengan di suatu lokasi yang jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali menyelenggarakan Jalsah Salanah. Meski awalnya tertatih, namun kemudian bisa menjadi terlatih. Pekerjaan fisik seperti sarana dan prasarana seperti akomodasi dan kelengkapan lumayan mudah ditata sepanjang bahannya ada.

Namun, tetap saja, untuk Jemaat yang memiliki keterbatasan sumber daya manusia, itu akan menjadi kendala. Pekerjaan fisik pun menjadi relatif sulit dikerjakan. Misalnya persiapan tempat makan untuk para tamu Jalsah, tempat memasak, tempat cuci piring dan lainnya.

Begitu juga untuk persiapan akomodasi di titik utama Jalsah di Papua Barat, yaitu di Kampung Wedoni. Awalnya, panitia merasa kebingungan. Tidak ada sumber daya manusia lain yang bisa diberdayakan. Namun, ternyata kemudian Tuhan mengirimkan seseorang penolong.

“Saya awalnya bingung untuk persiapan akomodasi Jalsah. Banyak yang tidak berada di tempat, sedangkan waktu sudah semakin mendekat. Karena kondisinya demikian, saya akan minta bantu dari teman-teman ghair yang sudah dekat,” ujar Pak Kelen Sunarya, salah seorang panitia Jalsah Salanah di Wedoni, Papua Barat.

Adalah Fredy Kakiasina, seorang pemuda Ambon tepatnya dari Kaibobo mendadak ada di lingkungan titik utama Jalsah Salanah. Sebelumnya dia ikut dengan penduduk setempat. Oleh Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan akhirnya pemuda itu diberdayakan untuk membantu persiapanan fisik Jalsah. Membuat partisi, memasang lampu, meratakan tanah hingga mencuci piring pun dilakukannya.

Kaibobo adalah nama suatu Negeri di Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Negeri Kaibobo memiliki nama adat (teun) yaitu Tehisane poputsamal. Negeri ini dipimpin oleh seorang kepala desa bergelar Raja. Saat ini Raja Alex Kuhuwael yang memerintah.

Menurut penuturannya, sebenarnya dia pernah kuliah di salah satu kampus terkenal di Surabaya, Jawa Timur. Namun karena ada sesuatu, dia akhirnya putus kuliah. Lalu, Fredy memutuskan untuk merantau ke Papua Barat.

“Kebetulan ada beta pung kakak yang tinggal di Manokwari dan bertugas sebagai tentara,” kata lelaki kelahiran 1986 tersebut.

Mubalig Daerah Papua Barat yang sebelumnya pernah ditugaskan di Provinsi Maluku dan mengenal dengan baik topografi, etnografi serta demografi penduduknya, dengan cepat dapat mengenali lokasi asal Fredy Kakiasina tersebut. Bahkan, sejarah dan perkembangan terkini disana pun masih diperhatikan. Dulu, Kampung Eti –sebelah Negeri Kaibono– dan Pulau Kassa di Kecamatan Seram Barat itu pernah dijadikan sebagai target pertabligan. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan