Membantu Pemakaman Tetangga Sebelah Mushala Ahmad Amban

Membantu Pemakaman Tetangga Sebelah Mushala Ahmad Amban

“Selain Mubalig Daerah Papua Barat, Wakil Ketua LI Daerah Papua+Papua Barat, Ketua JAI Manokwari, Ketua JAI Manokwari Selatan, Mubalig JAI Manokwari & Manokwari Selatan, Ketua LI Manokwari dan pengurus lainnya yang melayat, Ketua AMSA Papua Barat dan Qaid MKAI Manokwari juga membantu penyiapan kain kafan untuk almarhum.”

Masroor Library – Manokwari, Papua Baear [4/1]. Halaman rumah Sekr. Maal JAI Manokwari dan Ketua LI Manokwari yang juga lokasi Mushala “Ahmad” Amban, Manokwari Barat, Manokwari itu dipenuhi pelayat, Rabu (4/1) siang. Mayoritas berasal dari Paguyuban Borangasih (Buton) dan sebagian dari warga sekitar dan perwakilan kampus serta sekolah. Tampak Dekan Fak. Kehutanan UNIPA juga hadir, termasuk beberapa pengurus MUI.

Dengan menggunakan sepeda motor, Mubalig Daerah Papua Barat dan istri yang juga Wakil Ketua Daerah LI Papua+Papua Barat disertai putri bungsu tiba di rumah duka. Ketiganya masuk ke ruang keluarga dimana jenazah almarhum Bpk. Lili disemayamkan, sebelum dishalatkan dan dibungkus kain kafan. Beberapa pelayat tampak masih berada di dalam menemani istri dari almarhum, yaitu Ibu Ayya.

Meskipun masih ghair Ahmadi, Ibu Ayya dan putra-putrinya sering hadir dalam kegiatan Jemaat di Mushala “Ahmad” yang persis berada di sebelah rumahnya. Bahkan, relatif rutin ikut shalat Jumat atau kegiatan Jemaat lainnya. Ketika memanggil pun, telah biasa dengan kata “Pak Mubalig”. Panggilan itu juga yang dilakukan ketika Mubalig Daerah Papua Barat takziah ke rumah duka. Tampak wajah-wajah pelayat lainnya keheranan mendengar panggilan tak umum di kalangan ghair itu.

“Kana masih berada di Bali. Rencananya tgl. 10 Januari baru akan kembali. Sebab, tidak bisa pulang lebih awal karena transkrip nilai belum keluar,” kata Ibu Ayya, istri almarhum yang juga kakak kandung dari Ketua LI Manokwari tersebut. “Kami sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. Mungkin ini yang terbaik baginya dan bagi kami.”

Karena bagian dari anggota Paguyuban Borangasih, untuk imam yang memimpin shalat jenazah akan langsung dipegang oleh pembina kerohanian, Ustad Jamil Manilet. Tetapi karena ada kedukaan yang sama di lokasi lainnya, maka masih menunggu kedatangan Ustad Jamil Manilet tersebut. Apalagi, dalam tradisi mereka ada anggapan bahwa jenazah yang disentuh oleh pihak lain maka akan dimandikan lagi.

Setelah Ustad Jamil Manilet tiba, persiapan memandikan jenazah dan shalat jenazah pun dimulai. Ketua AMSA Papua Barat dan Qaid MKAI Manokwari pun turut memandikan jenazah serta mempersiapkan kain kafannya. Keduanya sambil belajar membuat kain kafan dari Ustad Jamil Manilet yang tampaknya sudah kelelahan karena mengurus pemakaman di lokasi lainnya.

“Jenazah akan dimakamkan di TPU Khusus Muslim di Pasir Putih, Manokwari. Saat ini makamnya sedang digali,” ujar IPDA Nur Iman, personel polisi di Polresta Manokwari yang juga suami Ibu Muridasia, kakak dari Ibu Ayya. Untuk di Manokwari, memang tidak banyak pemakaman umum. Selain di Pasir Putih, lokasinya lainnya adalah di Arfai 2, Kelurahan Anday, Distrik Manokwari Selatan.

Mubalig Daerah Papua Barat beberapa kali membezuk keluarga Ibu Ayya, saat yang bersangkutan terkena asam urat sehingga kesulitan berjalan maupun saat suaminya yaitu Pak Lili (almarhum) terkena stroke. Bahkan, akhir Desember 2022 bertepatan dengan KPA Usia Remaja 2022, rombongan Mubalig Daerah Papua Barat dan Pengurus Jemaat juga membezuk Pak Lili. Saat itu, kondisi Pak Lili masih terlihat relatif baik. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan