Demi Raih Limpahan Berkat | Anggota Bersemangat Hadiri Jalsah di Papua Barat

Demi Raih Limpahan Berkat | Anggota Bersemangat Hadiri Jalsah di Papua Barat

“Meskipun harus melewati dua pegunungan dan diguyur hujan lebat, anggota Jemaat di Manokwari, Papua Barat dengan bersemangat hadiri Jalsah di Kab. Manokwari Selatan. Bahkan ada yang masih sakit pun menyempatkan diri untuk hadir ke Jalsah demi meraih berkat.”

Ketika untuk pertama kali Jalsah dilaksanakan di Qadian pada akhir 1891, sebanyak 75 orang sahabat Hadhrat Masih Mau’ud as pun hadir. Mereka yang hadir, tentu saja telah menggenapi salah satu wahyu yang diterima oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sebelumnya, “ya-tuka min kulli fajjin ‘amiiq, ya-tuunaka min kulli fajjin ‘amiiq”.

Peserta Jalsah perdana yang juga merupakan murid-murid Hadhrat Masih Mau’ud as itu datang dari tempat yang jauh-jauh. Untuk kondisi pada masa itu, dimana sarana transportasi masih belum secanggih sekarang, perjalanan masih memerlukan waktu lama meski hanya puluhan kilometer saja.

Bahkan, dalam catatan sejarah, Sungai Beas yang memisahkan Batala dengan Qadian, belum memiliki jembatan. Satu-satunya cara untuk menyeberangi sungai besar itu adalah dengan naik sampan atau berenang. Nah, murid-murid bahkan Pendiri Ahmadiyah sendiri pun sering mengalami hal itu. Jalan kaki merupakan cara biasa untuk menghadiri acara, selain naik delman atau rickshaw.

Berbeda halnya dengan kondisi saat ini, kendaraan modern sudah semakin canggih. Bagi yang berasal dari jauh sekalipun atau dari luar negeri, ada pesawat terbang. Lalu, taksi dan bus pun menjadi sarana transportasi yang dapat dimanfaatkan secara lebih nyaman. Begitu juga adanya kereta api.

Begitu juga untuk di Papua Barat. Kendaraan roda empat dan roda dua sudah semakin banyak. Bahkan, melihat plat nomor kendaraan dari Jawa atau Toraja atau Manado sudah biasa berkeliaran di jalanan dan menjadi pemandangan biasa di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Dengan menggunakan kendaraan roda dua, Mubalig Daerah Papua Barat dan beberapa anggota JAI Manokwari lainnya pun nertolak ke lokasi acara di Kab. Manokwari Selatan. Jalan yang berkelok dan naik-turun menjadi hal biasa yang harus dilalui. Begitu juga guyiran hujan yang sering terjadi.

“Meskipun harus melewati dua pegunungan dan diguyur hujan lebat, anggota Jemaat di Manokwari, Papua Barat dengan bersemangat hadiri Jalsah di Kab. Manokwari Selatan. Bahkan ada yang masih sakit pun memaksakan diri untuk hadir ke Jalsah demi meraih berkat.” ujar Mubalig Daerah Papua Barat.

Mubalig Daerah Papua Barat, Ketua AMSA Papua Barat beserta seorang Nashirat dan dua LI menggunakan kendaraan roda dua untuk hadir dalam Jalsah. Salah seorang LI tersebut adalah istri dari ketua JAI Manokwari Selatan yang memaksakan hadir meskipun masih dalam kondisi sakit dan dalam perawatan di Manokwari.

Jalsah Salanah memang selalu menarik untuk dihadiri. Selain ilmu-ilmu yang bernas dari para penceramah, juga silaturahmi antar sesama anggota yang sekian lama telah berpisah. Pun, suasana kerohanian yang sangat kental dan identik dengan Jalsah, yaitu shalat tahajud berjemaah. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan