Masroor Libraru – Maybrat, Papua Barat [11/6]. Hujan kembali mengguyur kawasan Kampung Mefkajim II, Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Sabtu (11/6) malam ini. Kilat dan petir saling sahut-menyahut membuat suasana di bagian barat Danau Ayamaru terasa mencekam. Untungnya, listrik yang berasal dari PLTD Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan itu tidak padam. Padahal, sebelumnya, tiap beberapa jam listrik selalu padam.
Rumah Mess perwira yang menjadi tempat menginap Mubalig Daerah Papua Barat terletak di bagian belakang KODIM 1809 Maybrat. Lokasinya hanya beberapa meter saja dari pinggir Danau Ayamaru. Komplek ini terbilang sepi, meski banyak personel yang berjaga disini. Situasi di Kab. Maybrat memang masih terbilang belum kondusif sejak penyerangan Posramil Kisor di Distrik Aifat Selatan.
Malam yang diguyur hujan menyebabkan suasana menjadi dingin mencucuk tulang. Ini berbeda dengan cuaca siang yang kadang menyebabkan berkeringat. Siang tadi Mubalig Daerah Papua Barat didampingi Letkol. Mustagfirin, Mayor Cahyo Widodo, Kapten Janis dan Pace Simson Sonny Bless sengaja berkeliling Kampung Framu di Kelurahan Ayamaru untuk melihat situs sejarah yang dikatakan memiliki hubungan dengan Bung Karno, Sang Proklamator RI.
Lokus pertama adalah Jembatan Bandara pesawat beaver (amphibious plane). Dalam catatan Mubalig Daerah Papua Barat, lokasi ini pertama kali menjadi tempat pendaratan pesawat beaver pada Desember 1958. Pesawat jenis Havilland Canada, Dacota atau Twin Prisoner dipakai oleh Nederland Nieuw Guinea Luchvaart Maschaapij (NNGLM) untuk melayani penumpang, salah satunya ke Ayamaru. Biasanya tiap hari keempat dalam seminggu.
Lokasi berikutnya adalah goa yang dikatakan pernah menjadi tempat Bung Karno beristirahat sementara setelah berada di tepi Danau Framu. Menurut legenda (folklor), disinilah Bung Karno seolah-olah sakit, dengan berselimutkan sarung dan mengolesi badannya dengan lumpur tanah. Kondisi goa saat ini sebagian sudah tertimbun oleh longsoran tanah dari atasnya.
Lokasi ketiga adalah rumah HPB alias Hoofd van Plaatselijk Bestuur, yaitu rumah tempat kediaman Kepala Pemerintahan Lokal. Bila berdasarkan data dari sumber-sumber otentik Belanda, rumah ini dibangun bersamaan dengan rumah lainnya yang untuk kepala polisi, barak polisi dan Poliklinik serta penjara. Ini diperkirakan terjadi pada 1954-1956 setelah Ayamaru menjadi Onder-Afdeeling sendiri di bawah West Nieuw Guinea.

Rumah kepala HPB di Ayamaru yang dibangaun pada tahun 1954 s.d. 1956. Oleh warga dikatakan pernah menjadi tempat singgah Bung Karno sewaktu diasingkan di Ayamaru
Di lokasi ini, semuanya melihat-lihat kondisi di dalam rumah yang saat ini difungsikan sebagai tempat belajar-mengajar dari suatu lembaga pendidikan keagamaan di Ayamaru. Sesuai dengan data, rumah ini memang peninggalan Belanda. Hal itu terlihat dari ukuran pintu, jendela, atap seng dan lantai. Hanya saja, untuk dinding sudah diganti dengan pelepah sagu (gaba-gaba) yang dicat coklat.
Setelah puas melihat situs-situs sejarah yang dikaitkan dengan keberadaan Bung Karno di Ayamaru, rombongan pun kembali ke rumah tokoh adat Pace Simson Sonny Bless, S.H. Mantan Kepala Distrik dan alumnus Universitas Cenderawasih (Uncen) itu ternyata sudah menulis rintisan naskah sejarah perkembangan Ayamaru dari masa ke masa: saat di bawah Kesultanan Tidore, saat di bawah Belanda (Nederland Nieuw Guinea), saat di bawah pemerintahan Jepang dan era kemerdekaan dan integrasi.

Gua yang pernah menjadi tempat istirahat Bung Karno. Lokasi di Kampung Framu, Distrik Ayamaru, Kab. Maybrat.
Apakah Bung Karno memang pernah tinggal di Kampung Framu, Kelurahan Ayamaru, Distrik Ayamaru ini dulu? Sejarah belum menemukan titik terang kecuali legenda itu. Hanya saja, nasionalisme dan penghargaan terhadap Bung Karno memang patut diapresiasi. Banyak lokus di Papua Barat yang menyebutkan keberadaan Bung Karno pada masa dulu: di Ayamaru, di Babo, di Kisor dan Susumuk. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Meneliti Manuskrip Kuno Al Quran Daun Lontar
Kunjungi Ciaruteun Ilir dan Pasir Muara Telisik Prasasti Tinggalan Kerajaan Tarumanegara
Gotrasawala Panitia Pangeran Wangsakerta | Belajar dari Lembaga Penulisan, Penyalinan dan Penerjemah Naskah/ Manuskrip pada Masa Kasultanan Cirebon
Pakuan Pajajaran dan Pajajaran Anyar
Pakuan Pajajaran dan Pajajaran Anyar | Menelisik Jejak Pakuan Pajajaran dan Toponimi Lokasi di Sekitar Kampus Mubarak
No Responses