Mudahnya Bertablig

Mudahnya Bertablig

Masroor Library – Tablig Artinya Penyampaian atau Penyiaran. Apa yang disampaikan namanya pesan atau Message. Mereka yang menyampaikan disebut sebagai Mubalig (Messenger), penerimanya disebut Recipient atau Communice atau Audience. Sedangkan alat untuk menyampaikan pesan tadi disebut sebagai Mediator atau Communicator. Jadi, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam proses tablig (MCR). Yaitu, penyampai (M), alat untuk menyampaikan (C) dan penerima pesan (R) itu sendiri.

Terkait penyampai, kita semua adalah Mubalig. “Pada hakikatnya seluruh anggota Jemaat adalah Mubalig. Sebab, Mubalig yang resmi hanya mengkoordinir dan menunjuk jalan. Walaupun memang seluruh tanggung jawab Tablig dan Ta’lim-Tarbiyat ada di tangan Mubalig, namun Mubalig hanya pembimbing dan penasehat umum. Dia bukanlah serdadu atau prajurit/pasukan tempur. Katakanlah, ia adalah Jenderal atau Panglima. Misalnya berperang, Jenderal hanyalah pimpinan yang mengatur strategi dan memberi komando secara umum. Namun jika tidak ada kesatuan dan barisan tempur, apalah yang bisa dilakukan oleh Jenderal,” sabda Hadhrat Khalifatul Masih IV RHA

Mengenai Mediator atau Communicator, saat ini telah bermunculan sosmed dan sarana komunikasi dalam ring alias daring (online). Sebut saja Facebook (FB), Line, Messenger, Twitter, WhatsApp (WA), bahkan Google Maps saat ini juga bisa berkirim pesan. Sedangkan untuk sasaran atau Audience, tentu saja para pemilik Mediator yang lebih dikenal sebagai pemilik gawai atau gadget tersebut.

Bagi anggota Jemaat yang tidak memiliki waktu untuk keluar rumah atau sedang tidak kemana-mana, bisa bertablig dengan menggunakan sarana tersebut. Momen peringatan hari besar Islam atau Jemaat (PHBIJ) sangat tepat untuk menyampaikan pesan secara khusus kepada mereka. Tinggal pilih, siapa yang akan menjadi target audience kita.

Pada perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad saw, misalnya. Kita dapat mengirimkan tulisan terkait tema tersebut yang bahannya berasal dari literatur Jemaat. Ada khotbah Jumat, ada buku, ada pamplet serta leaflet. Kini, dimasa modern ini, semuanya sudah ada dalam bentuk portable document format alias PDF. Semua itu tinggal kita kirimkan (share) kepada teman-teman kita via WA.

Mubalig Daerah Papua Barat telah melakukan hal itu sejak kemunculan BlackBerry Messenger alias BBM. Dulu, baru sebatas berkirim pesan teks dan gambar. Namun kini, file juga bisa dikirimkan dengan mudah. Bahkan, mengirim file buku-buku sudah semudah mengirimkan teks dan gambar saja. Inilah berkat kemajuam zaman yang perlu kita manfaatkan.

Meskipun terkadang tidak semua audience merespon, namun dari notifikasi pesan, mereka sudah membaca atau minimal membuka pesan tersebut. Salah satu keuntungan pesan tertulis adalah, penerima kapan saja dapat membacanya. Ini berbeda dengan pesan lisan (tablig langsung), yang terkait dengan kondisi psikologis. Terkadang mereka masih melihat siapa yang menyampaikan. Namun, untuk pesan teks/tulisan, mereka bisa membacanya kapan saja dengan nyaman.

Hadhrat Masih Mau’ud as, Pendiri Jemaat Ahmadiyah dalam Islam menyampaikan, bahwa “jika manusia mengambil sebuah buku lalu duduk di sebuah ruangan tersendiri, maka dia memperoleh peluang untuk merenung. Dan dikarenakan pada saat itu tidak ada seseorang pun yang ada di hadapannya, maka dia memperoleh kesempatan untuk berpikir secara jernih.” (Malfudhat, Jld. X, Add. Nazir Isyaat, London, 1984, hlm. 298-299).

Semoga kita bisa memanfaatkan setiap kesempatan dan sarana yang ada untuk menyampaikan pesan damai Islam melalui Ahmadiyah kepada orang-orang. Tidak mempergunakan kemudahan yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala, sama saja kita kufur akan nikmat-Nya.

Sedangkan, Allah Ta’ala sudah menyatakan, Lain-syakartum la-azidannakum, wa laa in kafartum inna ‘adzabi la-syadiyd! (Jika kalian bersyukur, maka akan Aku tambah nikmat-Ku, tetapi bila inkar, sesungguhnya ‘azab-Ku betul-betul sangat pedih!). []

Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan