Khalifah Ahmadiyah Serukan Pendidikan Bagi Umat Manusia

Khalifah Ahmadiyah Serukan Pendidikan Bagi Umat Manusia

Masroor Library Khalifah Ahmadiyah Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba tidak hanya sebagai pemimpin ruhani dalam Jamaah Muslim Ahmadiyah tapi juga peka dan peduli dengan berbagai macam isu terkaIt dengan kemajuan ruhani dan kemajuan intelektual manusia. Sebagai contoh, belum lama ini Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba menyerukan pentingnya pendidikan bagi umat manusia di Markas UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation) pada tanggal 8 Oktober 2019 di Paris.

Dalam forum tersebut Huzur menyampaikan bahwa pendidikan bagi manusia merupakan sarana penentu bagi perdamaian dan stabilitas, dan Islam juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan dan mereka diberi kesempatan yang sama seperti anak laki-laki.

Dengan menguasai pendidikan yang setara dengan perkembangan jaman saat ini diharapkan akan terbangun/ tercipta sebuah perdamaian global hingga tercipta perdamaian dunia bagi kemaslahatan manusia. Khalifah Ahmadiyah ke V Hazrat Mirza Masroor Ahmad Atba menyebutkan kontribusi inovatif berbagai bidang baik kedokteran, matematika, fisika, filsafat, kimia, teknologi dan lain-lan. Sebagai contoh Prof. Dr. Abdus Salam, muslim peraih Nobel pertama dan satu-satunya dalam bidang Fisika

Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba berkata:

“Alhamdulillah, peraih Penghargaan Nobel pertama adalah seorang Muslim Ahmadi, Profesor Dr Abdus Salam, seorang ahli fisika yang terkenal yang memenangkan Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1979. Sepanjang hidupnya, Profesor Salam mengemukakan bagaimana Islam, dan Al-Qur’an khususnya, adalah inspirasi dan penuntun di belakang karyanya.

Pentingnya pendidikan bagi manusia juga sudah tersurat pada ayat pertama turun yaitu BACALAH… karena dengan kita membaca kita akan menjadi tahu dan dengan membaca juga wawasan kita terhadap lingkunagna kita menjadi peka. Baik isu sosial, politik kemanusiaan dan lain sebagainya. Karena pada hakikatnya sebuah pendidikan tidak akan kontradiksi dengan ajaran apapun juga.

Dalam pidato terhormat di UNESCO tersebut, Huzur membantah sebuah anggapan bahwa Islam adalah ‘agama kuno dan terbelakang’ yang tidak mendukung kemajuan intelektual. Huzur menegaskan bahwa klaim seperti itu sebagai “stereotip dangkal yang didasarkan pada fiksi bukan fakta”.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba menyampaikan:

“Hal yang benar adalah Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengilhami karya-karya intelektual Muslim, para filsuf dan para penemu di Abad Pertengahan. Tentu saja, jika kita melihat ke belakang lebih dari satu abad, kita melihat bagaimana para ilmuwan dan penemu Muslim memainkan peran penting dalam memajukan pengetahuan dan teknologi yang telah mengubah dunia dan terus dimanfaatkan sampai sekarang.”

Sebagai penutup, Huzur menyerukan perubahan dalam prioritas umat manusia.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menegaskan:

“Pada akhirnya, saya berdoa dengan sepenuh hati semoga umat manusia meninggalkan keserakahan dan melupakan pemenuhan kepentingan pribadi semata, sebaliknya mereka berfokus untuk meringankan kepedihan dan kesusahan dari orang-orang yang menderita di dunia. Aamiin.”

Begitu besar perhatian khalifah ahmadiyah Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba mengenai pendidikan bak pada umat mannusia pada umumnya dan umat muslim pada khususnya,

Huzur berkata,

“Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa ajaran Islam juga menuntut umat Islam untuk berupaya memenuhi tujuan yang sama ini dan terus berjuang untuk kemajuan umat manusia.”

Bahwa Al-Qur’an telah menyatakan, Allah yang Maha Kuasa adalah ‘Penguasa Seluruh Alam’ (Robbul ‘Aalamiin), karenanya umat Islam meyakini bahwa Allah adalah Sang Pencipta dan Pemelihara bagi semua umat manusia, tanpa memandang kepercayaan atau warna kulit.

Sehingga hal ini menjadi suatu kewajiban rohani di pundak umat Islam untuk melayani umat manusia tanpa membedakan latar belakang agama, sosial atau etnis mereka.(GOES)

Tags: , , ,

No Responses

Tinggalkan Balasan