Legenda Bung Karno di Nederland Nieuw Guinea | Dari Keris di Gunung Nabi Hingga Ular Naga di Danau Framu Ayamaru

Legenda Bung Karno di Nederland Nieuw Guinea | Dari Keris di Gunung Nabi Hingga Ular Naga di Danau Framu Ayamaru
Menelusuri Jejak Legenda Bung Karno di Nederland Nieuw Guinea (NNG) Perspektif Narasi Fungsi Vladimir Propp dan Pembagian Wilayah Administrasi Belanda

Terakhir, menarik untuk mempelajari rumah tinggalan yang dikatakan sebagai tempat tinggal Bung Karno selama diasingkan di Ayamaru. Hal ini bisa dilakukan dengan penelitian arkeologi terkait struktur bangunan, usia material dan bentuk fisik bangunan rumah tersebut. Sebab, akses untuk membawa material tersebut pada masa itu masih tertutup. Jangankan ke Ayamaru, ke Tambrauw saja masih belum tembus, kecuali dengan jalur udara menggunakan bandara tinggalan Perang Dunia II. Tetapi, pesawat bifer yang dapat mendarat di air, baru dipakai saat pekabaran Injil masuk kesana sekitar tahun 1948 dan sesudahnya.

 Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisa Narasi Funngsi dan Pembagian Wilayah Administrasi tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Legenda mengenai pengasingan Bung Karno di Danau Framu (Ayamaru, kini masuk Kab. Maybrat) dan Babo (kini masuk Kab. Teluk Bintuni), sangat menarik untuk dikaji.
  2.  Bila mitos dipisahkan dari legenda, maka akan tersisa penanggalan waktu dan nama tempat yang dapat ditelusuri menggunakan perspektif Narasi Fungsi dan Pembagian Wilayah Administrasi.
  3. Berdasarkan dua perspektif itu, keduanya tidak mendukung legenda yang menyatakan bahwa Bung Karno pernah berada di Danau Framu (Ayamaru) ataupun di Gunung Nabi (Teluk Bintuni).
  4. Bila memang benar seperti dituturkan secara turun-temurun bahwa Bung Karno pernah berada disana, maka kemungkinan itu bukan Bung Karno melainkan orang lainnya yang dianggap sebagai Bung Karno.
  5. Perlu dilakukan penelitian arkeologi terhadap benda tinggalan yang dikatakan terkait dengan Bung Karno, di antaranya rumah pengasingan di dekat Danau Framu, Ayamaru.

Manokwari, 7 Juni 2022

Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan

  1. Pembina Nasional Forum Mahasiswa Studi Agama-Agama se-Indonesia (FORMASAA-I) Manokwari, Papua Barat.
  2. Pendiri dan Pengulik Pusat Kajian Manuskrip Islam dan Filologi (Centre for the Study of the Islamic Manuscripts and Philology) Ambon, Maluku
Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan