Kunjungi Ciaruteun Ilir dan Pasir Muara Telisik Prasasti Tinggalan Kerajaan Tarumanegara

Kunjungi Ciaruteun Ilir dan Pasir Muara Telisik Prasasti Tinggalan Kerajaan Tarumanegara

Inilah Prasasti pertama dan tertua berbahasa Sunda kuna yang ditemukan di Nusantara dan mengandung sengkala yang dibaca dari kanan (angkanam vamato gatih). Sengkala itu berbunyi: “kawihaji panca pasagi” alias 8-5-4 atau (dibaca dari kanan) 458 Saka atau 536 Masehi. Artinya, pemerintahan yang dulunya selalu dipegang oleh Wangsa Warman dari India Selatan itu, dikembalikan kepada orang Sunda asli.

Lokasi berikutnya yang dikunjungi adalah situs Batu Dakon alias Congklak. Lokasi ini persis berada di belakang Masjid Nurul Jannah. Dulunya kawasan ini juga suatu bukit, yang telah dilakukan penggalian (eksvakasi) sedalam 1,5 meter dan ditemukanlah Batu Dakon tersebut. Pada masanya, batu itu adalah penanda waktu alias semacam jam matahari. Batu Dakon ditemukan juga di lokasi lainnya di Jawa Barat, terutama di Astana Gede, Kawali, Ciamis. Bahkan, disana ada pahatan sepasang telapak kaki dan telapan tangan.

Menjelang Maghrib, Kunjungan Akademik mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama itupun diakhiri. Rombongan kemudian kembali ke Kampus Mubarak lagi sambil masih diguyur rintik hujan. Seperti pada saat berangkat, rombongan yang naik kendaraan roda empat kembali melewati rute Ciampea, Rancabungur, Bantarkambing, Semplak sedangkan yang naik motor, melewati Ciampea, Rancabungur, Candali, Pabuaran. []

—o0o—

Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan**)

Catatan:
*) Ini merupakan Catatan Perjalanan dari Kunjungan Akademik mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama bertema Hinduisme untuk Darjah V (Khamisah) dan VI (Sadisah) alias Syahid.
**) Penulis adalah Dosen Pengampu mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama & Bahasa Farsi yang juga Naib Principal Bidang Akademik Jamiah Ahmadiyah International Indonesia
Bogor, Jawa Barat.

Tags: , ,

No Responses

Tinggalkan Balasan