Kilasan Kronologis/Historiografi Perkembangan Islam di Maluku abad XII – XIX | Maluku Utara dan Maluku Selatan

Kilasan Kronologis/Historiografi Perkembangan Islam di Maluku abad XII – XIX | Maluku Utara dan Maluku Selatan

TAHUN DAN PERISTIWA

  • Disusun secara berurutan sesuai penanggalan dari aneka sumber
  • Kadang satu sumber berbeda dalam menyebutkan angka tahun peristiwa tertentu dengan sumber lainnya
  • Sosok tokoh kemungkinan ada persamaan di beberapa tempat
  • Ada penyebaran Islam, ada juga pelembagaan Islam yang terjadi beberapa abad setelah penyebarannya
  • Rekonstruksi kronologis perkembangan Islam di Maluku bisa dibuat meskipun belum akurat dan komplit
    ————————————————————–

1200 = Islam datang ke Maluku umumnya Nusantara
1212 = Syekh Abdurrahman Assagaf Molana (Sayyidina Baraba) dan Zainal Abidin al-Idrus (Syekh Somallo) dari Baghdad mendarat di Siri-Sori Islam
1214 = Masjid pertama dibangun di Elhau, negeri lama Siri-Sori Islam
1251 = Eksodus warga dari Jailolo karena Ratu otoriter
1286 = Penyiar Islam bernama Hijratuddin wafat dan dimakamkan di Siri-Sori Islam
1300 = Islamisasi Nusantara
1304 = Kalebata memerintah di Jailolo
1322 = Sida Arif Mamolo memerintah Ternate
1331 = Puji Malamo menjadi Raja Ternate
1332 = Syah Alam menjadi Raja Ternate
1343 = Fulu Malamo naik tahta Kerajaan Ternate
1347 = Makian direbut Raja Tidore Nuredin
1350 = Boheyat I naik tahta Ternate
1359 = Gapi Molomo I naik tahta Ternate
1372 = Gapi Baguna I naik tahta Ternate
1377 = Komala Pulau naik tahta Ternate
1400 = Islam masuk ke Maluku, sekitar 200 orang sudah memeluk Islam di Ternate/Tidore dari 2000 penduduk (10%)
1414 = Islam masuk ke Wawane, Hitu dibawa oleh Perdana Jamilu (?)
1432 = Gapi Baguna II naik tahta Ternate
1450 = Islam masuk ke Negeri Haya dibawa oleh Molana Idris Bayanullah
1460 = Raja Ternate Vongi Tidore memeluk Islam dan menikah dengan bangsawan Jawa
1465 = Marhum naik tahta sebagai Raja Ternate ke-18
1465 = Datuk Maula Husein (Jawa) mengajarkan Islam di Ternate (kaligrafi Al-Qur’an)
1465 = Pangeran Jailolo (Perdana Jamilu) mendarat di Hitu bersama tiga kapal dan sahabat: Ulima Sitania, Salat
1468 = Ekspansi I klan Tomagola dan Tomaito keluar Ternate (Tomagola di Seram Barat)
1468-1500 = Salahakan Kibuba (Salahakan, Sangadji, Gimalaha, Sangaji). Kibuba menikah dengan Baifta Broly bin Sehe Jumali, memiliki anak: Samarau, Dudu, Molicanga
1483 = Masjid Baiturrahman Siri-Sori Islam direnovasi
1486 = Sultan Ternate Zainal Abidin memeluk Islam, mondok di Giri (Jawa Timur)
1489 = Al-Qur’an ditulis oleh Muhammad Arif Kulapessy
1500 = Penyebar Islam Ma Hwang (China) dan Teuku Umar (Aceh) mendarat di Saparua, Haruku dan Ambon
1500 = Masjid Uli Hatuhaha Rohomoni dibangun
1500-1511 = Salahakan Dudu di Hoamoal
1500 = Kaicil Liliatu bin Zainal Abidin dilantik sebagai Sultan Ternate ke-19 bergelar Bayan Sirrullah
1510 = Pati Poteh belajar agama Islam ke Tuban (Jawa)
1511-1570 = Salahakan Molicanga dilantik
1511 = Ekspansi II Kesultanan Ternate oleh Samarau menaklukkan Pulau Buru dan Ambon. Samarau menikah dan memiliki putra Rubohongi dan Saptiron
1512 = Portugis tiba di Ambon dari Banda
1519 = Kaicil Bahiti dilantik sebagai Sultan Ternate ke-20 bergelar Abu Hayat (Boheyat)
1522 = Kaicil Dayalu dilantik sebagai Sultan ke-21 bergelar Sultan Hidayatullah
1533 = Kaicil Tabariji dilantik sebagai Sultan Ternate ke-22 bergelar Sultan Manshur II
1535 = Kaicil Haiyur yang belajar di Goa (India) dilantik sebagai Sultan Ternate ke-23 bergelar Khairun Jamil dan mengangkat Samarau menjadi tangan kanan
1570-1605 = Salahakan Rubohongi
1570 = Kaicil Baru dilantik sebagai Sultan Ternate dan bergelar Baabullah Datu Syah
1570 = Gimalaha Rubohongi menjadi Salahakan Hoamoal. Menikah dan memiliki putra: Jumali, Kasigu, Dayan, Basaib (Besi Farangi)
1583 = Sultan Baabullah wafat
1599 = Wijbrand van Warwijk mendarat di Hitu Lama
1600 = Bahasa Melayu menjadi lingua franca/perdagangan
1605 = Benteng Rumo dikuasai Belanda
1605-1612 = Salahakan Basaib dilantik
1612-1620 = Salahakan Sabadin, cucu Rubohongi diangkat menjadi Salahakan
1616 = 5 Desember, Steven van der Haghen bertolak dari Ternate ke Hoamoal
1620 = Van Speult diangkat sebagai Gubernur Jenderal VOC di Batavia
1624 = Salahakan Sabadin wafat
1620-1624 = Salahakan Hidayat
1621 = 8 Mei, Genosida di Banda oleh Jan Pieterszoon Coon
1624-1629 = Salahakan Liliatu dilantik
1625 = Syekh Molana Idris bin Zainal Abidin beserta 25 juru dakwah mendarat di Tanjung Tohia Negeri Haya dengan kapal Sonetia
1627 = Sultan Muzaffar wafat
1628 = April, Sultan Hamzah memerintahkan agar menjual rempah ke VOC
1629-1643 = Salahakan Luhu
1631 = Masjid Uli Hatuhaha Rohomoni direnovasi
1635 = Hongitochten dan ekspartir (pemusnahan pohon cengkeh/pala yang berlebih)
1636 = Van Diemen sebagai Gubernur Jenderal VOC di Batavia
1643-1651 = Salahakan Majira bin Sabadin dilantik
1648 = Sultan Hamzah wafat, digantikan Kaicil Tahuba bergelar Mandar Shah
1649 = Islam masuk ke Hitu
1650 = Kudeta oleh Kaicil Kalamata dan Kaicil Saidi
1651 = Majira melepaskan jabatan Salahakan dan memberontak terhadap VOC
1652 = Perjanjian Maluku di Batavia (Kerajaan Ternate tidak boleh lagi mengangkat Salahakan di Hoamoal)
1666 = Perjanjian Bungaya di Makassar
1667 = Masjid Kabauw dibangun
1670 = Masjid Uli Hatuhaha Rohomoni direnovasi lagi
1674 = 17 Februari, Tsunami di Maluku
1697 = Islam masuk pesisir selatan Pulau Seram
1680 = Muhammad Likur Samalehu menjadi Raja Negeri Haya hingga 1730
1700 = Masjid Baiturrahman Siri-Sori Islam direnovasi lagi
1730 = Pattisiwa Samalehu menjadi Raja Negeri Haya hingga 1780
1780 = Abdullah Lakiley Samalehu menjadi Raja Negeri Haya hingga 1830
1817 = 20 Mei, Perang Pattimura
1819 = Masjid Baiturrahman Siri-Sori Islam dibangun permanen pada masa Raja Adam Pattisahusiwa
1830 = Patti Muhammad Samalehu menjadi Raja Negeri Haya hingga 1880
1830 = Masjid Tamilouw mulai dibangun
1842 = Masjid Tamilouw selesai dibangun
1883 = Masjid Kabauw Taruseri direnovasi
1889 = Masjid Tamilouw musnah oleh “Bahaya Seram” (Tsunami)

—o0o—

Ambon Manise, 26 Februari 2019

Disusun oleh:
Dr. R.A. Muhammad Jumaan
Lic.Theol., B.Th., S.Ag.(Theol.), M.Th., M.Th.I., D.D.

  • Pembina Nasional Forum Mahasiswa Studi Agama-agama (FORMASAA) Indonesia
  • Pendiri/Pengelola Rumah Baca *”HITI-HITI HALA-HALA”*
    Wayame, Teluk Ambon, Kota Ambon
  • Direktur Pusat Kajian Manuskrip Islam dan Filologi (Centre for the Study of the Islamic Manuscripts and Philology) Ambon, Maluku

No Responses

Tinggalkan Balasan