Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI DAERAH PAPUA BARAT [5/7]. Rumah missi (kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat Mln Rakeeman R.A.M. Juman di bilangan depan Gerbang Kodam XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari itu dipenuhi oleh peserta Kursus Pendidikan Agama (KPA) Nasional Online 2021. Sesuai aturan dari Panitia Pusat, tahun ini peserta dibatasi hanya maksimal 10 orang untuk yang berkumpul di satu lokasi. Selain di Manokwari, di Kaimana juga peserta KPA berkumpul di Masjid “Tahir Ahmad”.
Awalnya, seperti anjuran Panitia Pusat, peserta KPA di Papua Barat juga akan menyimak di rumah-rumah. Namun karena ada orang tua yang tetap ingin anak-anaknya bergabung, maka diputuskan di rumah missi. Keputusan itu terbilang sulit, sebab ada beberapa konsekuensi. Pertama, karena jumlahnya dibatasi maka tahun ini anak-anak ghair tidak bisa ikut serta. Kedua, sarana kesehatan juga harus disediakan.
Mubalig Daerah Papua Barat bersama Sekr. Ta’lim JAI Manokwari pun berusaha melengkapi persyaratan yang diminta Panitia Pusat KPA Nasional Online 2021. Thermogun, handsanitizer, water dispenser, handwash/handsoap dan barang lainnya telah dilengkapi. Termasuk beberapa persiapan lainnya.
“Pembukaan KPA Nasional Online 2021 di Daerah Papua Barat diikuti oleh sekitar 30 peserta. Mereka tersebar di Kabupaten Manokwari, Kota Sorong dan Kabupaten Kaimana. Untuk di Kabupaten Fak Fak tahun ini belum ada peserta yang ikut serta. Sedangkan untuk peserta di Kabupaten Manokwari Selatan bergabung dengan teman-temannya di Rumah Missi Mubalig Daerah Papua Barat di Arfai, Kabupaten Manokwari,” papar Mubalig Daerah Papua Barat.
Untuk kegiatannya sendiri, karena masih dibatasi oleh kondisi pandemik, maka hanya beberapa saja yang bisa dilaksanakan. Selain shalat Tahajud, shalat Subuh, Daras Subuh, Mengaji Al-Qur’an, Olahraga pagi serta Perlombaan. Terkait materi, peserta menyimaknya melalui daring via YouTube atau Zoom.
“Senang! Kami sangat senang ikut kegiatan KPA tahun ini,” kata peserta di Manokwari menjawab serempak saat Sekr. Tarbiyat PB JAI Bapak Achmad Supardi menyapa para peserta via Zoom dan tiba pada peserta Manokwari, Senin (5/7) pagi. Tampak para peserta merasa senang karena disapa oleh Pusat.
Hingga hari keempat ini, belum ada kendala berarti yang dihadapi oleh peserta di Papua Barat. Kekhawatiran akan padamnya aliran listrik sehingga menyebabkan jaringan internet terganggu, hingga kini belum terjadi. Hanya saja, terkadang jaringan tidak sebagus di lokasi lain. Buffering masih muncul dan proses akses internet masih agak lama.
Untuk peserta di Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kota Sorong semuanya berasal dari anak-anak pendatang alias Nusantara: ada Jawa, Sunda, Buton, Bugis. Sedangkan peserta di Kabupaten Kaimana mayoritas didominasi oleh anak-anak asli suku Papua. Beberapa di antaranya adalah anak ghair Ahmadi tetangga masjid.
Sesuai protokol kesehatan, tiap pagi dan sepanjang acara, peserta dicek kondisi suhu tubuhnya. Begitu pula sebelum apel pagi, anak-anak diwajibkan mencuci tangan dengan handwash atau handsanitizer. Begitu hendak masuk ke lokasi acara, thermogun pun dipakai untuk mengukur suhu tiap peserta.
Meskipun para peserta ingin ada kegiatan outdoor di lokasi wisata, namun mengingat masa pandemi, kegiatan itu terpaksa tidak dilaksanakan. Apalagi Provinsi Papua Barat juga telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 5 hingga 20 Juli 2021 mendatang. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
Kunjungan Pendeta Ony ke Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia
No Responses