Masroor Library – Kendaraan roda empat yang dikemudikan oleh Ketua DPW Papua Barat Bapak La Abidin itu meluncur meninggalkan Mushala “Ahmad” di Amban, Manokwari Barat, Jumat (7/8) sekitar pkl. 15.50 WIT. Tujuannya tidak lain adalah Kantor Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Daborey di Komplek Sanggeng, Manokwari Barat, Kab. Manokwari, Papua Barat.
Gerbang Kantor DAP Wilayah III itu masih tertutup rapat. Setelah menunggu beberapa saat, seorang pemuda keluar dan menemui Mubalig Daerah Papua Barat. Ternyata, Mananwir Paul Finsen Mayor masih berada diluar kantor. Akhirnya rombongan dipersilakan untuk menunggu di halaman tempat pertemuan.
Tidak beberapa lama, sebuah kendaraan berhenti di depan gerbang. Tampak beberapa orang turun. Di antaranya Elisa Sroyer dan Mananwir Paul Finsen Mayor, Ketua DAP.
“Supaya lebih akrab, kita duduk berhadapan di satu meja saja,” kata Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung asal Pulau Waigeo, Raja Ampat tersebut.
Dari pihak Jemaat Ahmadiyah Papua Barat hadir Mubalig Daerah Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan, Ketua DPW Bapak La Abidin, Ketua JAI Manokwari Bapak Lukman Latiu, Ketua LI Manokwari Ny. Nur Sundusia Buton, Ketua JAI Manokwari Selatan Bapak La Waku beserta istri dan istri Mubalig Daerah Papua Barat Ny. Yulia Siddiqa Qomar. Sedangkan dari pihak DAP turut hadir Elisa Sroyer dan Pdt. Soleman Manufandu, M.Th.
Perbincangan berjalan dengan santai membahas berbagai hal. Mulai dari perkembangan kondisi Jemaat di Manokwari, ideologi Negara Pancasila, politik hingga sosial-budaya. Selain diperkenalkan sebagai Mubalig Ahmadiyah, penulis juga disebut sebagai Pakar Manuskrip Kuno oleh Ketua DPW Papua Barat. Sehingga pihak DAP berkeinginan untuk bekerjasama terkait naskah Alkitab kuno di Papua Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Papua Barat juga menerangkan perbedaan antara Islam mainstream dengan Islam Ahmadiyah. Intinya, pada pemahaman dan keyakinan mengenai kedudukan Nabi Isa as.
“Kami, Ahmadiyah berkeyakinan bahwa sosok itu sudah turun. Sedangkan mereka masih menunggu sosok yang lama, Nabi Isa Israili,” kata Bapak. La Abidin.
Ketika Mubalig Daerah Papua Barat menyampaikan bahwa pernah mengajar Bahasa Ibrani dan Yunani, kedua Pengurus DAP itu tampak antusias.
“Kalau begitu saya ingin belajar Bahasa Ibrani. Saya akan kumpulkan teman-teman di Manokwari ini sebanyak 20 orang. Itu sudah bisa jadi satu kelas,” kata Pdt. Soleman Manufandu, M.Th., Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Papua Barat.
Perbincangan selama hampir dua jam itu kemudian diakhiri dengan foto bersama setelah sebelumnya dihadiahkan kain ulos tenun tangan Maluku berlogo Mubalig JAI oleh Mubalig Daerah Papua Barat kepada Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Daborey.
“Nanti saya akan buat majalah dinding, dan kain ini akan dipajang disana. Ini dari Ahmadiyah. Sebagai bukti persahabatan dengan Ahmadiyah,” kata Finsen. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia Adakan Kunjungan Akademik Mengenal Kristologi
Ahmadiyah Turut Serta dalam Festival Toleransi 2024
Jemaat Ahmadiyah Indonesia Adakan Acara Saresehan Wawasan Kebangsaan
Pasir Luhur Alias Baturraden | Lokasi Perjuangan Putra Prabu Siliwangi dalam Mencari Calon Permaisuri
MKAI Jabar 2 Meraih Piala Bergilir di Ijtima ASEAN 2024
No Responses