Ahmadiyah, Pelopor Terjemah Alquran di Indonesia

Ahmadiyah, Pelopor Terjemah Alquran di Indonesia

Masroor Library – Jamaah Muslim Ahmadiyah merupakan Organisasi Islam Internasional yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad di India pada tahun 1889 dan saat ini telah berdiri di 214 Negara dibawah kepemipinan seorang Khalifah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad yang berkedudukan di London, Inggris.

Salah satu karya agung Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah Terjemah Al-Qur’an dalam 100 Bahasa.

Bahkan, menurut Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag bahwa Jamaah Muslim Ahmadiyah menjadi pelopor Terjemah Al-Qur’an di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut dalam acara “Dinamika Terjemah Al-Qur’an Ahmadiyah di Indonesia”, yang diselenggarakan di Masjid Mubarak Bandung pada tanggal 1 Juni 2024.

Beliau menjelaskan, “Gerakan yang paling menonjol dari Ahmadiyah yang sampai hari ini kita lihat adalah Ahmadiyah sebagai Pelopor Terjemah Al-Qur’an di Indonesia, karena saat itu Pemerintah pun belum terpikir untuk membuat Terjemah Al-Qur’an versi Pemerintah, tetapi Ahmadiyah pada tahun 1953 sudah mengeluarkan Terjemah Al-Qur’an dalam Bahasa Belanda, Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Jadi, Ahmadiyah sudah lebih dulu mengeluarkan Terjemah Al-Qur’an di Indonesia.”

Lebih lanjut, Profesor Jajang A. Rohmana menjelaskan, “Dari sekian ratus Terjemah Al-Qur’an yang beredar di dunia, saya yakin 50 bahkan 70 persennya adalah milik Ahmadiyah di berbagai negara.”

Ia pun menceritakan pengalaman pribadinya ketika menghadiri Konferensi berkenaan dengan Terjemah Al-Qur’an dan lebih dari setengahnya membahas tentang Terjemah Al-Qur’an karya Ahmadiyah.

Menurut beliau, hal tersebut dikarenakan Terjemah Al-Qur’an yang pertama kali hadir di Jerman, Belanda, Perancis dan di Negara-Negara Eropa dan Amerika adalah Terjemah Al-Qur’an yang disusun oleh Para Aktivis Ahmadiyah.

Selain itu, Ahmadiyah pun telah menerbitkan Terjemah Al-Qur’an dalam Bahasa Swahili dan Bahasa-Bahasa Afrika.

Lebih jauh, Profesor Jajang A. Rohmana menjelaskan, “Identitas Ahmadiyah adalah punya gerakan penyebaran Islam, sekaligus melalui Terjemahan Al-Qur’an yang nyaris tidak digarap oleh organisasi yang lain. Ini merupakan identitas dan kontribusi penting Ahmadiyah di dunia dan juga di Indonesia.”

Beliau menjelaskan bahwa Bung Karno dan Para Pendiri Bangsa mengetahui perihal Ahmadiyah. Menurut beliau, Bung Karno pernah berkata, “Saya bukan pengikut Ahmadiyah, tapi saya mengetahui betul bahwa bacaan-bacaan itu memberi sumbangan penting dalam hal Islam.”

Menurutnya, “kalau tidak Ahmadiyah boleh jadi Para Pendiri itu menjadi atheis atau bisa memilih ideologi lain selain Islam. Saat itu atheis yang sedang marak digandrungi dari Uni Soviet dan China.”

Profesor Jajang A. Rohmana pun mengungkapkan bahwa bagian Muqadimah Terjemah Al-Qur’an terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia berpuluh-puluh halaman banyak mengutip dari The Holy Qur’an karya Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (Khalifah kedua Jamaah Muslim Ahmadiyah), yang mana didalamnya menjelaskan Apa itu Al-Qur’an, Sejarah Perkembangan Al-Qur’an di dunia dari Eropa, Amerika sampai ke Indonesia.

Kemudian, lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa pada edisi tahun 1989 yang merupakan edisi Saudi Arabia, nama Ahmadiyah mulai mendapat gugatan bahkan pada edisi tahun 2002, nama Ahmadiyah dihapus dari Terjemah Al-Qur’an versi Kementerian Agama Republik Indonesia.

Disusun oleh :
Iman Mubarak Ahmad

Dikutip dari : YouTube Mubarak Bandung ( @mubarakbandung )

Tags: ,

No Responses

Tinggalkan Balasan