Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [15/12]. Pohon Boddhi (Ficus religiosa) atau ara suci adalah sebuah spesies ara yang berasal dari subbenua India, barat daya Tiongkok dan Indochina. Spesies tersebut masuk dalam Moraceae, keluarga ara dan mulberi. Spesies tersebut juga dikenal sebagai pohon bodhi, pohon pippala, pohon peepal atau pohon ashwattha. Di Indonesia, kini mulai banyak yang menanam pohon ini terutama di komplek vihara.
Tidak terkecuali dengan di komplek Vihara Buddha Prabha di Rendani, Manokwari, Papua Barat. Pohon yang dulu menjadi tempat bermeditasi Sang Gautama hingga mencapai Penerangan Sempurna itu dengan suburnya tumbuh di belakang gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Agama Buddha Indonesia di kawasan Taman Ria tersebut.
“Ada anggapan kuat di kalangan kami, bahwa siapa saja yang bermeditasi di bawah pohon Bodhi lalu salah satu daun pohon suci itu jatuh ke dalam telapak tangannya, maka berkah Tri Ratna akan menaunginya,” papar Levi Iryanto yang menyambut Mubalig Daerah Papua Barat di depan gerbang besi Vihara yang kokoh itu.
Mubalig Daerah Papua Barat didampingi Qaid MKAI Manokwari berkesempatan melakukan kunjungan ke salah satu vihara yang ada di ibukota Provinsi Papua Barat tersebut, Rabu (15/12) siang itu. Kebetulan sudah sejak lama mengenal Bikkhu Sunanda dan Ketua Pemuda Buddhis Papua Barat.
“Sayangnya, Bikkhu Sunanda sedang ada agenda keluar kota. Beliau berkeliling ke Jayapura dan Makassar. Hanya tinggal kami bertiga disini,” kata Levi Iryanto, Ketua Pemuda Buddhis Papua Barat asal Curup, Bengkulu itu.
Selama di Sekretariat Komunitas Buddhayana Indonesia (KBI), Mubalig Daerah Papua Barat dan Ketua Pemuda Buddhis membahas banyak hal mengenai Buddhisme dan sekte-sektenya termasuk lembaga pendidikan dan tokoh-tokohnya. Mubalig Daerah Papua Barat menyebutkan beberapa nama tokoh tersebut yang ternyata dikenal oleh Levi. Tidak lupa juga memperlihatkan foto Mubalig Daerah Papua Barat bersama mereka.
Perbincangan menarik justru saat membahas sosok Asin Jinarakhitta, penyebar Buddhisme asal Cirebon yang menghidupkan kembali agama Buddha di Nusantara pada era 1930-an. Bikkhu Jinarakhitta-lah yang membawa kembali ajaran Buddha ke Indonesia, di Watu Gong dan lokasi lainnya, di Bogor dan Cianjur. Vihara Sakyavanaram menjadi saksi hidup perjuangan Bikkhu Asin Jinarakhhitta. Kebetulan Mubalig Daerah Papua Barat sudah dua kali berkunjung kesana saat masih mengajar di Jamiah Ahmadiyah Indonesia.
Setelah beberapa lama, Levi kemudian mengantar keduanya untuk melihat-lihat ruangan dalam vihara serta gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Agama Buddha Indonesia. “Ada relikwi berupa ruppang Buddha kecil yang didapat saat kami melakukan ziarah ke India,” kata alumnus salah satu STAB di Jakarta tersebut. “Ini bedanya altar Buddhayana dengan altar Theravada.”
Setelah puas melihat-lihat komplek Vihara dan segenap fasilitasnya, akhirnya keduanya pun berpamitan meninggalkan lokasi tersebut. Intinya, Mubalig Daerah Papua Barat telah memperkenalkan Qaid MKAI Manokwari sehingga diharapkan akan terjalin kerjasama antar pemuda ke depannya. Rencananya, MKAI Manokwari akan mengundang Ketua Pemuda Buddhis Papua Barat itu dalam suatu acara nanti. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses