“Catatan sejarah TNI di lingkup KODAM XVIII/Kasuari masih belum banyak dibuat. Padahal KODAM ini masih baru, seharusnya catatannya bisa lebih lengkap. Sayangnya, tiap peristiwa kesejarahan hanya berlalu begitu saja. Tak ada tulisan yang mengabadikannya.”
Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [6/3]. Gawai Mubalig Daerah Papua Barat tiba-tiba bergetar (vibrate), Senin (6/3) pagi menjelang siang. Sebuah nama muncul di layar. Kepala Pembinaan Mental dan Sejarah (Kabintaljarah) KODAM XVIII/Kasuari Kolonel (Inf.) Sampang M. Sihotang, S.I.P. yang menelpon. Perwira Menengah TNI itu mengabarkan ingin berjumpa kembali.
Sejak ditugaskan sebagai Kabintaljarah KODAM XVIII/Kasuari sudah hampir setahun ini, Kolonel Sampang –demikian panggilan sehari-harinya– sudah beberapa kali berkunjung ke Rumah Dinas (Kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat. Sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap catatan sejarah militer di seluruh Papua Barat, mantan Dandim di Kalimantan Timur itu merasa tertantang.
“Kalau catatan sejarahnya tidak dibuat, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di lingkup TNI tidak akan tercatat dalam sejarah. Padahal, di Papua Barat ini banyak sekali kejadian terkait dengan TNI,” ujar orang asli Batak bermarga Sihotang tersebut. “Untungnya sekarang ada Pak Doktor yang beberapa kali membantu menyusun penulisan sejarah militer di beberapa lokasi disini.”
Mubalig Daerah Papua Barat memang beberapa kali diminta untuk membantu penulisan sejarah militer di Maybrat, Tambrauw, Sorong Selatan dan lokasi lainnya. Termasuk menelusuri jejak legenda Bung Karno di Ayamaru, penyerangan Pos PUTERPA Sausafor, Jejak Pasukan Srigala di Teminabuan dan lain sebagainya.
Pertemuan selama satu jam di Warung Makan Cotto Makassar “Mama Nada” itupun berlangsung dengan lancar. Sambil menikmati menu khas Bugis, Mubalig Daerah Papua Barat pun menyampaikan beberapa informasi terbaru terkait situasi keamanan di pedalaman. Perwira Menengah TNI yang terkenal patriotis dan nasionalis itu tampak gregetan dengan situasi yang terjadi Papua.
Setelah membahas agenda bersama ke depannya, keduanya pun meninggalkan rumah makan di sebelah SPBU TNI tersebut. Rencananya, Mubalig Daerah Papua Barat akan dilibatkan dalam pembekalan etnografi, topografi dan sejarah Papua Barat bagi para prajurit yang ditugaskan di lingkup KODAM XVIII/Kasuari. []
Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses