Tak Bertemu di Rumah Dinas, Mubalig Daerah Lakukan Kunjungan Balasan

Tak Bertemu di Rumah Dinas, Mubalig Daerah Lakukan Kunjungan Balasan

“Dua hari setelah Idul Fitri 1444 H, kami sekeluarga dan keluarga besar berkunjung ke rumah Bapak. Sayangnya, rumah dalam kondisi sepi dan gerbangnya terkunci. Ternyata Pak sedang kunjungan ke Manokwari Selatan.”

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [28/4]. Kuda besi bernama BeAT (Be Automatic) yang dikemudikan oleh Mubalig Daerah Papua Barat itu meluncur meninggalkan Rumah Dinas Mubalig (RDM) di Kompleks Arfai Indah Permai, Distrik Manokwari Selatan, Kamis (27/4) sore. Tujuannya tidak lain adalah Kampung Udopi, Distrik Manokwari Barat yang terletak sekitar 30 kilometer ke arah kota. Tampak seorang Putri (Nashirat) dan istri membonceng di belakang.

Kunjungan itu akan menuju ke rumah pribadi Kapolsek Moswaren, POLRES Sorong Selatan, POLDA Papua Barat yang memang sedang ada di rumah di Manokwari. Saat bulan Ramadhan lalu, Mubalig Daerah Papua Barat sekeluarga juga diundang untuk buka bersama disana. Kini, setelah Idul Fitri, rencananya akan dilakukan silaturahmi. Sebab, sebelumnya Kapolsek dan keluarga juga mengunjungi rumah dinas Mubalig Daerah. Sayangnya, saat itu sedang tak ada di rumah.

“Dua hari setelah Idul Fitri 1444 H, kami sekeluarga dan keluarga besar berkunjung ke rumah Bapak. Sayangnya, rumah dalam kondisi sepi dan gerbangnya terkunci. Ternyata Pak sedang kunjungan ke Kabupaten Manokwari Selatan.” ujar IPDA La Udin, S.H., yang baru menyelesaikan pendidikan perwira di Sekolah Pembentukan Perwira (SETUKPA) Lembaga Pendidikan POLRI di Sukabumi, Jawa Barat, dua tahun lalu.

La Udin berasal dari Sulawesi Tenggara (Buton) namun lahir dan besar di Ambon, Maluku. Sedangkan istrinya, La Amanah, asli Salatiga dan telah lama tinggal di Papua. Keduanya bertemu di Bintuni dan akhirnya memutuskan menikah. Saat itu, La Udin ditugaskan di Distrik Merdey selama 19 tahun lamanya. Sedangkan istrinya, sebelumnya adalah juru bayar di perusahaan kayu (logging) yang ada disana.

Karena berasal dari Ambon dan Salatiga, maka Mubalig Daerah Papua Barat pun memiliki hubungan emosional yang tinggi dengan mereka berdua. Makanya, hubungan pun terjalin seperti layaknya keluarga. Istri Kapolsek pernah berkunjung dan masak bareng di Rumah Dinas Mubalig Daerah Papua Barat untuk membuat makanan khas Salatiga, yaitu rolade. Rolade adalah sejenis bakwan yang terbuat dari campuran utama daun singkong, tahu dan tepung.

Begitu juga suaminya, karena berasal dari Ambon, Maluku dan tinggal di Tulehu, maka mengenal cemilan khas Salatiga itu. Sebab, di Tulehu, Kecamatan Salatuhu, Kabupaten Maluku Tengah terkenal dengan makanan khas Salatiga, yaitu rolade itu. Bahkan, untuk membeli rolade di sebelah kantor pos Tulehu, harus mengantri segala. Mungkin, itulah pengalaman Mubalig Daerah Papua Barat saat masih ditugaskan sebagai Mubalig Daerah Maluku ketika berada di Tulehu.

Sebelum kembali ke Arfai 2 lagi, Mubalig Daerah Papua Barat dan keluarga pun diajak untuk makan dulu. Entah, itu makan siang atau makan malam, sebab waktunya sudah bakda Ashar. Yang jelas, sudah beberapa kali Mubalig Daerah Papua Barat diajak makan di ruang makan keluarga yang berada di bagian belakang rumah itu. Menu usai Lebaran terlihat sederhana, selain bakso kuah kuning juga telor balado plus rempeyek kacang tanah.

Perbincangan kemudian dilanjutkan di ruang tamu lagi. Kali ini lengkap dengan kehadiran kakak dari istri Kapolsek, yaitu Ibu Musdalifah. Sementara anak-anak bermain sesama anak-anak, para orang dewasa pun melanjutkan obrolan santai di antara mereka. Ibu Musdalifah merupakan Pengawas Sekolah di Kabupaten Manokwari. Sebelumnya, magister pendidikan asal Salatiga itu juga pernah mengajar di sekolah yang dikelola Yayasan Pendidikan Islam Papua (YAPIS) Reremi.

“Saya akan melanjutkan doktoral di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sayangnya, saya agak malas untuk penulisan ilmiah. Oleh sebab itu, saya akan belajar kepada Bapak sesuai saran Dr. Ali Imron. Ternyata, Bapak adalah sahabat senior saya, Ali Imron yang kini di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS),” katanya tak menyangka bahwa seniornya itu adalah sahabat Mubalig Daerah Papua Barat saat masih ditugaskan di Salatiga.

Karena ada agenda lainnya, Mubalig Daerah sekeluarga kemudian berpamitan. Jam dinding saat itu sudah menunjukkan pkl. 16:35 WIT. Perlu waktu sekitar 30 menit untuk tiba di rumah kembali. Untuk beberapa saat Mubalig Daerah sekeluarga mampir di Jalan Baru (Jalan Drs. Esau Sesa) karena ada keperluan yang harus diselesaikan. Menjelang Maghrib, barulah Mubalig Daerah Papua Barat tiba kembali di rumah kontrakan di Arfai 2. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan