Tabungan Kurban Maret Masse Daerah Papua Barat Jembatani Anggota Berkurban di Papua Barat

Tabungan Kurban Maret Masse Daerah Papua Barat Jembatani Anggota Berkurban di Papua Barat

Untuk di Kampung Wedoni dimana terdapat Jemaat Manokwari Selatan, dikurbankan dua ekor sapi. Ini dengan pertimbangan khusus, bahwa lokasi itu berada jauh di tengah-tengah antara dua kabupaten: Manokwari dan Manokwari Selatan. Pertimbangan lainnya, disana penerima manfaat masih banyak dan jarang tersentuh oleh Panitia Qurban di kota-kota besar. Sedangkan di Kampung Manggopi Kab. Manokwari dimana Jemaat Manokwari berada hanya dikurban satu ekor sapi plus seekor lagi sapi dari simpatisan ghair Ahmadi.

Untuk seekor lagi sapi dari Tabungan Qurban Daerah Papua Barat, karena pertimbangan pemerataan, dialihkan ke Ambon, Maluku. Sebab, tahun ini, ternyata Jemaat Ambon tidak ada yang berkurban disana. Padahal untuk di Jemaat Pulau Buru sendiri ada empat ekor sapi. Karena Pengurus Jemaat Pulau Buru, dengan alasan tertentu tidak bisa mengalihkan seekor sapi ke Ambon, maka yang seekor sapi dari Papua Barat pun dialihkan kesana. Apalagi, untuk di Ambon ternyata ada dua anggota yang juga ingin ikut berkurban.

PROSES PEMOTONGAN SAPI DAN TOTAL PENERIMA MANFAAT

Pemotongan sapi pun dilaksanakan beberapa saat setelah Shalat Idul Adha usai. Untuk di Kampung Manggopi Kab. Manokwari, pemotongan sapi dilakukan di lapangan terbuka atau kebun rumput di sebelah Mushala “Ahmad”. Sapi kurban itu sehari sebelumnya sudah diantarkan oleh sopir dan diikat di batang pohon mangga. Sebelum dilakukan pemotongan, dilakukan upaya penjeratan dan pemastian posisi penyembelihan.

Dibantu beberapa orang simpatisan, proses penyembelihan sapi pun dengan mudah dapat dilaksanakan. Setelah kaki sapi dijerat dengan seutas tali dan sapi dalam posisi siap dikurbankan, Mubalig Lokal Manokwari Mln. Hadid Muhammad Talha pun memimpin doa dengan menyebutkan nama-nama sohibul qurban dari sapi tersebut. Usai doa, penyembelihan sapi pun dilaksanakan.

Saat pemotongan sapi itu, warga sekitar yang ghair Ahmadi pun ikut hadir. Untuk di lokasi mushala Jemaat Manokwari, mayoritas warga merupakan pendatang dari Buton dan Ternate. Sedangkan untuk penetelan daging sapi dilakukan di teras Mushala “Ahmad” Amban. Seperti saat pemotongan, untuk penetelan daging sapi dan pembungkusan pun dibantu oleh warga ghair Ahmadi sekitar.

Untuk di Kampung Wedoni Kab. Manokwari Selatan, dua ekor sapi pun dikurbankan dari hasil Tabungan Qurban Daerah Papua Barat. Disini pun, warga sekitar yang ghair Ahmadi ikut membantu dalam proses penyembelihannya. Lokasinya berada di dekat rumah Abah Oji atau beberapa meter saja dari Mushala Masroor Ahmad Jemaat Manokwari Selatan. Kedua ekor sapi masing-masing seharga Rp 10 juta dan terlihat besar itu pun akhirnya dapat dikurbankan.

Masih dibantu warga sekitar, kedua ekor sapi itu pun kemudian ditetel dagingnya dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah disiapkan. Pembagian daging kurban pun dilakukan untuk warga sekitar Kampung Wedoni, Kampung Wariari, Kampung Masabui dan sekitarnya. Selain orang asli Papua, pendatang pun menerima masing-masing satu bungkus daging dalam kantong plastik putih polos. Meski tanpa logo, mereka sudah tahu, bahwa hanya Jemaat Ahmadiyah yang biasa berkurban sapi di kawasan ini.

Sedangkan untuk di Ambon, Maluku, seekor sapi dari Tabungan Qurban pun disembelih hingga malam. Lokasinya di dekat sungai kecil sehingga lebih mudah untuk membersihkan daging sapi tersebut usai dilakukan pemotongan. Meski awalnya tahun ini Jemaat Ambon tidak ada pengorbanan sapi, namun dengan adanya Tabungan Qurban Daerah Papua Barat, hal itu bisa terpenuhi. Kolaborasi pun dilakukan, sehingga yang memiliki niat berkurban akhirnya dapat tersalurkan.

Bila dijumlahkan seluruh penerima manfaat dari pengorbanan empat ekor sapi tersebut, maka akan didapat ribuan orang mengambil berkat dari padanya. Bila dalam satu keluarga rerata ada 4-5 orang, maka sebanyak 360 kantung daging itu akan bermanfaat untuk sebanyak sekitar 2000 orang. Selamat meneladani Abul Anbiya Hadhrat Ibrahim a.s. dalam ruh pengorbanan! []

Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
• Penggagas Tabungan Qurban Daerah Maluku & Papua Barat
• Dosen Perbandingan Agama & Bahasa Farsi
Jamiah Ahmadiyah Internasional Indonesia
Bogor, Jawa Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan