“Melalui Tabungan Qurban “Maret Masse” Daerah Papua Barat, anggota diluar Papua yang memiliki niat berkurban dapat melaksanakannya disini. Selain harga sapi disini masih lumayan terjangkau, juga banyak calon penerima manfaat yang membutuhkan.”
PENGERTIAN “MARET MASSE”
SEJAK Idul Adha 1442 H (2021) lalu, Daerah Papua Barat –via Mubalig Daerah– telah mencanangkan Program Tabungan Qurban “Maret Masse”. Tujuannya adalah agar di Daerah Papua Barat dapat melaksanakan pemotongan hewan kurban, dari dan untuk anggota serta masyarakat sekitar. Alhasil, sejak saat itu, di Papua Barat pun dapat melaksanakan pemotongan hewan kurban berupa sapi di beberapa lokasi.
“Maret Masse” sendiri berasal dari bahasa Suku Tambrauw di Distrik Senopi. Artinya adalah memerah batang sagu dan mengambil Sari patinya. Maksudnya, pekerjaan itu dilakukan dengan sepenuh tenaga, sepenuh perhatian dan tuntas. Oleh sebab itu, berdasarkan filosofi tersebut, Tabungan Qurban ini dilakukan dengan penuh dedikasi dan tanpa mengharapkan keuntungan pribadi.
“Melalui Tabungan Qurban “Maret Masse” Daerah Papua Barat, anggota diluar Papua yang memiliki niat berkurban dapat melaksanakannya disini. Selain harga sapi disini masih lumayan terjangkau, juga banyak calon penerima manfaat yang membutuhkannya, terutama orang asli Papua (OAP).” ujar Rakeeman R.A.M. Jumaan sebagai pencetus Program Tabungan Qurban, saat di Maluku dan kini di Papua Barat tersebut.
Melalui Tabungan Qurban, minimalnya ada sebanyak empat ekor sapi yang dapat dikurbankan sebagai hasil dari partisipasi anggota di Jawa, bahkan di Papua Barat sendiri. Pada 2021, saat pertama dicanangkannya Tabungan Qurban di Papua Barat, ada sebanyak 9 kelompok yang berpartisipasi. Artinya, ada sebanyak 9 ekor sapi yang dikurbankan. Sehingga penerima manfaat pun terbilang lumayan banyak.
“Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, jangankan sapi, seekor kambing pun sulit. Kecuali di Manokwari, dari ghair Ahmadi pun kadang ada yang ikut berkorban disana. Namun untuk lokasi Jemaat lainnya, belum tentu ada, baik kambing apalagi sapi. Tapi, dengan Program Tabungan Qurban, kini Papua Barat tidak luput dari beberapa ekor sapi. Tinggal bagaimana menjaga kepercayaan dari sohibul qurban yang akan berkurban disini,” harap Mubalig Lokal yang ditarik kembali ke Markas untuk menjadi dosen Jamiah tersebut.
KURBAN SAPI TAHUN 2023
Untuk tahun 2023, sebanyak empat kelompok anggota melakukan pengorbanan sapi di Daerah Papua Barat. Namun, karena harga sapi kini sudah mengalami peningkatan drastis, maka hanya di Manokwari dan Manokwari Selatan yang masih memungkinkan untuk dilaksanakan Tabungan Qurban tersebut. Untuk lokasi lainnya, seperti Kota Sorong, Kab. Fak Fak dan Kab. Kaimana, terpaksa tidak dapat dilaksanakan.
Untuk di Kab. Manokwari dan Kab. Manokwari Selatan masih ada harga seekor sapi yang di kisaran Rp 10 juta. Itu artinya, bila ada tujuh orang yang akan patungan, maka cukup dengan Rp 1,5 juta sudah bisa terpenuhi. Tabungan Qurban tidak mematok sapi dengan harga yang mahal, melainkan terjangkau. Tujuannya, anggota yang bila di Jawa tidak memungkinkan berkurban, tetapi karena memiliki niat ingin berkurban, maka dapat dilakukan di Papua Barat ini.
Dari Rp 10,5 juta per kelompok itu, alokasinya adalah sebagai berikut: Rp 10 juta untuk pembelian seekor sapi, sedangkan sisanya Rp 500 ribu dibagi untuk bea transportasi pengantaran sapi dan pembelian plastik kantong serta bea lainnya. Jadi, hanya dengan masing-masing menabung Rp 1,5 juta, sudah dapat berkurban sapi dan sapi itu sudah bisa ada di lokasi pemotongan bahkan sudah siap dengan akomodasinya.
Sekedar diketahui, bahwa untuk di beberapa lokasi di Kab. Manokwari dan Kab. Manokwari Selatan, harga seekor sapi qurban bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp 14 juta untuk yang standar biasa hingga menengah. Sedangkan untuk sapi standar atas, ada di kisaran harga antara Rp 16 juta dan Rp 18 juta. Namun, pada umumnya, dengan hanya sapi seharga Rp 10 juta pun cukup memadai dan memenuhi syarat untuk dikurbankan.
Sapi seharga Rp 10 juta itu diperkirakan memiliki bobot berat hidup sekitar 180 kg atau lebih. Itu artinya, berat bersih dagingnya ada sekitar 70 kg lebih. Belum berat dari jeroan dan bagian-bagian lainnya (kepala, kaki, ekor, tulang) yang mencapai sekitar 40-60 kg. Jadi bila ditotal, tiap ekor sapi seharga Rp 10 juta itu akan menghasilkan sekitar 110 kg hingga 130 kg atau sekitar 85-90 bungkus plastik ukuran 1,5 kg.
Sedangkan bea transportasi pengangkutan sapi pun bervariasi untuk di Kab. Manokwari dan Kab. Manokwari Selatan. Ada yang mematok harga Rp 2 juta untuk satu kali pengangkutan sebanyak rata-rata tiga ekor. Ada juga yang lebih murah lagi, yaitu seharga Rp 1 juta saja. Oleh sebab itu, kita harus pandai-pandai memilihnya. Ini belum bea surat jalan seharga Rp 2 ratus ribu untuk pos pemeriksaan di pintu masuk kota.
LOKASI KURBAN SAPI 2023 DI PAPUA BARAT
Mengingat hanya di Kab. Manokwari dan Kab. Manokwari Selatan yang masih memungkinkan dengan harga sapi standar Rp 10 juta tersebut. Oleh sebab itu, untuk tahun 2023 ini, hanya di kedua lokasi itulah dilaksanakan pemotongan hewan kurban dari Program Tabungan Qurban “Maret Masse” Daerah Papua Barat. Tiga ekor sapi dikurbankan di Kampung Wedoni Kab. Manokwari Selatan dan di Kampung Manggopi Kab. Manokwari.
Related Posts
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
Kunjungan Pendeta Ony ke Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia
No Responses