Mubda Papua Barat Hadiri Lomba Vocal Group Ruhani Menyambut HUT 168 Pekabaran Injil di Tanah Papua

Mubda Papua Barat Hadiri Lomba Vocal Group Ruhani Menyambut HUT 168 Pekabaran Injil di Tanah Papua

“Muslim yang ada disini, mayoritas berasal dari personel TNI dan POLRI atau guru dan tenaga lainnya. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Oleh sebab itu, untuk shalat Jumat biasanya dilakukan dua minggu sekali saat turun ke Bintuni.”

Masroor Library – Distrik Merdey, Teluk Bintuni , Papua Barat [4/2]. Bandara Merdey berada di dua Distrik. Bukan berarti bandaranya ada dua, lama atau baru. Melainkan landasan pacunya memang terletak di dua distrik yang berbeda, yaitu ujung sebelah kiri berada di Distrik Merdey, dan ujung sebelah kanan lagi berada di Distrik Biscop. Alhasil, landasan pacu itu membelah dua distrik tadi.

Lokasi Distrik Merdey dan Distrik Biscop memang memiliki keunikan. Mungkin, ini salah satu yang terunik di Indonesia. Dalam satu kawasan, ada dua ibukota distrik atau kecamatan. Hanya dipisahkan dengan jalan, sudah berbeda kecamatan. Posisinya memang masih berada di satu kawasan, saling bersebelahan.

“Dulu ibukota Distrik Biscop agak jauh di pedalaman. Oleh sebab itu kemudian dipindahkan ke sekitar bandara. Jadi, kini di sekitar bandara ada dua kantor Distrik. Kantor Distrik Merdey berada di Kampung Mogroms, sedangkan Kantor Distrik Biscop ada di Kampung Ijhom,” tutur Mores Asmorom, S.Th., Ketua Majlis GKI Imanuel yang juga seorang pendeta alumnus STT Izaak Semuel Kijne Jayapura itu dalam suatu perbincangan di Koramil 1806-03/Merdey.

Memang, selain posisi bandara dan kantor distrik, keunikan lainnya adalah posisi Koramil dan Polsek. Bila melihat papan nama, Koramil dan Polsek yang ada mencantumkan nama Koramil 1806-03/Merdey dan Polsek Merdey. Artinya, Koramil dan Polsek itu selain membawahi Distrik Merdey, juga Distrik Biscop bahkan Distrik lainnya seperti Tembuni, Mayadow, Mashita, Moskona Utara, Jagiro dan lainnya.

Untuk memudahkan, Distrik Merdey identik dengan Katolik, sedangkan Distrik Biscop dengan Kristen Protestan. Sebuah Gereja Katolik berdiri di Kampung Mogroms, sedangkan Gereja GKI berada di Kampung Ijhom. Sebuah masjid, satu-satunya, juga ada di sebelah Polsek Merdey. Masjid itu belum bisa dipakai untuk shalat Jumat karena jumlah muslim di Distrik Merdey dan Distrik Biscop belum mencapai 40 orang laki-laki dewasa.

“Muslim yang ada disini, mayoritas berasal dari personel TNI dan POLRI atau guru dan tenaga lainnya. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Oleh sebab itu, untuk shalat Jumat biasanya dilakukan dua minggu sekali saat turun ke Bintuni,” papar IPTU Yan Yan Apriana Nugraha, S.H., Kapolsek Merdey asal Ciamis dalam suatu kesempatan berjumpa di acara Lomba Vocal Group Rohani.

KODIM 1806/Teluk Bintuni bekerjasama dengan Pemerintah Distrik Merdey menyelenggarakan Lomba Vocal Group Rohani untuk kalangan pemuda dan pelajar dalam rangka menyambut HUT ke-168 Pekabaran Injil di Tanah Papua yang untuk di Kab. Teluk Bintuni dipusatkan di Distrik Merdey, Sabtu (4/2) siang. Lokasi acaranya berada di Aula Pastoral Gereja Katolik, Kampung Mogroms.

Sebanyak delapan tim pun berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka berasal dari SD YPPK Katolik Merdey, SMP Negeri 1 Merdey, SMA Negeri 1 Merdey, LK Voice Merdey, Tim Petugas Puskesmas Merdey dan Tim Petugas PLTD Merdey dan lainnya. Selain lagu wajib juga setiap tim harus mempersembahkan lagu pilihan. Alhasil, ada 16 kali lagu dilantunkan.

Dalam sambutannya, Dandim 1806/Teluk Bintuni menyampaikan kegembiraannya karena bisa hadir di Distrik Merdey. Begitu juga Kepala Distrik Merdey menyampaikan sangat senang karena Dandim bisa hadir dalam acara Lomba Vocal Group tersebut. Perempuan asli Merdey itu berharap, acara lomba ini menjadi sarana untuk kemajuan ke depannya.

Bertindak sebagai Tim Juri adalah beberapa warga dan personel TNI yang dinilai berkompeten dalam bidangnya. Rika Kindewara, putri pekabar Injil di kawasan Lembah Moskona ini pun turut hadir dan menjadi Ketua Panitia. Pensiunan guru SMP Negeri 1 Teluk Bintuni itu sangat senang karena dulu ayahnya yang “menabur” dan sekarang keturunannya yang “menuai”.

Dalam acara tersebut, Mubalig Daerah Papua Barat didaulat untuk duduk bersama Dandim 1806/Teluk Bintuni, Kapolsek Merdey, Kepala Distrik Merdey dan anggota DPRD Teluk Bintuni asal Moskona. Bahkan, dalam sambutannya, Dandim memperkenalkan Mubalig Daerah Papua Barat sebagai sejarawan yang juga ikut membuat tulisan sejarah kawasan Merdey. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan