Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – Warta “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [6/3]. Literasi adalah kata yang biasa muncul di daerah pelosok dan 3T (Terdalam, Terluar, Terjauh). Kata ini selalu menyiratkan kekurangan pencapaian dasar baca, tulis dan hitung (calistung). Utamanya di kawasan Indonesia Timur seperti di Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Tidak mengherankan bila kemampuan baca, tulis dan hitung (calistung) di daerah-daerah tersebut masih sangat rendah. Tidak aneh pula, bila ada siswa SMP yang bahkan tidak pandai membaca atau bahkan tidak bisa membaca sama sekali. Inilah realita yang dijumpai di Maluku dan Papua!
Oleh sebab itu, selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah, kalangan sukarelawan pun banyak yang membuka rumah baca, taman baca, atau lapak baca. Tujuannya sama, ingin meningkatkan semangat baca dan kemampuan calistung bagi generasi muda sebagai modal awal untuk masuk ke dalam literasi terapan.
Sejak di Maluku, bahkan sejak di Bogor, Mubalig Daerah Papua Barat telah berkiprah dalam bidang literasi melalui pendirian rumah baca. Melalui Griya Bambu dan selanjutnya Griya Carani “Daar el-Jumaan”, upaya itu terus dilakukan. Di Maluku, rumah baca yang diberi nama “Hiti-Hiti Hala-Hala” (Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing) pun didirikan.
Begitu juga setiba di Manokwari, Papua Barat. Rumah Baca “Jang-e-Muqaddas” juga telah dibuat. Memanfaatkan perpustakaan pribadi, sasarannya kini bukan calistung lagi, melainkan juga literasi terapan yang lebih tinggi. Pokok pembahasannya bukan lagi pada dasar-dasar literasi, tetapi lebih pada literasi aplikasi.
Sebentar saja jejaring literasi juga telah diperoleh. Ini berkat pertemanan sebelumnya yang telah terjalin sejak masih di Jawa atau di Maluku. Tidak susah menjalin pertemanan dengan para pegiat literasi. Sekali jejaring itu didapat, maka puluhan atau ratusan orang akan terhubung di berbagai kota atau kabupaten bahkan antar propinsi.
Untuk di Papua Barat, sebut saja ada Gerakan Manokwari Membaca (GMM), Komunitas Suka Membaca (KSM) dan Komunitas Rimba Manokwari (KRM). Gerakan atau Komunitas ini memayungi rumah baca, taman baca, lapak baca yang ada di Manokwari. Di beberapa kota/kabupaten lainnya juga terdapat gerakan/komunitas yang sama.
Di Fakfak ada Kompos Tifa yang dilokomotifi oleh Saida Husna Wokas alias Ida Wokas dan Fakfak Mengajar (FM) oleh Imanuel Hindom alias Manu. Di Sorong ada Pejakos alias Penyair Jalanan Kota Sorong yang digawangi oleh Karom Rochmad, mahasiswa akhir IAIN Sorong. Di Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan Kaimana juga terdapat gerakan/komunitas serupa.
Khusus untuk di Manokwari, Mubalig Daerah Papua Barat sudah menjadi bagian dari Gerakan Manokwari Membaca (GMM) yang diinisiasi oleh Dr. Melianus Ajoi, M.Si. Sejak dua tahun lalu, GMM fokus dalam bidang literasi dan membuat festival literasi. Kini, GMM juga akan soft launching antologi puisi karya 65 penulis anak Papua.
Buku ini sangat unik karena ditulis oleh beragam usia dan kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Buku ini juga ditulis oleh beragam profesi, mulai dari siswa sekolah dasar, anggota DPR hingga rohaniawan. Bahkan, di buku ini juga ada partisipasi disabilitas.
Soft launching akan dilaksanakan pada bulan Mei 2021 mendatang sekitar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Bupati Kabupaten Manokwari dan pegiatan literasi serta pejabat terkait juga akan diundang. Lokasinya sementara ditetapkan di kantor Bupati. Tentu saja disesuaikan dengan protokol kesehatan yang masih berlangsung.
Rapat panitia telah dilaksanakan sebanyak dua kali. Rapat ini untuk persiapan dan konsolidasi. Pertama, di Kantor Biro Pemerintahan Provinsi Papua Barat –dimana Koordinator GMM bekerja. Kedua, di Pantai Pasir Putih, Kwawi, Manokwari Barat, Manokwari. Beberapa keputusan terkait agenda acara pun didapat.
Tidak dapat dipungkiri, selain kegiatan olahraga, bidang literasi pun menjadi pintu masuk yang efektif untuk menjalin jejaring pertemanan (rabtah). Sebab, pegiat literasi berasal dari berbagai kalangan. Khususnya di Papua Barat ini, pegiat literasi ada yang berasal dari birokrasi, politik, pendidikan, kepolisian dan lain sebagainya. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses