Hadiri Undangan Silaturahmi Paguyuban Pasundan | Mubalig Lokal Fakfak Perluas Jejaring Pertemanan

Hadiri Undangan Silaturahmi Paguyuban Pasundan |  Mubalig Lokal Fakfak Perluas Jejaring Pertemanan
"Untuk di Daerah Papua Barat ini harus diakui bahwa rabtah secara definitif belum pernah dilakukan. Dimana tiap Jemaat Lokal dan Mubalig Lokal secara fokus bersilaturahmi dan menjalin hubungan pertemanan dengan Bupati, Kapolres, Dandim, Kepala Kemenag, Ketua MUI Kabupaten, Komunitas/Lembaga/Paguyuban, Lembaga Pendidikan dan Jurnalis/Wartawan."

Masroor Library – Fakfak, Papua Barat – Warta “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [8/3]. Sebagai tahap kedua dari motto rabtah Daerah Papua Barat, yaitu Undangan adalah Pengakuan, Mubalig Lokal JAI Manokwari yang ditempatkan di Kabupaten Fakfak Mln. Hadid Mohammad Talha menghadiri undangan dari Paguyuban Pasundan Kabupaten Fakfak “Sabilulungan”, Senin (8/3) sore.

Acara Silaturahmi Keluarga Besar Paguyuban Pasundan Kabupaten Fakfak tersebut rencananya akan dihadiri oleh Bupati Fakfak. “Sayangnya telah terjadi miskomunikasi,” ungkap Mln. Hadid. “Surat yang dikirimkan kepada Bupati, tidak disampaikan oleh sekretarisnya sehingga meskipun ditunggu-tunggu Bupati tidak datang juga. Malah menghadiri acara lainnya.”

Meski kecewa, acara Silaturahmi Paguyuban Pasundan Kabupaten Fakfak tetap dilanjutkan. Beberapa sambutan disampaikan oleh tetua/sesepuh Pasundan. Di antaranya oleh H. Abdurrahman, S.E. alias Kang Ade selaku Ketua Paguyuban dan oleh Kang Berryl A. Insanul Firdaus yang juga Kepala Cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Fakfak.

“Siapa tahu Bapak punya channel juga dengan orang ini dan bisa naik kapal ke Fakfak lewat PELNI ini,” harap Mln. Hadid via pesan instan WhatsApp (WA) saat melaporkan acara Silaturahmi Paguyuban Pasundan “Sabilulungan” Kabupaten Fakfak bertempat di rumah Keluarga Alm. Abdul Rachman, Jl. S. Parman, Fakfak tersebut.

Mubalig Lokal yang ditempatkan baru empat bulan di Kabupaten Fakfak itu saat ini sedang fokus pada pembangunan rumah missi Fakfak. Namun, untuk hal rabtah sedapat mungkin juga dilaksanakan. Sebab, target rabtah utama tiap kabupaten/kota sudah definitif. Rabtah kepada aparat/pejabat, kultural, akademisi dan media massa harus dilakukan secara terukur.

Untuk di Daerah Papua Barat ini harus diakui bahwa rabtah secara definitif belum pernah dilakukan. Dimana tiap Jemaat Lokal dan Mubalig secara fokus bersilaturahmi dan menjalin hubungan pertemanan dengan Bupati, Kapolres, Dandim, Kepala Kemenag, Ketua MUI Kabupaten, Komunitas/Lembaga/Paguyuban, Lembaga Pendidikan dan Jurnalis/Wartawan.

Bila pun ada dan pernah dilakukan, maka masih sporadis dan hanya di beberapa lokasi/kabupaten saja. Untuk di Kabupaten Manokwari mungkin sudah pernah dilaksanakan, tetapi di 12 kabupaten/kota lainnya, kecil sekali kemungkinannya telah berjalan. Oleh sebab itu, perlu usaha keras untuk dapat mewujudkannya secara terukur, terstruktur, masif dan efektif.

Mengingat hal tersebut, di Daerah Papua Barat telah dibuat petunjuk untuk menjalin rabtah. Target dan sasaran rabtah, baik jabatan maupun nama-namanya telah disusun. Tinggal bagaimana Jemaat Lokal atau Mubalig Lokal dapat merealisasikannya sebagai program kerja yang juga telah menjadi kewajiban dari Sekr. Umur Kharijiah PB, sesuai format laporan bulanan.

Bila ini digarap secara turkurmatif (terukur, terstruktur, masif dan efektif), maka dalam waktu tidak terlalu lama –hanya dalam satu tahun saja– pertemanan dan silaturahmi dengan berbagai kalangan itu bisa terjalin secara baik. Namun sebaliknya, bila ini tidak digarap, sampai kapan pun hubungan itu dapat dipastikan tidak akan pernah terjadi. []

Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan