Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI DAERAH PAPUA BARAT [20/8]
“Semua kendala yang dihadapi terkait anggaran peralatan. Perlu dana besar untuk melengkapi peralatan PMI di tiap kabupaten dan kota. Satu loket saja bisa memakan ratusan juta. Termasuk alat untuk memproses darah yang harganya milyaran.”
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Roger Steven Tanamal, S.E., Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua Barat saat memberikan jawaban atas pertanyaan dari peserta Webinar bertema “Ketersediaan Stok Darah di Masa Pandemik Covid-19” yang diselenggarakan oleh media online SorongNews.Com, Jumat (20/8) pukul 15:00-17:00 WIT.
Ada sekitar 20 pertanyaan yang diajukan oleh peserta Zominar dengan host Olha Irianti Mulalinda, S.E. tersebut. Dalam sambutannya, Pemimpin Redaksi SorongNews.Com itu menyebutkan bahwa di acara ini juga hadir Mubalig Daerah Jemaat Ahmadiyah Papua Barat.
“Terimakasih Pak Rakeeman, Mubalig Daerah Jemaat Ahmadiyah Daerah Papua Barat telah bergabung dalam acara ini.”
Selain Mubalig Daerah JAI Papua Barat, hadir juga Rektor IAIN Sorong Dr. Hamzah Khaeriyah, M.Ag., Sekretaris PMI Kota Sorong dr. Vince Bakker, para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) dan peserta lain dari berbagai komunitas. Semuanya tampak mengapresiasi pemaparan Sekretaris PMI Papua Barat yang tampak sekali menguasai materi dengan baik.
Tiga pertanyaan juga dilontarkan oleh Mubalig Daerah Papua Barat. Di antaranya mengenai prosedur donor darah jemput bola (blood drive thru), aplikasi penghubung pendonor dan penerima darah semisal aplikasi GiveBlood. Roger menjawabnya dengan baik dan menyatakan, bahwa apapun aplikasi yang dapat membantu kelancaran PMI akan dipelajari untuk kemajuan PMI di Papua Barat.
Terkait pertanyaan, apakah bekam (hijamah) lebih sehat dibanding donor darah atau sebaliknya, pegawai PMI Papua Barat asal Pulau Nusa Laut Maluku itu menjawabnya dengan tidak to the point.
“Selama HB pendonor di atas 14 (wanita) atau 12,5 (lelaki), maka boleh saja dia mendonorkan darahnya. Tidak ada halangan,” jawabnya.
“Kini, untuk pendonor pria dewasa, dalam setahun bisa diambil darahnya sebanyak 5-6 kali. Sedangkan perempuan dewasa hanya bisa setiap tiga bulan sekali atau empat kali saja donor darah dalam setahun. Nanti dibuatkan soft remindernya melalui media sosial atau group WA bagi yang sudah terdata di Papua Barat,” beber mantan staf PMI Kota Sorong tersebut.
Acara diakhiri dengan pemberian doorprize bagi para peserta yang telah mengajukan pertanyaan dan follow akun IG atau FB SorongNews.Com. Ada lima penanya yang mendapatkan hadiah berupa pulsa sebesar masing-masing Rp 50.000,- dari penyelenggara acara. Setelah itu semua berfoto bersama.
Usai acara, Mubalig Daerah Papua Barat pun langsung menghubungi Sekretaris PMI Papua Barat tersebut untuk menyampaikan selamat dan permohonan kerjasama ke depannya.
“Terimakasih, Pak. Nanti kita ketemu untuk jumpa. Kami siap bekerja sama dengan Jemaat Ahmadiyah Papua Barat,” kata keturunan Ambon namun lahir dan besar di Kota Sorong tersebut. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses