“Ustad memang sudah dikenal secara terbuka. Ustad tidak canggung berteman dengan siapa saja. Ini berbeda dengan beberapa kelompok muslim yang lainnya, yang seolah menjaga jarak. Padahal, dalam kaitan dengan silaturahim, tidak boleh mempermasalahkan agama dan keyakinan seseorang.”
Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [7/12]. Bangunan berlantai tiga itu berdiri kokoh di bawah perbukitan di Arfai 2, Manokwari. Warna biru mendominasi dinding bangunan itu, sehingga cocok juga bila disebut Gedung Biru. Mubalig Daerah Papua Barat memarkir kendaraan roda dunia di halaman depan, Rabu (71/12) pagi. Seseorang bertubuh agak gemuk keluar dari pintu dan langsung menyambut.
“Shalom, selamat pagi Ustad. Lama tidak berjumpa, akhirnya sampai juga di tempat saya,” kata seseorang yang mengenakan kaos putih bertuliskan kata Yerusalem itu. Dia tidak lain adalah Pdt. Suleman Manufandu, M.Th., pendeta Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) yang juga Koordinator Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP). “Mari masuk dan kita bincang di dalam saja.”
Ternyata di dalam sudah ada beberapa orang yang tampaknya baru selesai sarapan pagi. Sebuah tudung saji menutupi makanan yang ada di atas meja, di lantai dasar bangunan itu. Pdt. Amos Manufandu dan Pdt. Yulianus Koibur baru saja sarapan pagi. Keduanya adalah dosen di Sekolah Alkitab Manokwari (SAM) Arfai 2 yang berada di bawah GPdI.
“Pdt. Amos adalah adik kandung saya yang keenam. Sedangkan Pdt. Yulianus Koibur masih pangkat paman,” ujar Pengurus Bidang Agama dan Adat di Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay itu. “Di Ransiki juga ada adik saya yang keempat, namanya Pdt. Yowas Manufandu. Kalau Ustqd sedang lewat Ransiki, silakan mampir saja kesana. Dulu saya ditugaskan di Gereja Bethesda Abresso itu.”
Mubalig Daerah Papua Barat mengenal Pdt. Suleman Manufandu sejak Agustus 2020 lalu saat diundang hadir dalam acara Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay untuk mengenang kematian Pdt. Yesaya Zanambani yang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK). Seribu lilin saat itu dinyalakan, Mubalig Daerah Papua Barat juga didapuk untuk menyampaikan sambutan.
Perbincangan selama hampir satu jam itu berlangsung dengan akrab. Pdt. Suleman Manufandu sudah beberapa kali main ke rumah dinas Mubalig Daerah Papua Barat di depan KODAM XVIII/Kasuari, Arfai 1. “Sejak Ustad pindah ke Arfai 2, saya belum sempat main ke rumah lagi. Sekarang malah Ustad yang mendahului main ke tempat saya. Nanti saya juga akan main ke tempat baru Ustad.”
Selanjutnya, Mubalig Daerah Papua Barat diajak berkeliling melihat-lihat sarana yang ada di Gedung Biru alias Asrama Sekolah Alkitab Manokwari (SAM) itu. Ruang kamar, dapur, ranjang, kamar mandi, semuanya telah dilengkapi. Pantas saja, bangunan itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 10 milyar. “Semuanya dari anggaran PUPR. Kami hanya tinggal terima beres. Ini juga belum diresmikan, sudah langsung pakai saja kata Pak Gubernur (Dominggus Mandacan).”
Mubalig Daerah Papua Barat kemudian menghadiahkan buku-buku “Sumbangsih Ahmadiyah bagi Negeri” dan “Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian”. “Saya sudah melihat beberapa VCD Ahmadiyah yang Ustad hadiahkan dulu. Ahmadiyah memang organisasi besar dan internasional. Ahmadiyah Cinta damai. Pimpinan Ahmadiyah getol menyerukan perdamaian,” kata pendeta asal Biak, Papua itu seolah promosi kepada kedua pendeta lainnya.
Setelah membicarakan hal khusus lainnya, akhirnya Mubalig Daerah Papua Barat pun berpamitan kepada Pdt. Suleman Manufandu dan dua pendeta lainnya. Kendaraan roda dua itu melaju meninggalkan komplek GPdI Israel kembali ke rumah dinas Mubalig (RDM) Mubalig Daerah Papua Barat yang berjarak sekitar 300 meter saja. Sebab, besoknya, Mubalig Daerah Papua Barat akan melakukan kunjungan keluar kota yakni ke Kab. Manokwari Selatan. []
Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses