Kopeah dan Gus Dur-ian Serang Banten Bagi-Bagi Masker Gratis di Masjid Agung Banten Lama

Kopeah  dan Gus Dur-ian Serang Banten Bagi-Bagi Masker Gratis di  Masjid Agung Banten Lama

Masroor Library – Minggu 28/3/2021 star dari Alun -Alun Kota Serang diawali dengan Doa bersama Komunitas Pesepeda Kopeah dan Gus Dur-ian meluncur ke kawasan Wisata Banten Lama. Maksud dan tujuan Olah-raga bersepeda santai ini tiada lain selain berolah raga juga melaksanakan kegiatan sosial berupa bagi-bagi masker ke pengunjung di Kawasan Wisata Religie Mesjid Agung Banten Lama.

Sekitar 10 orang personel  Kopeah terdiri dari Anshar, Khudam, Nasirat. Hadir dalam kegiatan ini Mubalig JAI Serang  Mln.Aidroes Permana AH, ketua JAI Serang Drs.Syarif Ahmadi, M.Hum dan Zaim Ansharullah Majlis Cabang Serang Suyono serta perwakilan dari Komunitas Gus Dur-ian Serang Banten.

Sekitar 300 masker dibagikan secara gratis ke pengunjung Wisata Religie di kawasan Masjid Agung Banten Lama. Kegiatan ini memberikan rasa gembira dan senang bagi para pengunjung yang mendapatkan masker gratis tersebut, terlihat dengan antusiasnya mereka meminta masker yang dibagikan.

Seperti kita ketahui bersama, Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang. Tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar. Masjid ini dibangun pertama kali 8pada 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah Putra pertama dari Sunan Gunung Jati. Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di desa Banten, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang.

Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda Tiongkok yang juga merupakan karya arsitek Tionghoa yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan lainnya.

Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti masjid ini. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno, bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel. Menara yang menjadi ciri khas Masjid Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Semua berita Belanda tentang Banten hampir selalu menyebutkan menara tersebut, membuktikan menara itu selalu menarik perhatian pengunjung Kota Banten masa lampau.

Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat terlihat di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya sekitar 1,5 km. Dahulu, selain digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan, menara yang juga dibuat oleh Hendick Lucasz Cardeel ini digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.

Selanjutnya Acara ramah tamah di kawasan Kasemen rumah Ketua JAI Serang Banten. Kegiatan ini ditutup dengan doa oleh Mubalig JAI Serang Banten. Semoga acara kegiatan bagi-bagi masker yang merupakan kegiatan sosial ini, niat dan langkahnya di berkati oleh Allah <sup>SWT</sup>. []

Kontributor : Yayat Hidayat Juansyah -Serang Banten

Tags: ,

No Responses

Tinggalkan Balasan