Masroor Library – Fak Fak, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [25/3] Fitrat alami manusia adalah akan berbuat baik kepada sesamanya. Sesamanya disini bisa keluarga, lingkungan RT/RW, marga atau sesama suku. Fitrat ini akan muncul terlebih saat berada diluar rumah atau kampungnya bahkan diluar negeri sekalipun. Tidak percaya?
Seorang mubalig asal Majalengka yaitu Mln. Ma’mun Ahmad –yang dulu pernah ditugaskan di Riau– pernah menceritakan mengenai baiatnya seseorang asal Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Provinsi Jawa Barat. Padahal sewaktu masih di Bogor, mubayi’in tersebut dulunya pernah ikut-ikutan menyerang Kampus Mubarak.
Ternyata, ketika berada di Sumatra dan merasa sendirian, fitrat alami itu muncul. Oleh sebab itu tidak mengherankan, kadang kita langsung cepat merasa akrab dengan sesama yang dari daerah asalnya bila di perantauan. Bukan hanya dengan yang satu RT/RW atau satu desa atau satu kecamatan atau satu kabupaten melainkan juga dengan yang satu provinsi.
Keakraban atau hubungan baik di perantauan kadang menghasilkan suatu kondisi keuntungan tersendiri. Misalnya, mendapat diskon saat berbelanja atau membeli barang di tokonya.
“Alhamdulillah, yang punya toko bangunan orang Padang. Jadi tadi bisa diskon dikit dan sekalian salam kenal,” kata Mubalig Lokal Fak Fak saat membeli barang untuk pembangunan rumah missi di Kabupaten Fak Fak, Papua Barat.
“Pokoknya tadi dapat korting Rp 5.000,- per meternya,” kata Mln. Hadid Mohammad Talha menceritakan saat mendapat korting untuk pembelian seng plat yang akan dipasang di rumah missi Fak Fak.
“Semoga bisa masuk rabtah dengan beliau ini. Tapi lebih sering di Kaimana, karena tokonya juga ada disitu.”
Bila dihitung, korting itu lebih dari 10% bahkan mencapai 16% dari total harga pembelian. Padahal, perkenalan tersebut belum terjadi secara akrab. Mereka hanya saling tahu berasal dari daerah yang sama, Padang atau Bukittinggi. Tepatnya dimana, keduanya sama-sama belum mengetahuinya!
Pengalaman seperti ini bukan hanya milik Mln. Hadid Mohammad Talha saja. Mln. Hamid Sirfefa dan Mln. Basyiruddin Aziz pun pernah mengalaminya. Meskipun kebaikan yang diperoleh berbeda-beda, namun pada intinya adalah sama. Ada yang memberikan kebaikan karena pertemanan ada juga yang karena faktor lain.
Saat membeli batako (istilah di Maluku dan Papua: batu telo) untuk pembangunan Masjid “Tahir Ahmad” di Kaimana, Mln. Hamid Sirfefa justru mendapat bantuan beberapa ratus batako dari toko. Alasan pemilik toko itu adalah dia juga ingin ikut menyumbang pembangunan Masjid itu.
Begitu juga saat Mubalig Daerah berkunjung ke Kota Sorong pada awal bulan Desember 2020 lalu. Mubalig Lokal Kota Sorong Mln. Basyiruddin Aziz menyampaikan, bahwa biasa diberi kue atau ambil kue dari warung tanpa membayar. Penyebabnya, penjual kue itu adalah murid mengajinya.
Bila dikembangkan dengan baik, hubungan ini akan meningkat menjadi Fakta Integritas. Artinya, mereka akan menjadi pagar betis yang akan melindungi eksistensi Jemaat. Ini pernah terjadi saat Ketua Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKBB) Kemang yaitu Asik Ahmad Isen alias Uwo membutuhkan 10 Batang bambu untuk pembuatan posko di wilayah Parung.
Mubalig Daerah Papua Barat yang saat itu menjadi Sekr. Umur Kharijiah Kemang-Markaz pun memberikannya dengan memintanya langsung mengambil di penjual bambu di sebelah Pendopo Bangil. Fakta Integritas pun keluar dari mulut Ketua DPC BPPKBB Kemang tersebut.
“Ahmadiyah adalah saudara kita. Barangsiapa yang akan mengganggu Ahmadiyah atau Pak Rakeeman, mereka harus langkahi mayat kami dahulu. Kalian ingat kata-kata saya ini!” kata Uwo kepada anggota-anggotanya yang saat itu hadir ke Kampus Mubarak. “Kalau Pak Rakeeman mampir ke Posko kita, kita sambut seperti saudara kita lainnya sebab posko itu juga milik Ahmadiyah.”
Ucapan Uwo itu bukan hanya sebatas omong kosong belaka. Tidak berapa lama, dia ajak anggota BPPKBB Banten berkunjung ke Griya Carani “Daar el-Jumaan” untuk silaturahmi. Puluhan orang berdarah Banten itu memadati pendopo milik Sekr. Umur Kharijiah Kemang yang kini sebagai Mubalig Daerah Papua Barat itu.
Dalam berbagai kegiatan Jemaat berikutnya, BPPKBB Kemang dan Pemuda Pancasila Kemang juga selalu membantu kelancarannya terutama dalam mengatasi gangguan luar terhadap Jemaat. Bahkan, Ketua Pemuda Pancasila Kemang Mulyadi alias Tagor sempat mensomasi Camat yang arogan sehingga Camat Kemang itu tidak berapa lama dimutasi dari Kemang. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses