Masroor Library – Manokwari Selatan, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [21/3]. Kumandang Ayat-ayat Suci Alquran menggema memecah keheningan malam di Komplek Pemukiman Jemaat Manokwari Selatan di Kampung Wedoni, Sabtu (20/3) malam itu. Sekretaris Maal JAI Manokwari Selatan Bapak Maryono bertugas menilawatkan ayat-ayat suci tersebut dalam Acara Pengajian Gabungan JAI Manokwari dan JAI Manokwari Selatan bertema Hari Masih Mau’ud AS dan Mi’raj-Isra tersebut.
Qashidah bahasa Arab disampaikan oleh Sdr. Mahmud Ahmad. Gema Syair “Faidhoni Muhammad” memenuhi ruangan acara di Namaaz Centre “Masroor” yang aslinya adalah untuk Tablig Centre. Mubalig Daerah Papua Barat membuka acara dengan doa dilanjutkan Sambutan dari Ketua JAI Manokwari Bapak Lukman Latiu dan Ketua JAI Manokwari Selatan Bapak La Waku.
10 Syarat Bai’at dibacakan oleh Sekr. Ta’lim JAI Manokwari Bapak La Ode Mutiali. Setelah itu Ceramah I disampaikan oleh Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan Mln. Basyiruddin Aziz dengan tema “Mengenal Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad AS“. “Kebenaran Hadhrat Masih Mau’ud AS dapat dikenali dengan tiga cara,” papar Mubalig yang sebelumnya ditugaskan di Kota Sorong tersebut. Nazm Group selingan dibawakan oleh anak-anak Nashirat JAI Manokwari dan Manokwari Selatan.
Ceramah II disampaikan oleh Mubalig Daerah Papua Barat dengan tema “Peristiwa Mi’raj-Isra Nabi Muhammad saw Perspektif Pendiri Jemaat Ahmadiyah dan Kemajuan Islam di Akhir Zaman”. Dengan menggunakan kata-kata asli Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Peristiwa Mi’raj ternyata hanyalah sekedar kasyaf dan ru’ya.
“Sebagian orang mengatakan bahwa pada malam mi’raj Rasulullah saw telah pergi ke langit dengan tubuh kasar. Namun mereka tidak melihat bahwa hal itu ditentang oleh Quran Syarif. Dan Hadhrat Aisyah r.a. juga menyatakan hal itu sebagai rukya (kasyaf). Sebenarnya mi’raj itu merupakan sebuah kasyaf yang sangat agung, jelas, sempurna dan lengkap. Di dalam kasyaf tubuh ini tidak diperlukan, sebab tubuh yang diberikan dalam kasyaf padanya tidak ada penghalang jenis apapun, bahkan memiliki kekuatan-kekuatan besar,” sabda Hadhrat Masih Mau’ud AS.
“Dengan tubuh yang memiliki kekuatan-kekuatan besar itulah beliau SAW telah melakukan mi’raj. Kemudian beliau SAW dalam mendukung hal itu telah memaparkan dalil dalil melalui beberapa ayat, bahwa tubuh kasar tidak bisa naik ke langit. Hal-hal ini sebelumnya pun sudah berkali-kali saya tuliskan. Saya tidak mengulanginya lagi supaya tidak terlalu panjang,” lanjut beliau lagi menegaskan.
“23 Maret adalah tonggak kemajuan Islam di Akhir Zaman. Ketika Rasulullah SAW ditimpa kesedihan karena kewafatan orang-orang yang dikasihi beliau dalam waktu berdekatan, Tuhan memberikan penghiburan melalui Mi’raj dan Isra. Bahwa, Islam akan mengalami kemenangan gilang-gemilang. Dan, kemenangan Islam itu ditandai dengan Bai’at pertama di Bab-e-Ludh alias Ludhiana, 23 Maret 1889,” papar Mubalig Daerah Papua Barat.
Foto-foto dokumentasi kegiatan Mubalig Daerah Papua Barat selama di Qadian, India (termasuk di Hosyiarpur dan Ludhiana) dan di Daerah Papua Barat sejak Agustus 2020 pun ditampilkan. Ada kegiatan pengajian, pra madrasah, peninjauan lahan Jemaat, pembangunan masjid di Kaimana dan lainnya. Foto-foto ini menimbulkan semangat secara psikologis tersendiri bagi anggota. Setidaknya, mereka merasa gembira dengan melihatnya.
Pemilihan Kepala Pra Madrasah dan Ketua Perwakilan Orang tua Murid pun dilaksanakan. Suara terbanyak diraih oleh Bapak La Ode Mutiali (Sekr. Ta’lim JAI Manokwari) disusul oleh Bapak Maryono (Sekr. Maal JAI Manokwari Selatan). Sedangkan Ibu Maryani (Ketua LI JAI Manokwari Selatan) meraih suara terbanyak untuk Ketua Perwakilan Orang tua Murid. Pemilihan ini terkait rencana dibentuknya Pra Madrasah definitif yang akan diusulkan kepada Sekr. Ta’lim PB JAI.
Acara Pengajian Gabungan pun ditutup dengan doa oleh Mubalig Daerah Papua Barat. Setelah itu peserta meninggalkan lokasi acara. Ada beberapa agenda lagi yang akan dilaksanakan Minggu (21/3) besok pagi, di antaranya Shalat Tahajud, Pemilihan Qaid Majlis Khudamul Ahmadiyah dan Pembersihan Lahan Jemaat.
Pemilihan Qaid Majlis dilaksanakan bakda Shalat Subuh. Ada dua calon yang akan dipilih sesuai persyaratan pemilihan. Yaitu Sdr. Mahmud Ahmad dan Sdr. Lukman Latiu. Hasil pemilihan tersebut akan dikirimkan kepada Sadr MKAI di Bogor untuk mendapatkan SK pengesahan. Sebab, sudah dua tahun lebih tidak ada kepengurusan MKAI lagi sejak Qaid Majlis pindah keluar Manokwari.
Acara jalan santai dilaksanakan dengan tujuan Pantai Wedoni yang berjarak sekitar 130 meter saja dari Rumah Missi. Selama hampir satu jam, beberapa anggota JAI Manokwari dan Manokwari Selatan menikmati pemandangan laut lepas dari atas talid yang baru saja selesai dibangun. Talid itu untuk melindungi jalan raya lintas kabupaten dari hantaman ombak yang besar.
Setelah sarapan pagi, agenda berikutnya adalah membersihkan lahan Jemaat seluas dua hektar yang berada di kawasan hutan adat. Selama satu jam, anggota Jemaat mulai membersihkan semak dan pepohonan untuk akses jalan sepanjang 100 meter dengan lebar sekitar 2-3 meteran. Beberapa pohon besar tampak tumbang melintang di beberapa tempat. Kelihatannya itu akibat hembusan angin kencang atau karena keberatan ranting dan keroposnya akar.
Dengan menggunakan chainsaw, pohon yang berukuran kecil pun coba ditebang. Karena chainsaw itu baru dibeli, maka dengan mudah pohon itu dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Rencananya, akan dilakukan pembersihan lagi secara massal dalam kesempatan berikutnya. Bila banyak orang dan mesin chainsaw yang dipakai, diperkirakan hanya dalam sehari lahan seluas dua hektar itu bisa rampung dibersihkan. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses