Jumpa Rektor STFT Fajar Timur Jayapura Bahas Aneka Agenda Bersama

Jumpa Rektor STFT Fajar Timur Jayapura Bahas Aneka Agenda Bersama

“Selamat pagi Bapak Maulana. Saya besok (Jumat) akan kembali ke Jayapura lagi. Jika memungkinkan Bapak Maulana bisa datang bertemu dengan saya di Biara OSA SMA Villanova, Susweni. Waktunya pkl. 12:00 WIT. Terima kasih.”

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [11/05/23]. Hujan lebat yang mengguyur kawasan Jalan Drs. Essau Sesa (Jalan Baru) itu menyebabkan pakaian Mubalig Daerah Papua Barat, Wakil Ketua Daerah LI Papua+Papua Barat dan seorang Nashirat menjadi basah kuyup. Air yang seolah ditumpahkan dengan derasnya dari langit membasahi semua yang ada di bawahnya, Kamis (11/5) sore itu. Pengendara sepeda motor banyak yang berteduh sepanjang Jalan Baru. Durasi hujan hampir satu jam lamanya. Jalanan berubah menjadi sungai dadakan di beberapa titik.

Selama hampir enam jam, Mubalig Daerah Papua Barat telah melakukan perjalanan pergi-pulang. Agenda pertama adalah mengunjungi Biara Villanova Susweni, Distrik Manokwari Timur. Sejak malam sebelumnya, Pater Bernard Bovit Wos Baru, O.S.A. mengabarkan ingin bertemu. Akhirnya, Mubalig Daerah Papua Barat dan Wakil Ketua Daerah LI Papua+Papua Barat beserta seorang Nashirat pun bergerak menemui Rektor STFT “Fajar Timur” Waena, Jayapura itu.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lamanya, akhirnya kendaraan roda dua itu tiba di gerbang SMA Villanova Susweni, Distrik Manokwari Timur. Di dalam komplek ini terdapat sekolah dan juga biara. Pater Bernard telah menunggu di dalam. Mubalig Daerah Papua Barat dan Wakil Ketua Daerah LI Papua+Papua Barat serta seorang Nashirat dipersilakan masuk ke ruang tamu yang difungsikan juga sebagai ruang makan.

“Saya senang bisa berjumpa dengan Maulana. Ke depannya, saya akan agendakan Maulana untuk mengisi materi kuliah umum Islamologi di kampus saya, di Jayapura. Kebetulan, saya sendiri sebagai Rektor dan mengampu mata kuliah tersebut,” ujar Pater Dr. Bernard sambil duduk di sebelah Mubalig Daerah Papua Barat, hanya dibatasi oleh sebuah televisi. Sebuah meja panjang berada di tengah-tengah ruangan. Beberapa suster tampak sedang menyiapkan santap siang.

Menurutnya, anak-anak muda yang belajar di kampusnya tersebut lumayan resisten dan protektif. Oleh sebab itu, diperlukan seorang yang dapat memberikan pemahaman lain (the others) kepada mereka. “Saya lihat, Maulana sudah memiliki jam terbang tinggi dan memahami materi ini. Terbukti, Maulana dapat mengimbangi perbincangan dengan mudah bahkan mampu memberikan perspektif baru. Ini yang saya perlukan untuk mahasiswa saya,” ujar Imam Agustinian orang asli Papua asal Distrik Mare, Kab. Maybrat tersebut.

Setelah perbincangan selama hampir dua jam lamanya, Mubalig Daerah Papua Barat pun mohon pamit. Penyerahan buku “Sumbangsih Ahmadiyah nagi Negeri” dan “Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian” sebanyak rangkap dua eksemplar pun dilakukan. “Saya senang sekali menerima buku ini. Pada saat generasi kita fokus dengan gawai, ternyata masih ada bahan bacaan tercetak seperti ini,” papar missionaris Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) yang pernah ditugaskan di Kab. Sorong, Kota Sorong, Kab. Teluk Bintuni dan kini di Jayapura tersebut.

“Nanti tulisan Maulana mengenai Pater Tromp akan kami muat dalam buku Biografi beliau. Kebetulan, sudah ada lima tulisan mengenai mendiang Pater Tromp termasuk tulisan Maulana. Ini akan menjadi sangat istimewa, karena salah seorang penulisnya adalah seorang Muslim. Apalagi tulisan Maulana sangat mengena dan mewakili testimoni langsung dari almarhum Pater Tromp,” kata Rektor STFT “Fajar Timur” Jayapura yang menyelesaikan doktoralnya di salah satu kampus di Yogyakarta itu. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan