Daerah Papua Barat Laksanakan Sertijab yang Dihadiri Anggota Tiga Provinsi

Daerah Papua Barat Laksanakan Sertijab yang Dihadiri Anggota Tiga Provinsi

“Bagi saya, Pak Rakeeman bukan orang baru lagi. Sejak di Jamiah, beliau adalah pembimbing skripsi saya, begitu juga ketika di lapangan, saya akhirnya bersama beliau lagi. Beliau bukan tugas baru, tetapi melanjutkan yang sebelumnya di Jamiah. Kemampuan administrasi dan data beliau tidak diragukan lagi.”

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [24/6]. Acara serah terima jabatan alias Sertijab Mubalig Daerah Papua Barat pun akhirnya dilaksanakan pada Sabtu (24/6) malam pukul 20:30-22:05 WIT. Undangan yang hadir menyimak lewat Zoom, berasal dari simpul di Kab. Manokwari, Kab. Manokwari Selatan dan Kab. Fak Fak (Provinsi Papua Barat), Kota Sorong (Provinsi Papua Barat Daya) dan Kab. Merauke (Provinsi Papua Selatan). Meski ada kendala sinyal, namun secara umum bisa berjalan mulus hingga akhir.

Amir Daerah Papua Barat yang memimpin acara (Sadr-e-Majlis), mempersilakan Mubalig Lokal Manokwari Mln. Hadid Muhammad Talha untuk menilawatkan Ayat Suci Al-Qur’an. Sedianya, Zaim Anshar MC Manokwari Selatan Bpk. Maryono yang menilawatkannya, namun karena kondisi sinyal yang kurang bersahabat di Kampung Wedoni, terpaksa diganti dengan alternatif. Beberapa kali peserta dari lokasi lain pun ada yang terpental karena kondisi sinyal tersebut.

Mubalig Daerah Papua Barat yang lama Rakeeman R.A.M. Jumaan kemudian diminta membaca doa pembuka, dilanjutkan dengan sambutan pertama. Mubalig yang ditugaskan selama dua tahun sebelas bulan itupun menyampaikan beberapa hal terkait pengalaman pertama ditugaskan di Papua Barat. Bahwa, karena pandemik dan transportasi udara/laut yang sulit dari Ambon ke Manokwari, akhirnya selama empat bulan tertahan di Ambon, Maluku.

“Nah, selama empat bulan itulah, mulai menggarap database anggota Jemaat di Papua Barat. Entry data mubayi’in baru yang jumlahnya mencapai seratus orang dari tahun 2011-2020 pun dilakukan dari Ambon,” paparnya sambil melanjutkan bahwa karena belum bisa tembus itulah akhirnya tidak ada sertijab dengan Pjs. Mubalig Daerah Papua Barat sebelumnya, yaitu Mln. Iman Mubarak Ahmad. “Apalagi, beliau sudah duluan meninggalkan Papua Barat pada 16 Juli 2020 alias dua minggu sebelum saya sekeluarga tiba di Manokwari.”

Meskipun demikian, data inventaris barang akhirnya bisa diterima via email. Artinya, apa saja kemudahan yang ada, bisa dimanfaatkan untuk mendukung program Jemaat. Termasuk saat ini, meskipun dibatasi jarak yang berjauhan, anggota dari tiga provinsi pun bisa hadir dalam acara. Meski terasa tidak seperti biasa, namun ini harus dibiasakan. Sebab, hanya melalui inilah acara dapat dilaksanakan. Kemudahan teknologi untuk hal yang darurat –begitupun dalam situasi normal– perlu dimanfaatkan.

“Bagi saya, Pak Rakeeman bukan orang baru lagi. Sejak di Jamiah, beliau adalah pembimbing skripsi saya, begitu juga ketika di lapangan, saya akhirnya bersama beliau lagi. Beliau bukan tugas baru, tetapi melanjutkan yang sebelumnya di Jamiah. Kemampuan administrasi dan data beliau tidak diragukan lagi,” papar Mln. Ahmad Hayat Heriyanto, Mubalig Lokal JAI Kota Sorong yang kini akan menjadi Mubalig Daerah Papua Barat namun tinggal tetap di Kota Sorong itu.

Lain halnya dengan Amir Daerah Papua Barat Bpk. Mahmud Ahmad. Khudam asal Tegal yang telah tujuh tahun merantau di Papua Barat dan kini tinggal di Kota Sorong itu menyampaikan terimakasih atas kerjasama selama ini. “Peran Mubalig di Papua Barat ini sangat menentukan untuk perkembangan Jemaat. Meskipun harus diakui, masih banyak PR yang belum diselesaikan, namun dengan kekompakan dari mubalig, pengurus dan anggota, hal itu akan dapat diraih.”

Prosesi Sertijab kemudian dilakukan dengan pembacaan SK dari Amir Nasional. Sedangkan form Sertijab dan Sertibar pun telah disiapkan secara digital. Ke depannya, Mubalig Daerah yang lama, Mubalig Daerah yang baru dan Amir Daerah sebagai saksi, akan menandatangani form tersebut. Karena lokasi yang berjauhan, tentu saja itu melalui tanda tangan digital (pdf). Nantinya, form itu akan dikirimkan ke Pusat sebagai bukti bahwa Sertijab telah dilaksanakan di Daerah Papua Barat ini.

Dalam Acara Ramah Tamah kemudian Amir Daerah mempersilakan perwakilan dari ketua, mubalig dan anggota untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Di antaranya dari Ketua Daerah LI Papua+Papua Barat, Ketua LI Manokwari dan perwakilan Mubalig di Papua Barat. Berhubung para Ketua Cabang berhalangan hadir atau karena Zoom sering terpental, maka dari perwakilan Ketua Cabang tidak ada yang memberikan sekapur sirih.

Acara Sertijab kemudian diakhiri dengan doa penutup oleh Mubalig Daerah Papua Barat yang baru. Memanfaatkan waktu, dibahas pula data inventaris tiap Mubalig dan Cabang di Papua Barat. Mubalig Daerah yang lama telah membuat kompilasi database itu, tinggal dilengkapi lagi dengan perkembangan terbaru. Data itu juga semuanya sudah diberikan kepada Amir Daerah beberapa minggu yang lalu untuk diarsipkan.

Begitu juga terkait kesiapan pengorbanan hewan di Papua Barat, kembali dibahas sekilas. Untuk ke depannya, Mubalig Daerah Papua Barat yang lama juga berjanji akan membantu menghubungkan antara Panitia Tabungan Qurban Daerah Papua Barat dengan para sohibul qurban yang ada di Jawa. Rencananya, tahun ini Papua Barat akan melakukan pemotongan hewan kurban di beberapa lokasi. []

Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Dosen Perbandingan Agama & Bahasa Farsi
Jamiah Ahmadiyah Indonesia (JAMAI)
Bogor, Jawa Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan