Masroor Library – Kota Biak, Papua [29/7]. Kompleks Pangkalan Angkatan Laut (LANAL) Biak itu terletak di dekat Pelabuhan Biak. Lokasinya berada di Kawasan Waupnor, Distrik Biak Kota atau hanya lima menitan saja dari Penginapan Karawatu. Sebuah gerbang besi menjadi satu-satunya pintu masuk ke dalam komplek. Tidak ada pintu lain yang menjadi alternatif selain pintu itu.
Beberapa pengendara motor tampak masih menunggu gerbang besi itu dibuka, Kamis (28/7) malam itu. Penjaga yang ada di dalam pos penjagaan juga masih bersiaga. Selang dua menit kemudian, seorang petugas jaga mendatangi gerbang dan membukanya. Semua orang yang ingin masuk dan keluar pun lalu bergerak. Termasuk motor ojek yang ditumpangi oleh Mubalig Daerah Papua Barat.
Mendadak, gawai Mubalig Daerah ada yang menelpon. Ternyata itu adalah nomor Kolonel (Mar.) Karlos Rehabiam Deda, M.Tr. (Hanla), M.M., Komandan Pangkalan Angkatan Laut (LANAL) Biak. “Tunggu sekitar 10 menit, saya nanti kesana,” kata suara di ujung telepon itu. Karlos, baru setahun menjabat Danlanal. Putra asli Sentani (Papua) ini sebelumnya selama 22 tahun ditugaskan di Surabaya.
Sebuah mobil dinas bernomor 6316-X pun memasuki gerbang komplek LANAL. Semua personel yang ada di Pos Penjagaan itu serentak berdiri dan menghormat. Tidak salah lagi, mobil itu adalah mobil dinas Danlanal Biak. Ternyata Kolonel Karlos baru saja santap malam pada jam jeda vicon dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL). “Istirahat sejenak sekitar 10-30 menit sebelum dilanjutkan kembali,” katanya sesaat setelah Mubalig Daerah Papua Barat naik ke mobil dan duduk di sebelahnya.
Mubalig Daerah mengenal Danlanal dari teman di Koopsus TNI Jakarta. Saat melihat status dan meresponnya dengan mengabarkan bahwa saat ini sedang di Biak, Kolonel (Mar.) Profs Dhegratmen S.A., M.Tr. (Hanla) itu langsung meminta agar Mubalig Daerah Papua Barat menghubungi Danlanal yang ternyata satu angkatan dengan dia.
“Siap, Bang. Menghapus Danlanal Biak saja.”
Setelah nomor Danlanal Biak pun diperoleh, Mubalig Daerah langsung menghubunginya saat itu juga. Ternyata malam itu Danlanal sedang ada acara video conference (vicon) dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL).
“Tetapi Abang bisa datang saja malam ini, kita bincang di ruang vicon sebab acara juga hanya satu arah,” kata putra Sentani dan ayah tiga anak itu menawarkan.
Dengan diantar ojek asal Pangkep, Mubalig Daerah pun bergerak ke komplek Pangkalan Angkatan Laut (LANAL) yang terletak di Jalan Dempo, Waupnor, Biak Kota. Arahnya berlawan dengan lokasi Pelabuhan Biak, namun masih dalam satu garis pantai. Sekitar pkl. 20:30 WIT, Mubalig Daerah Papua Barat pun sudah berbincang dengan Danlanal yang mudah bergaul itu.
Perbincangan selama satu jam lebih itu diseling dengan makan malam. Ajudan Danlanal membelikan makanan kotak dari Warung Padang langganan, begitu juga minuman dan buah-buahan.
“Anak kedua saya, laki-laki, rencananya akan dikuliahkan di Israel untuk mengambil bidang pertanian. Kalau anak pertama, perempuan, saat ini masuk di ITS Surabaya,” katanya saat mengetahui bahwa Mubalig Daerah Papua Barat menguasai bahasa Ibrani.
Ketika menyinggung Perang Dunia II, Danlanal terlihat sangat antusias.
“Ijin, pembicaraan ini saya rekam karena materi ini jarang sekali kita dapatkan apalagi daru sumber yang kapabel. Mumpung Abang di Biak, saya akan banyak belajar mengenai sejarah Perang Dunia II di Papua khususnya di Pulau Biak,” kata alumnus Magister Manajemen dari salah satu kampus di Jawa itu.
“Saya akan turuti saran Abang supaya di komplek LANAL Biak ini juga mulai diperiksa satu persatu lokasinya. Sebab disini banyak bangunan dan gudang asli peninggalan jaman Perang Dunia II itu. Bahkan, beberapa barang masih tersimpan dengan baik. Saya akan membeli metal detector juga sebagaimana saran Abang,” katanya sambil menekan nomor kontak di gawainya dan menghubungi salah seorang perwira yang masih ada agenda di Surabaya.
Pertemuan itu diakhiri dengan foto bersama. Karena sudah malam, Danlanal sendiri ikut mengantar Mubalig Daerah Papua Barat ke tempat menginap di Karawatu Inn, di depan Polres Biak. Setelah tiba di depan penginapan, ternyata Danlanal mengenal pemilik penginapan itu.
“Bukannya ini penginapan milik Ibu Alin,” kata dia memastikan dan dijawab oleh sopir dengan anggukan kepala. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses