Berjumpa dengan Keponakan PWNU Papua | Vano Wanggai Akui Kemampuan Etnografi Mubda

Berjumpa dengan Keponakan PWNU Papua | Vano Wanggai Akui Kemampuan Etnografi Mubda
"Bagi Bapak tidak ada yang sulit untuk mengetahui hubungan keluarga tiap suku di Papua. Contohnya tadi Suku Abun di Pantai Tambrauw, Bapak sangat menguasai sekali nama-nama marga itu."

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [11/5]. WAanggai adalah nama marga yang berasal dari Pulau Serui, Papua. Marga ini kemudian tersebar hampir ke seluruh kawasan Papua, mirip suku Biak yang bertebaran di berbagai tempat, baik di pantai maupun pegunungan. Bila mendengar nama Wanggai, maka akan terkenang juga bahasa Ambai. Beberapa kosakata bahasa ini telah menjadi bahasa nasional.

Sejak ditugaskan di Maluku, Mubalig Daerah Papua Barat banyak sekali terbantu dengan kemampuan etnografi dan antropologi yang telah dikuasai. Beberapa kali, hubungan pertemanan terjalin dengan mudah karena mengenal masalah marga. Hanya dengan sekali baca nama marganya, maka akan mudah menemukan hubungan dengan beberapa orang lainnya.

“Saya berkenalan dengan Vano Wanggai. Dia pilot dan katanya punya hubungan keluarga dengan Ketua MUI Papua,” papar Mln. Basyiruddin Aziz, Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan saat Mubalig Daerah Papua Barat berkunjung ke Wedoni beberapa hari usai Idul Fitri.

“Sudah saya kirimkan nomornya dan fotonya.”

Mubalig Daerah Papua Barat menerangkan, bahwa kemungkinan pamannya itu bukan Ketua MUI Papua melainkan Ketua PWNU Papua, yaitu Dr. K.H. Toni Victor Mandawiri Wanggai, M.A.

“Sebab, marganya sama-sama Wanggai. Dan, biasanya, dalam suatu marga terdapat hubungan yang erat meski mereka tinggal di lokasi yang berjauhan.” papar Mubalig Daerah Papua Barat sambil menunjukkan nomor kontak dan foto profil Ketua PWNU Papua itu.

Setiba di Manokwari lagi, Mubalig Daerah Papua Barat kemudian menghubungi Dr. Toni V.M. Wanggai untuk konfirmasi. Ternyata, memang keduanya saling mengenal.

“Ponakan saya dekat, dia pilot. Mamanya Wanggai, bapaknya Sembai,” kata Ketua PWNU Papua sekaligus anggota Majlis Rakyat Papua (MRP) itu. Begitu juga Vano membenarkan bahwa dia adalah keponakan Dr. Toni.

Setelah beberapa kali berkomunikasi dengan Vano Wanggai, akhirnya agenda pertemuan pun dibuat. Vano ternyata saat itu masih di Nabire, dan baru akan kembali ke Manokwari pada Selasa (10/5) pagi. Pertemuan kemudian disepakati pada Rabu (11/5) siang pukul 12:30 WIT di suatu warung makan yang berjarak hanya sekitar dua ratus meter dari rumah missi (kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat.

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan