Masroor Library – Nabi besar Muhammad SAW telah dianugerahkan banyak sekali pengetahuan mengenai hal-hal yang ghaib. Beliau menubuatkan bahwa di akhir zaman ketika dunia telah jauh dari Tuhan, Imam Mahdi akan muncul bersamanya kebenaran akan dikembalikan dan kebangkitan Islam akan ditegakkan. Beliau menubuatkan beberapa tanda yang akan menandai kedatangan Al-Mahdi. Beliau telah mengemukakan daftar waktu kedatangannya sehingga setiap mata dapat menyaksikannya.
Al Quran mengemukakan perubahan yang mengagumkan yang tampak di bumi dan dalam kehidupan manusia sebagai tanda dari akhir zaman. Ini akan melewati Segala macam huru-hara dan pergolakan. Isi perut bumi akan mengeluarkan harta terpendamnya. Segala macam pengetahuan fisik dan spiritual akan meledak. Perubahan akan jauh dijangkau dan penemuan akan membingungkan manusia dengan luar biasa. (dirujuk pada QS At Takwir : 2 – 14)
Nubuatan Islam abad ke-19 sementara memberikan sebuah ikhtisar dari pengamatan perkataan Al Quran dan Hadits bahwa semua perkataan yang berhubungan dengan kedatangan Imam Mahdi telah dibuktikan yaitu kemunculan Imam Mahdi telah berada dalam genggaman. Kitab-kitab suci di dunia penuh dengan tanda-tanda kedatangan seorang pembaharu dunia di akhir zaman dan tanda-tanda dari waktunya. Meskipun demikian sang pembaharu harus muncul dalam sebuah agama yang dikenali, pada kekuatan kitabnya, semua guru agama-agama dan nubuatan asli dari kitab-kitab mereka. Islam lah agama tersebut.
Bersesuaian dengan hal itu di awal tahun 18-an dari abad ke-19 seorang yang saleh, berumur sedang dan mengagung-agungkan dirinya sepenuhnya terhadap Islam, hamba Allah yang setia, seorang pengikut yang mengabdikan diri kepada Rasulullah SAW mengumumkan bahwa beliau telah menjadi seorang peneriam wahyu yang terus menerus dan hari kemenangan Islam telah dekat dan akan dibawa olehnya. Beliau adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, seorang dari silsilah keturunan bangsawan Persia kuno dari kampung kecil yang tidak dikenal Qadian, Punjab, India. Pada permulaan Abad ke-14 Hijriah beliau menyatakan :
“telah tampak jelas padaku melalui wahyu nubuat bahwa Masih yang kedatangannya diantara umat Islam telah dijanjikan dari awal dan Mahdi yang kedatangannya secara lansung telah disabdakan pada saat kemerosotan Islam dan merebaknya kesalahan dan siapa yang ditunjuki secara langsung oleh Tuhan yang mengajak orang untuk berpartisipasi dalam jamuan surgawi dan yang kadatangannya telah telah dinubuwwatkan oleh Nabi Muhammad SAW 13 abad yang lalu itu adalah diriku” (tazkirathushahadatein).
Beliau menyatakan lebih lanjut :
“wahyu suci dan murni Tuhan menjelaskan kepadaku bahwa aku telah diutus oleh-Nya sebagai Mahdi dan Masih yang dijanjikan dan sebagai seorang hakim untuk perbedaan-perbedaan yang internal dan external”. (arbaeen)
“aku menerima anugerah ini”, Hadhrat Ahmad menulis dalam bukunya Tajalliate Ilahiya ”Melalui ketaatan kepada Nabi Muhammad SAW aku bukanlah seorang dari antara pengikutnya. Aku tidak akan pernah dianugerahi dengan kata-kata Ilahi, bahkan jika kerja keras dan perbuatanku telah sesuai dengan kemulian dan ketinggian dari semua gunung-gunung, untuk semua kenabian kecuali kenabian Muhammad SAW yang telah sampai pada sebuah akhir. Tidak ada nabi pembawa syariat yang sekarang dapat muncul kecuali seorang nabi tanpa syariat boleh datang dengan ketentuan bahwa ia adalah semata-mata seorang pengikut Nabi Muhammad SAW demikianlah aku adalah keduanya seorang pengikut dan nabi dan kenabianku adalah pencerminan dari kenabian Rasulullah”.
Dalam konteks pernyataan Hadhrat Ahmad diatas kita meningat kembali sebuah ayat Al Quran.bunyinya:
Artinya:
Dan, barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul ini maka mereka akan termasuk di antara orang-orang yang kepada rnereka Allah memberikan nikmat, yakni: nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid, dan orang-orang saleh. Dan, mereka itulah sahabat yang sejati. (QS An Nisa : 70)
Ini ditampakkan kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad bahwa dia adalah pembaharu yang dijanjikan bukan hanya kepada kaum muslimin Kristen, Yahudi tapi juga kepada semuanya seperti Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Zoroaster dan sebagainya diramalkan dalam kitab-kitab suci mereka.melalui kedatangannya dia mengaku bahwa nubuatan-nubuatan ini telah tergenapi, demikianlah dia memecahkan konflik-konflik dan paradoks yang berlaku diantara mereka dan meletakkan dasar penyatuan kembali seluruh agama-agama.
Sekarang kita meletakkan dengan nyata sebelum semua orang yang mengetahui sebuah nubuatan yang sangat jelas dan luar biasa yang dibuat oleh Al Quran dan Rasulullah SAW mengenai peristiwa gerhana bulan dan matahari pada tangggal yang ditentukan di bulan Ramadhan sebagai kesaksian dari kedatangan Al Mahdi bahwa setiap mata dapat menyaksikannya. Tanda-tanda ini telah dijelaskan dalam kitab-kitab suci berbagai agama sebelumnya Tidak pernah dijadikan sebuah tanda samawi sebagai kesaksian terhadap kedatangan seorang nabi. Tetapi kepada Mahdi yang dijanjikan sebuah tanda samawi akan tampak sehingga setiap mata yang dapat melihat akan dapat menyaksikanya.
Ayat Al Quran tentang nubuatan ini adalah dibawah ini:
7. Ia bertanya, “Kapankah Hari Kiamat itu?”
8. Maka apabila penglihatan silau,
9. Dan terjadi gerhana bulan
10. Dan dikumpulkan matahari dan bulan
11. Akan berkata manusia pada hari itu, “Kemanakah tempat berlari?”
(QS Al Qiyamah : 7-11)
Nabi Muhammad SAW menjelaskan nubuatan Al Quran ini dan memberikan lebih jelas. Ini adalah lengkap dalam tiap hal. Ini di tulis dalam kitab Daru Quthni yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ali.
Ada dua tanda untuk Mahdi yang tidak pernah terjadi sejak penciptaan alam semesta dan bahwa sebuah Gerhana Bulan akan terjadi di permulaan malam (pada tanggal gerhana bulan) bulan Ramadhan dan Matahari akan terjadi gerhana dipertengahan (dari tanggal gerhana matahari) bulan yang sama (Ramadhan).
Karena tanda ini adalah untuk seluruh Negara di dunia, nubuatan gerhana ini akan tampak pada kedua horison waktu kehidupan dari para penuntut dan setiap orang di seluruh bagian dunia dapat menyaksikan manifestasi ini. Sebagai nubuwwatan dalam ayat Quran diatas abad ke-14 dari kalender Islam adalah saat kebangkitan ketika kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah menyebar luas dan arti dari komunikasi dan hubungan diantara manusia semakin berkembang. Waktunya telah tiba ketika orang dari kedua belahan dunia dengan putus asa mencari penampakan dari yang dijanjikan. Di pertengahan dari prestasi ini Tuhan menaburkan benih penggabungan spiritual manusia dengan menunjuk Hadhrat Ahmad sebagai pembaharu yang dijanjikan diabad ini dan Tuhan mencoba kekuatannya dalam mendukung tuntutan dengan memanifestasikan tanda samawi yang dijanjikan gerhana bulan dan matahari pada waktu yang ditentukan.
Pada tahun 1894 (1311A.H) terjadi gerhana bulan dan matahari. horison untuk kedua gerhana ini terjadi di Qadian, tempat penuntut hingga ke mekah, belahan bumi bagian timur.
Gerhana bulan terjadi setelah matahari terbenam pada hari selasa 13 ramadhan (21 maret 1894)dan gerhana matahari terjadi pada hari jumat 28 ramadhan (6 april 1894). Tahun berikutnya satu bentuk gerhana yang serupa tampak di bagian horizon barat pada bulan suci ramadhan 1312 A.H (1895).
Demikianlah kriteria yang diletakkan oleh nabi Muhammad SAW yang secara tepat digenapi 3 tahun setelah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mengungkapkan pendakwakannya dibawah perintah Ilahi bahwa dia adalah Al Mahdi yang di nubuatkan oleh Hadhrat Muhammad Mustafa SAW.
Mata yang dapat mendapatkan pandangan untuk melihat menerima Masih Mahdi dan akan tetap menerima beliau. Meskipun semua hal ini, perilaku para penentang seperti halnya seorang buta menolak kebaikan bahkan dari tanda-tanda jelas dan nyata. Al Quran telah menyesalkan sikap orang-orang tersebut.
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). Beberkatlah mereka yang memperhatikan kata-kata Allah. [ Goes – Foto : http://global-news.co.id ]
No Responses