Masroor Library – Diciptakan alam raya beserta isinya adalah rencana Alah SWT dalam wujud sifat-Nya yang Maha Adil, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Untuk menuntun manusia bisa sampai ketujuan penciptaannya yaitu mahluk yang adil sehingga mampu membangun masyarakat adil sejahtera bagi semua, maka Allah SWT selalu memberi petunjuk dan bimbingan melalui para nabi / manusia yang diberi wahyunya sebagai Rasul / utusannya untuk mendorong manusia dalam kesucian dirinya sehingga bisa mengaalahkan kekuatan sesatnya. Inilah Misi utama para nabi yaitu mensucikan hati manusia sehingga mampu menjadi Umat Tauhid yang compatible dengan Tauhid Al Qur’an untuk menjadikan Masyarakat Adil dan Makmur.
Itulah sebabnya turunnya nabi selalu dikala manusia telah mengalami kesesatan :
Artimya:
Sesungguhnya Allah SWT telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika membangkitkan kepada mereka seorang Rasul dari antara mereka yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, dan mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah; dan walaupun sebe1um itu mereka sesungguhnya ada di dalam kesesatan yang nyata. [Ali Imran : 165]
Nabi Ibrahim AS turun untuk membawa manusia kejalan Tauhid ketika ayahnya sendiri membuat patung untuk disembah. Demikian juga Musa AS diturunkan oleh Allah SWT karena kesesatan Fir’aun membuatnya merasa jadi Tuhan yang perlu disembah. Wafatnya Musa AS membuat umatnya mengacak-acak isi Taurat, menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal maka turunlah Nabi Isa AS meluruskan kesesatan Manusia.
Wafatnya Nabi Isa AS membuat manusia sesat kembali dengan mengatakan bahwa Isa AS masih hidup dilangit duduk disebelah kanan Allah dan merubah Allah menjadi tuhan tiga. Inilah tugas utama Nabi Muhammad SAW meluruskan pemahaman yang sesat tentang hidupnya Nabi Isa AS di langit yang mengotori dasar utama umat Islam yaitu Keesaan Allah SWT,
Artinya:
1. Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang.
2. Katakanlah,”Dia Allah, Yang Maha Esa.
3. “Allah, yang segala sesuatu bergantung pada-Nya.
4. “Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan,
5. “Dan tidak ada bagi-Nya sesuatu pun yang setara.”
Untuk menjadi umat Tauhid maka Nabi Muhammad SAW juga melaksanakan ikatan kesetiaan dari umat-Nya dengan mengadakan baiat untuk tidak kembali menyekutukan Allah SAW (QS Al MUmtahinah : 13). Tidak boleh Syirik mempercayai adanya makhluk lain yang mendampingi Allah SWT.
Al quran menegaskan bahwa Isa AS telah wafat
Firman Allah SWT:
Atinya:
“Tidak pernah aku mengatakan kepada mereka selain apa yang telah Engkau perintahkan kepadaku, yaitu, ‘Beribadahlah kepada Allah, Tuhan-ku dan Tuhan-mu.’ Dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku berada di antara mereka,’ akan tetapi, setelah Engkau mewafatkan aku maka Engkau-lah Yang menjadi Pengawas atas mereka dan Engkau adalah Saksi atas segala sesuatu; (QS Al Maidah : 118)
Prof Dr Hamka sebagai ketua MUI pertama dalam bukunya Tafsir Al Ahzar buku III menguraikan surah Ali Imran ayat 55 menegaskan bahwa Isa AS telah wafat. Al Quran dalam Surah Yasin juga menegaskan bahwa yang telah mati tidak akan hidup kembali dan kembali ke bumi. Dan bagi umat Islam yang membaca syahadat dilarang untuk berpendapat berbeda dengan apa yang diputuskan oleh Allah SWT melalui Al Quran (QS Al Maidah : 45 – 48)
Kesesatan manusia telah ditinggal oleh nabi Muhammad SAW yang membuat mereka berpecah belah bertikai saling membunuh memperebutkan harta dan kekuasaan membuat bermilyar manusia berada dibawah garis kemiskinan akibat dajjal menjadi dasar utama turunnya lagi kasih sayang Allah SWT dengan menyempurnakan pesan Al Quran dan berbagai sabda Nabi Muhammad SAW tentang diutusnya Nabi Isa AS kedua kalinya (QS Az Zukhruf : 67) di era globalisasi ini.
Sabda sabda Rasulullah inilah yang menjadikan dasar dari keputusan Muktamar NU ke III di Surabaya tgl 28 September 1928 yang menyatakan bahwa:
“Kita wajib berkeyakinan bahwa Nabi Isa AS itu akan diturunkan kembali pada achir zaman nanti sebagai Nabi dan Rosul yang melaksanakan syariat Nabi Muhammad saw dan dalam hal itu tidak berarti menghalangi Nabi Muhammad saw. Sedang Mahzab empat pada waktu itu hapus(tidak berlaku). Keterangan dalam kitab Syarah ar Raud djuz III bab “Nikach”
Al Qran menegaskan setelah 300 tahun masa kejayaan Islam lalu mengalami kegelapan selama 1000 tahun (QS 9:100 / 32:5)) maka kejayaan Islam ke dua yang akan membangun masyarakat damai tanpa perang adil sejahtera sehingga tidak ada lagi manusia yang akan mau menerim harta benda akan segera terwujud lagi diawal abad ke IVX H. Itulah masa kelahiran Isa ke IIdi akhir zaman yang dikenal sebagai Imam Hahdi, Ratu Adil yang akan membuat seluruh umat manusia dimuka bumi hidup dalam kesejahteraan dinaungi nilai Tauhuid. Pengikut Imam Mahdi / Nabi Isa AS ke II kini dikenal sebagai JAMAAH MUSLIM AHMADIYAH yang menyatukan umat manusia dimuka bumi ini. [Goes]
No Responses