Perwakilan Jemaat Ahmadiyah Papua Barat Hadiri Peletakan Batu Pertama Barapen International School dan Eben Haezer Sasea Convention Center

Perwakilan Jemaat Ahmadiyah Papua Barat Hadiri Peletakan Batu Pertama Barapen International School dan Eben Haezer Sasea Convention Center

“Tadi saya lupa tidak meminta Ustad untuk ikut meletakkan batu pertama pembangunan sekolah dan ruang pertemuan ini. Kalau ikut, maka ini akan menjadi sejarah yang luar biasa.”

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [15/12]. Kendaraan roda dua yang dikemudikan oleh Mubalig Daerah Papua Barat itu melaju meninggalkan kawasan Arfai 2 menuju Bandara Rendani, Manokwari. Di belakang, tampak seseorang membonceng sambil menggendong tas ransel dan menenteng dua buah raket. Keduanya memang ada keperluan ke bandara, Kamis (15/12) pagi itu.

Setelah memproses tiket untuk penerbangan ke Kab. Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya, Mubalig Daerah Papua Barat pun kembali meluncur ke arah kota. Sedangkan orang yang membonceng tadi, yang tidak lain Tantowi Jauhari, akan terbang ke Jakarta. Setelah menginap semalam di rumah dinas mubalig (RDM) Mubalig Daerah Papua Barat, salah seorang pengurus PCNU Kab. Sorong itu akan ada agenda di Jakarta.

Sedangkan Mubalig Daerah Papua Barat menuju ke Amban untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Barapen International School (BIS) dan Eben Haezer Sasea Convention Centre (EHSCC) milik Gereja Bethel Indonesia (GBI) Penuai Manggoapi, Amban, Manokwari Barat. Surat undangan acara telah dikirimkan oleh Ketua Yayasan sekaligus Ketua Majlis, Pdt. Eben Haezer Sasea, S.Th.

Mubalig Daerah Papua Barat didampingi Ketua AMSA Papua Barat dan Ketua LI Cabang Manokwari hadir dalam acara tersebut. Karena datang lebih awal, di lokasi acara ternyata baru ada beberapa orang saja. Di antaranya, ada Drs. Dominggus Mandacan M.Si., mantan Gubernur Papua Barat Periode 2017-2022. Rombongan Jemaat pun mendekati Kepala Suku Besar Arfak tersebut.

“Saya menyampaikan terimakasih. Tetapi awalnya saya juga memang bingung, menerima foto itu tetapi tidak ada alamat pengirimnya. Saya tanya anak-anak, tidak ada yang tahu siapa pengirimnya,” kata putra dari tokoh integrasi Papua, Mayor (Tituler) Lodewijk Mandacan itu ketika mengetahui bahwa Mubalig Daerah Papua Barat yang telah mengirimkan foto itu dua minggu lalu.

Akhirnya Mubalig Daerah Papua Barat pun berbincang dengan mantan Gubernur Papua Barat itu mengenai berbagai hal. Dalam suatu acara, biasanya Mubalig Daerah Papua Barat akan banyak menjalin relasi dan bertukar nomor kontak. Tidak terkecuali dalam acara pelatakan bati pertama tersebut, beberapa nomor tokoh, pejabat dan aparat pun dapat disimpan.

Dalam kesempatan itu juga Mubalig Daerah Papua Barat bertukar nomor kontak dengan Kapolsek Manokwari Barat AKP Juman Simanjuntak dan Danramil KORAMIL 1801-01/Manokwari Mayor Dali Mendrofa. Danramil Manokwari sangat senang setelah membaca tulisan catatan perjalanan Babo yang disusun oleh Mubalig Daerah Papua Barat sebab dia juga pernah ditugaskan sebagai Danramil Babo.

“Saya dulu yang membangun kantor Koramil Babo itu. Bahkan Tugu Trikora di lapangan depan Hotel Risaturi itu saya juga yang perbaiki. Saya senang Ustad membuat tulisan sejarah Babo, sebab orang-orang Babo itu sendiri ‘malas tahu’. Mereka acuh tak acuh terhadap sejarah di tempatnya sendiri. Kapan-kapan silakan mampir ke Makoramil di sebelah Jembatan Sahara,” kata Danramil asal Nias (Sumatra Utara) itu.

Setelah santap siang usai acara, Mubalig Daerah Papua Barat pun kembali ke Arfai 2 lagi. Rencananya, Jumat (16/12) pagi akan melakukan kunjungan keluar kota lagi, yaitu ke Kab. Sorong Selatan dan Kab. Maybrat. Sejak awal bulan Desember 2022, kedua kabupaten itu –dan empat kabupaten/kota lainnya– masuk ke dalam provinsi baru/termuda, yaitu Provinsi Papua Barat Daya (PBD). []

Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan