Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – *WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [25/5]. Ucapa itu disampaikan oleh Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP., Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay di kantornya, Jl. Siliwangi, Sanggeng, Manokwari, Selasa (25/5) sore. Dalam perbincangan empat mata tersebut, Mananwir menegaskan kembali komitmennya akan menjaga dan melindungi kebebasan beragama di Papua Barat.
“Apakah Ahmadiyah masih mengalami intimidasi dari kelompok-kelompok tertentu di Papua Barat?” tanya Mananwir sekali lagi. Mubalig Daerah Papua Barat menyampaikan, bahwa selama 10 bulan di Papua Barat ini belum ada gangguan terhadap Jemaat Ahmadiyah di 11 kabupaten/kota yang berada di bawah wilayah Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay.
“Bahkan, kami baru saja menyelesaikan pembangunan masjid di Kaimana dan sedang merampungkan pembangunan rumah missi di Fak Fak. Untuk di Manokwari sendiri, bulan April 2021 lalu, dilaksanakan renovasi mushala di Amban. Rencana ke depannya, kita juga akan melanjutkan beberapa pembangunan lagi,” papar Mubalig Daerah sambil memperlihatkan foto-foto dari gawainya.
Mananwir tampak gembira. Ketua Dewan Adat Papua (DAP) yang juga merupakan alumnus Sarjana Ilmu Politik (S.IP) itu membawahi suku-suku di Kab. Manokwari, Kab. Manokwari Selatan, Kab. Pegunungan Arfak, Kab. Teluk Bintuni, Kota Sorong, Kab. Sorong, Kab. Sorong Selatan, Kab. Raja Ampat, Kab. Maybrat, Kab. Tambrauw dan Kab. Teluk Wondawa.
“Kita tunggu Pak Yan pulang dari Sorong, setelah itu kita bisa bahas banyak hal untuk pembangunan sarana-prasarana Ahmadiyah ke depannya,” kata putra Biak bermarga Mayor yang merupakan gelar untuk para pejabat Kesultanan Tidore di Tanah Papua tersebut. Nama yang dimaksud adalah Yan Christian Warinussy, SH., Direktur Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari yang juga pegiat Hak Asasi Manusia (HAM).
“Kebetulan Bupati Manokwari Selatan juga orang adat,” terang Ketua Percepatan Persiapan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Wilayah Papua Barat tersebut. Yang dimaksud adalah Bupati Markus Waran yang saat ini menjabat dua periode. Semoga Pak Bupati bisa membantu prosesnya nanti.
Perbincangan selama satu jam lebih itu diakhiri dengan foto bersama. Sekedar diketahui, persahabatan dengan DAP Wilayah III Doberay dan LP3BH Manokwari telah terjalin sejak beberapa tahun sebelumnya di masa Mubalig Daerah Papua Barat Mln. Basyiruddin Suhartono. Bahkan, menurut info terbentuknya LP3BH Manokwari juga atas usul dari Mubalig Daerah di masa itu.
Saat ini, dengan spesialisasi etnografi dan sejarah Islam di Papua Barat, sejak di Maluku telah menjalin komunikasi dengan mereka berdua. Mubalig Daerah yang baru juga telah mengembangkan jejaring pertemanan yang lebih luas lagi dengan menjangkau segenap lapisan masyarakat adat dan tokoh pemuda adat serta mahasiswa di berbagai kabupaten dan kota di Papua Barat. Sehingga keberadaan Jemaat di Papua Barat akan diakui sebagai “pribumi” dan bukan dipandang sebagai liyan (the other). []
Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses