Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [28/2]. Warung Mie Ayam dan Bakso Wonogiri “Setya” di Arfai itu dipenuhi pengunjung, Sabtu (27/2) sore itu. Lima orang di antaranya berasal dari Wedoni. Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan Mln. Basyiruddin Aziz tampak memimpin rombongan itu. Melepas lelah dan dahaga setelah menempuh perjalanan sekira satu jam lamanya, mereka pun singgah ke sana.
Rombongan LI, Khudam dan Athfal itu adalah peserta Acara Malam Pelajar dan Pra Madrasah Gabungan JAI Manokwari dan JAI Manokwari Selatan yang dipusatkan di Namaaz Centre “Ahmad” Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Mereka akan bergabung dengan peserta lainnya yang berasal dari JAI Manokwari.
Acara Malam Pelajar dan Pra Madrasah Gabungan kali ini mengusung tema “Dengan Pendidikan Keagamaan, Kita Bentuk Karakter dan Kepribadian Generasi Ahmadi yang Nasionalis, Religius, Toleran dan Harmoni di Daerah Papua Barat.” Tema ini untuk mengingatkan peran millenial Ahmadi di Papua Barat ini.
Pembukaan acara dilakukan setelah shalat Maghrib jamak Isya dan menyimak program Virtual LIVE MKA Waqf-e-Nou UK via YouTube. Ketua JAI Manokwari memimpin sesi Pembukaan tersebut. Tilawat Ayat Suci Al-Qur’an oleh Sdr. Mahmud Ahmad dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Sekr. Ta’lim Bpk. La Ode Mutiali, lalu oleh Ketua Bapak Lukman Latiu, SH.
Sebelum disampaikan Motivasi Pendidikan oleh Mubalig Daerah Papua Barat, Doa Pembukaan pun dilakukan. Dalam pidato Motivasi Pendidikan-nya, Mubalig Daerah menyampaikan bahwa baru saja berkomunikasi via WA dengan Sekr. Waqf-e-Nou Internasional di London. Jawaban dari London berupa voice note yang langsung diperdengarkan via speaker aktif kepada para peserta.
“Assalaamu’alaikum, Jazaakumullahu Brother for this important question. It is very important one, you should please contact your Secretary Waqf-e-Nou Indonesia. I will send you guidance for this. Jazakallah, Sahib.” jawab suara via voice note Whatsapp (WA) tersebut.
Mubalig Daerah Papua Barat menerangkan, bahwa di Daerah Papua Barat ini ada enam orang waqf–e-nou. Salah seorang di antaranya adalah Mubalig Lokal yang saat ini ditugaskan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat yaitu Mln. Hadir Mohammad Talha. Selebihnya, ada yang baru tingkat SMA (1 anak), SD (2 anak) dan Banat (2 anak).
“Untuk mengelola sumber daya manusia tersebut diperlukan pelembagaan. Oleh sebab itu, bila memungkinkan, dalam waktu dekat akan dicanangkan pendirian Pra Madrasah di seluruh Daerah Papua Barat,” papar Mubalig Daerah sambil menerangkan kebutuhan sarana prasarana dan SDM yang diperlukan bila ingin membentuk lembaga Pra Madrasah definitif.
“Salah satunya adalah keperluan meja belajar. Alhamdulillah, sementara sudah dibeli sebanyak 10 meja lipat untuk keperluan itu. Ini bisa dipakai dalam acara sekarang juga,” tuturnya sambil menunjuk ke arah meja belajar yang masih terbungkus plastik di dekat tempat shalat kaum perempuan.
Karena sudah agak larut malam, acara Pembukaan Malam Pelajar dan Pra Madrasah pun diakhiri. Para peserta dipersilakan segera beristirahat karena besoknya akan dilaksanakan shalat Tahajud berjemaah, shalat Shubuh laku Daras Motivasi Pendidikan dan kegiatan Pra Madrasah. Untuk kaum laki-laki ditempatkan di Namaaz Centre, sedang kaum perempuan di dua rumah terdekat.
Shalat Tahajud berjemaah diimami oleh Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan Mln. Basyiruddin Aziz pun dilaksanakan sekitar pukul 04:20 WIT. Seluruh peserta dapat melaksanakan shalat Tahajud ini meskipun dalam kondisi cuaca yang cukup dingin. Tidak terkecuali peserta Banat dan Abna.
Shalat Shubuh dan Daras bertema Motivasi Pendidikan (Nasionalisme, Religius) diimami dan disampaikan oleh Mubalig Daerah Papua Barat. Setelah pembacaan Doa Program Rohani untuk Kemenangan Islam yang Besar, daras pun disampaikan. Sejarah masuknya Islam ke Tanah Papua terutama di Papua Barat dijelaskan berdasarkan tujuh teori. Mengingat waktu, hanya tiga teori yang dipaparkan: teori Papua, teori Aceh dan teori Arab.
Para peserta kemudian dipersilakan bersiap-siap untuk melaksanakan olahraga dan tadabbur alam sekitar. Setelah olahraga pagi untuk pemanasan di halaman namaaz centre, peserta pun melakukan doa bersama lalu bergerak ke arah Kampus Universitas Papua (UNIPA) yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi acara. Mereka melihat-lihat kampus dengan hutan terluas sedunia itu dan foto bersama di beberapa lokasi.
Setelah mandi dan sarapan pagi, para peserta pun mulai mengisi kelas masing-masing untuk Pra Madrasah. Mereka terbagi menjadi tiga Kelas. Kelas A terdiri dari anak-anak Abna dan Banat (usia SD), Kelas B adalah anak-anak usia SMP (Nashirat dan Athfal) sedangkan Kelas C merupakan siswa SMA dan Perguruan Tinggi. Mereka senang bisa memanfaatkan meja lipat yang baru saja dibeli.
Karena hari Minggu (28/2) pagi itu juga ada acara Pembekalan Laporan Online oleh Sekr. Umum PB JAI, maka Ketua, Pengurus dan Mubalig pun mengikuti acara tersebut sementara Pra Madrasah diistirahatkan. Tepat pukul 12:00 WIT acara Penutupan Malam Pelajar dan Pra Madrasah Gabungan pun dilaksanakan.
Acara Penutupan langsung dipimpin oleh Mubalig Daerah sebagai Sadr-e-Majlis. Tilawat Ayat Suci Al-Qur’an diamanatkan kepada Sdr. Iksan Ahmad Karim, Nazm Taranah disampaikan oleh Group Nashirat. Berturut-turut sambutan dan kesan disampaikan oleh Sekr. Ta’lim JAI Manokwari Bapak La Ode Mutiali, Ketua JAI Manokwari Selatan Bapak La Waku serta Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan Mln. Basyiruddin Aziz.
“Saya merasa terharu menghadiri acara ini,” kata Ketua JAI Manokwari Selatan Bapak La Waku sambil sesenggukan dalam sambutannya, “Ini bentuk-bentuk kemajuan yang mulai bisa dilihat di Papua Barat. Bagaimana kita saksikan, bahwa orang-orang di Pusat London saja bisa berkomunikasi dengan kita disini dalam acara ini langsung.”
Dua perwakilan peserta pun diminta menyampaikan kesan pesannya. Dari peserta pria diwakili oleh Sdr. Mahmud Ahmad, sedangkan dari peserta wanita diwakili oleh Sdri. Nazma Nurshifa. Intinya, mereka berdua sangat senang dengan acara seperti ini dan memerlukan lebih banyak lagi ilmu-ilmu yang diberikan oleh para pengajar.
Mubalig Daerah Papua Barat kemudian menutup acara Malam Pelajar dan Pra Madrasah dengan uraian terkait pentingnya pelembagaan (institusionalization) dalam setiap program atau kegiatan. Dengan pelembagaan, setiap kegiatan atau program akan maksimal ditangani oleh pengelolanya, pungkasnya sambil memimpin Doa Penutupan. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses