Masroor Library – Pardah memiliki padanan kata Hijab. Pardah merupakan istilah dalam bahasa urdu dari hijab, dan istilah hijab ini di ambil dari Al-quran yakni tercantum dalam surah Al-Ahzab ayat 54 yang artinya :
” Dan apabila kamu meminta sesuatu dari mereka/istri-istri nabi maka mintalah kepada mereka dari belang hijab yang demikian itu lebih suci bagimu dan juga bagi hati mereka.”
Di indonesia istilah jilbab di tunjukan pada kerudung yang menutupi kepala dan leher. Padahal kerudung dalam bahasa arab ialah khimar.
Pardah ialah sistem atau tata cara pembatasan pergaulan dalam masyarakat muslim baik antara sekelompok pria dan wanita, pria dan pria, wanita dengan wanita atau orang tua dengan anak-anak.
Kesalahan tentang hijab yang di anggap membelenggu kehidupan wanita terjadi karena tidak memahami filsafat yang melatar belakangu di berlakukannya pardah atau hijab.
Ada 4 perintah dasar mengenai pardah yaitu:
- Harus menundukan pandangan.
- Harus memelihara aurat
- Bila wanita-wanita islam keluar rumah, di kehendaki untuk memakai jilbab, yaitu kain luar atau kain selubung yang harus menutupi kepala dan dada mereka. ( Al-ahzab: 60).
- Tinggal di rumah. Meskipun kaum wanita boleh keluar rumah bila perlu, tetapi lingkungan kegiatan mereka yang paling pokok dan utama adalah di rumah.
Kata aurat sendiri dalam Islam adalah anggota tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain dan wajib ditutup atas perintah Allah Ta’ala.
Jadi inilah perintah Al-quran, yang mana kita dilarang memperlihatkan aurat kita.
Dalam hadist dari Abu Said radiyallahuanhu bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
“seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki, begitu juga seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan, seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama laki-laki dalam satu selimut, begitu pula perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut”(HR. Muslim).
Tujuan pokok dari ajaran Al-quran ialah perbaikan atau islah. Hadhrat Masih Mau’ud as menyebutkan beberapa cara islah yang di perlukan bagi manusia, yakni
- pertama perbaikan dasar dari antara perbaikan keadaan-keadaan tabi’i, cara perbaikan
- kedua orang yang telah menguasai adab sopan santun manusiawi secara zahir, serta mengajarkannya supaya menggunakan segala potensi insaniah yang ada agar di tetapkan pada keadaan dan kesempatan yang tepat.
Mengapa pardah itu begitu penting?
Ada banyak jawaban untuk jawaban ini. Kita dapat dengan mudah mengatakan karena Allah dan Rasull-Nya memerintahkan kita untuk mengenakannya atau dapat kita katakan mengenai penjagaan diri.
Keduanya merupakan alasan yang kuat dan penting yang akan menahan kita. Akan tetapi sangat di sayangkan mereka tidak melaksanakannya, jawaban yang ingin saya berikan saat ini yaitu pardah begitu penting karena merupakan pakaian takwa.
Kontributor: Sabahunur
Editor: Mln Musa Saiful Islam
No Responses