Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI Daerah Papua Barat [1/5]. Arba’iyn artinya empat puluh. Arba’iyn atau juga kadang disebut Arba’uwn sama-sama memiliki arti empat puluh. Empat puluh sendiri dalam dunia medis dikenal sebagai karantina (quarrantine). Oleh sebab itu tidak mengherankan, apabila ada wabah atau pandemik, karantina yang maksimal berlangsung selama 40 hari.
Lain lagi dari segi keagamaan. Istilah Arba’iyn dipergunakan untuk menyebutkan suatu peristiwa tertentu. Arbain adalah peringatan keagamaan yang terjadi empat puluh hari setelah Hari Asyura. Ini memperingati syahidnya Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang terbunuh pada hari ke 10 bulan Muharram. Imam Husain bin Ali dan 71 rekannya dibunuh oleh pasukan Yazid dalam Pertempuran Karbala pada tahun 61 H.
Dalam agama Kristen, kita juga mengenal istilah Pentakosta –yang secara keliru disebut di Indonesia sebagai Pantekosta– artinya “hari keempat puluh sembilan”. Pentakosta adalah turunnya Roh Kudus sehingga terjadi penampakkan keajaiban Tuhan (tajalliyat-e-Ilahiyyah). Peristiwa ini terjadi –menurut pemahaman Kristen– setelah 40 hari kenaikan (ascension) Yesus.
Dalam dirasah Islamiyyah, angka 40 juga memiliki posisi yang penting. Sebab angka tersebut melambangkan kesempurnaan. Sabda Rasulullah SAW,
“Barang siapa shalat 40 hari dengan berjamaah dan mendapati takbiratul ihramnya imam maka ia akan dicatat terbebas dari dua perkara, yaitu bebas dari api neraka dan bebas dari kemunafikan” (HR Turmudzi).
Program Arba’iyn dan Ahmadiyah Papua Barat
Jemaat di Daerah Papua Barat juga menggunakan istilah Arba’iyn dengan tujuan yang sama. Yaitu, mengagungkan kesempurnaan ALLAH Ta’ala melalui pengkhidmatan terhadap umat manusia. Sebab, telah disebutkan bahwa mereka yang mengkhidmati manusia atau makhluk pada hakikatnya mereka telah mengkhidmati ALLAH Ta’ala.
Program Arba’iyn Ramadhan 1442 H adalah istilah yang dipilih karena beberapa alasan tertentu.
Pertama, jumlah paket sembako yang akan disalurkan kepada penerima sebanyak 40 paket atau minimalnya 40 paket. Paket ini disalurkan di beberapa kabupaten dan kota. Di antaranya di Kabupaten Manokwari (15 paket), di Kabupaten Manokwari Selatan (8 paket), di Kota/Kabupaten Sorong (5 paket), di Kabupaten Fak Fak dan Kabupaten Kaimana masing-masing lima paket.
Kedua, Program ini bertujuan mengagungkan kesempurnaan dan keagungan ALLAH Ta’ala yaitu sebagai Pemilik dan Pemberi Rejeki. Jadi, Jemaat di Papua Barat hanya sekedar menyalurkan rejeki tadi kepada yang berhak menerimanya. Untuk sasaran Program ini memang sudah ditentukan, adalah mereka yang benar-benar sangat memerlukan, baik internal maupun eksternal.
Ketiga, Program ini juga dalam rangka mengamalkan sunah Rasulullah SAW yaitu membantu berbuka dan sahur bagi Muslim yang berpuasa.
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” sabda beliau SAW.
Dari Anggota Untuk Papua Barat
Program Arba’in Ramadhan 1442 H ini dapat terlaksana atas pengorbanan anggota Jemaat di Daerah Papua Barat. Secara organisasi dan pendanaan, ini merupakan kerjasama antara Mubalig Daerah Papua Barat, Ketua LI Daerah Papua Barat, Jemaat Lokal Manokwari dan didukung oleh Sekretaris Umur Amah PB JAI.
Sesuai dengan namanya, ada minimalnya 40 paket yang disalurkan. Setiap paket berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, 1 kg tepung terigu dan 5 buah mie rebus. Secara nominal, ditaksir senilai Rp 100.000,- hingga Rp 110.000,- per paketnya. Sehingga bila dijumlahkan, anggaran yang diperlukan minimalnya sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah).
Mubalig Daerah Papua Barat dan Ketua Daerah LI Papua-Papua Barat masing-masing berpartisipasi sebesar 12,5% dari seluruh anggaran. Sedangkan Sekretaris Umur Amah PB JAI mencairkan anggaran sebesar 25%. Begitu juga JAI Manokwari yang menggelontorkan anggaran sebesar 25%. Sisanya 25% lagi adalah partisipasi dari Mubalig, Pengurus dan Anggota di Papua Barat ini.
Target tahun ini dibatasi hanya sebanyak 40 paket dulu karena pada tahun sebelumnya pun hanya 10 paket saja. Itupun hanya dikhususkan di Kabupaten Manokwari saja. Untuk tahun ini, selain di Kabupaten Manokwari, juga di beberapa kabupaten lainnya: Manokwari Selatan, Sorong, Fak Fak dan Kaimana. Boleh dibilang, ini adalah Paket Ramadhan Perdana yang menyeluruh untuk Daerah Papua Barat.
Sasaran Internal dan Eksternal
Dari 40 paket itu, hampir 75%-nya disalurkan untuk ghair-Ahmadi dan ghair-Muslim. Misalnya, di Manokwari Selatan, ada 25% yang ghair-Muslim. Di Kabupaten Manokwari sendiri hampir 90% untuk ghair-Ahmadi. Begitu juga di Kabupaten Fak Fak, sekitar 70% untuk ghair-Ahmadi, bahkan ghair-Muslim. Termasuk di Kabupaten Kaimana, 80% untuk ghair-Ahmadi yang tinggal di sekitar lingkungan masjid.
Melihat kondisi ini di Papua Barat memang masih banyak masyarakat yang perlu dibantu secara ekonomi. Bantuan Paket Ramadhan hanyalah stimulus dan upaya sederhana untuk memberikan kegembiraan kepada mereka. Namun ini sifatnya tahunan sehingga perlu solusi untuk menanggulangi keperluan mereka sehari-hari.
Oleh sebab itu untuk ke depannya akan dipikirkan solusi lain yang perlu dilakukan sehingga pemberian bantuan itu bukan hanya setahun sekali melainkan upaya sadar untuk membahagiakan lingkungan. Itu artinya adalah pemberdayaan masyarakat terkait pemberdayaan perekonomian berbasis kebutuhan bahan dasar lokal. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses