Masroor Library – Serang (14/2) Star dari Plataran Kasemen diawali dengan doa bersama yang di pimpin oleh Mubaligh Jemaat Serang Banten – Mln.Aidroes Permana dan pelepasannya oleh Ketua Jemaat Ahmadiyah Cabang Serang Drs. Syarif Ahmadi, M. Hum. Akhirnya sekitar 8 peserta goes Kopeah meluncur ke vihara tertua di provinsi Banten.
Menurut Zaim Ansharullah Majelis Serang Banten – Suyono, kegiatan Goes Kopeah (Komunitas Sepeda Ahmadiyah) bersepeda ini supaya semua Anggota Anshar Serang Banten mendukung dalam rangka ikut mensukseskan program dari Pusat yakni : “Bike 2 Tabligh” adalah kegiatan yang bersifat Nasional dan dikomandani oleh Ketua, sedangkan pelaksana adalah anggota Anshar dan Khudam yang dipimpin oleh KOPEAH Chapter Serang Banten dan (Zaim sebagai Ketua).
“Kami mengajak seluruh Pengurus maupun Anggota untuk turut serta dalam acara tersebut, kita laksanakan secara rutin dan akan kita mulai pada hari Minggu tangal 14-02-2021, kita akan memulai acara tersebut untuk lokasi tujuan vihara tertua di Banten dan Pantai Gope,” demikian papar Zaim Ansharullah Majlis Serang Banten.
Meskipun mayoritas Banten pemeluk agama Islam namun sebagian besar kehidupan Kesultanan Banten tidak mempengaruhi penduduk Banten untuk menjalankan praktek toleransi terhadap keberadaan pemeluk agama lain. Ini ditandai adanya klenteng pada tahun 1673. Toleransi ini harus tetap dilestarikan.
‘Gowes’ di alam terbuka juga banyak dipilih oleh banyak orang. Melewati pemandangan yang indah, naik-turun perbukitan, melihat hijaunya kebun hingga menyeberangi lintasan rel kereta api memang memiliki sensasi tersendiri bagi para pecinta sepeda gunung. Tak hanya menyehatkan, bersepeda di alam terbuka sambil menghirup udara segar.
Tim Goes Kopeah Ahmadiyah Serang Banten akhirnya tiba di Lokasi vihara. Silaturahmi ke Pengurus vihara dan di terima langsung oleh Ko Ong King salah satu dari Pengurus Vihara. Kami Tim Goes Kopeah Ahmadiyah ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021 kepada Keluarga Besar Vihara dan disambut dengan penuh suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Hadir dalam Kegiatan Goes ini Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Serang Mln.Aidroes Permana, Zaim Majlis Cabang Ansharullah Serang Banten para Pengurus Ansharullah dan Pengurus Cabang Jemaat Ahmadiyah Serang Banten.
Selain berkunjung Silaturahmi ke Pengurus vihara, Tim Goes Kopeah Ahmadiyah juga mengunjungi Perpustakaan yang ada di vihara untuk mengetahui asal-usul berdirinya sejarah Vihara tertua di Provinsi Banten ini.
Vihara Tertua di Provinsi Banten Lambang Cinta Dua Suku Budaya
Konon vihara ini sudah dibangun sejak abad 16 m. Vihara Avalokitesvara yang terletak 15 km arah utara dari Kota Serang, Banten. Sejarah pembangunan vihara yang terletak di Kecamatan Kasemen, wilayah Banten Lama ini berkaitan dengan Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Tokoh penyebar Islam di tanah Jawa ini memiliki istri yang masih keturunan kaisar Tiongkok bernama Putri Ong Tien. Melihat banyak pengikut putri yang masih memegang teguh keyakinannya, Sunan Gunung Jati membangun vihara pada tahun 1542 M di wilayah Banten, tepatnya di Desa Dermayon dekat dengan Masjid Agung Banten. Namun pada tahun 1774 M Vihara dipindahkan ke Kawasan Pamarican hingga sekarang.
Gerbang dengan atap berhiaskan dua naga memperebutkan mustika sang penerang (matahari) menyambut pengunjung di pintu masuk sebelum pengunjung masuk lebih ke dalam Vihara yang memiliki nama lain klenteng Tri Darma ini.
Sebutan Klenteng Tri Darma diberikan karena vihara ini melayani tiga kepercayaan umat sekaligus yaitu Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddha. Walaupun diperuntukan bagi 3 umat kepercayaan namun bagi wisatawan yang beragama lain sangat diperbolehkan untuk berkunjung dan melihat bangunan yang saat ini termasuk dalam cagar budaya di Provinsi Banten ini.
Vihara Avalokitesvara memiliki luas mencapai 10 hektar dengan altar Dewi Kwan Im sebagai Altar utamanya. Di altar ini terdapat patung Dewi Kwan Im yang berusia hampir sama dengan bangunan vihara tersebut. Selain itu di sisi samping kanan dan kiri terdapat patung dewa-dewa yang berjumlah 16 dan tiang batu yang berukir naga.
Di dalam vihara kita bisa temukan sebuah sumur legenda, yang di namakan Sumur Banten. Para pengunjung percaya kalau air sumur ini bisa memberikan khasiat kesembuhan dan anugerah awet muda bagi yang meminumnya.
Klenteng yang pernah terbakar pada tahun 2009 M ini juga memiliki ukiran yang menceritakan bagaimana kejayaan Banten Lama saat masih menjadi kota pelabuhan yang ramai. Terletak di samping vihara, ukiran ini juga menceritakan bagaimana vihara ini digunakan sebagai tempat berlindung saat terjadi tsunami beserta letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Dari Vihara Banten Tim Goes Kopeah melanjutkan perjalanan ke Pantai menuju obyek Wisata Mangrove Pancer pantai Gope karangantu Serang Banten dan bergabung dengan beberapa Komunitas dari Goes lainnya untuk bersilaturahmi dengan sesama Tim Goes.
Demikian Acara Tim.Goes Kopeah Ahmadiyah dalam kegiatannya yang merupakan pertama kali di adakan oleh Tim Goes Kopeah Ahmadiyah Serang Banten.
Disusun oleh:
Yayat Hidayat Juansya
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses