Masroor Library – Yang Mulia Rasulullah saw telah menubuatkan bahwa turunnya Isa as akan terjadi di menara putih sebelah timur Damaskus atau Isa as akan turun di menara putih sebelah timur Damaskus (Sahih Muslim). Menurut Mujaddid abad kesembilan, Hadhrat Imam Jalaludin As-Suyuti bahwa menara ini hendaknya berada di sebelah timur Damaskus dan tidak harus terletak di kota Damaskus. Catatan Ibnu Majah terbitan Mesir [baca tentang Baiat Pertama di Ludhiana].
Hadhrat Masih Mauud as selaras dengan gerakan Ilahiah, lewat selebaran tertanggal 18 Mei 1900 (dalam buku Khutbah Ilhamiah) telah mengumumkan bahwa di mesjid Aqsha Qadian akan dibangun sebuah menara yang memiliki jalinan yang sangat erat dengan keangungan Islam.
Seraya menyebut nubuatan terkait menara, Hadhrat Masih Mauud as telah menerangkan faedah-faedahnya dan memberikan keterangan rinci berkenaan dengan masjid Aqsha.
Hudhur bersabda:
“Dengan karunia dan kasih sayang Allah, mesjid Qadian yang secara sekilas telah dibangun oleh almarhum ayah saya di atas sebidang tanah yang tinggi diantara dua pasar, kini itu telah diperluas untuk keagungan Islam…. Karena itu, kini mesjid ini telah memiliki nuansa lain/baru. Yakni sebelumnya luas mesjid ini hanya dapat menampung dua ratus orang untuk menunaikan shalat. Tetapi kini dapat menampung hampir dua ribu orang untuk melaksanakan shalat dan pada masa yang akan datangpun mesjid ini masih memungkinkan untuk dapat lebih diperluas lagi. Di era permulaan pendakwaan saya, di mesjid ini sebanyak-banyaknya hanya 15 hingga 20 orang biasa berkumpul melakukan shalat Jumaah, tetapi kini dengan karunia Allah, pada umumnya 200 hingga 400 orang yang biasa melakukan shalat dan kadang-kadang jumlah yang shalat bisa mencapai 700 hingga 800 orang. Orang-orang datang dari tempat-tempat yang jauh untuk melaksanakan shalat.”
Ini merupakan kuasa Allah yang ajaib bahwa agar Jemaat menjadi hancur dan bercerai-berai para ulama/kiyai di Punjab dan Hindustan melakukan perlawanan yang sangat gencar terhadap Jemaat, tetapi seberapa kerasnya mereka berusaha ingin menghancurkan Jemaat, Jemaat terus bertambah maju dan berkembang secara luar biasa di Negeri ini. Kemudian beliau melanjutkan bahwa di bagian timur mesjid ini akan dibangun menara untuk tiga hal:
- Pertama: Supaya disana dikumandangkan azan sebanyak lima kali sehari semalam, yang mengisyaratkan bahwa kini telah tiba waktunya suaraلا اله الا الله sampai di telinga setiap orang. Seolah-olah, Hadhrat Rasulullah saw. yang telah memberikan bimbingan ke arah Tuhan yang hidup, azali dan abadi, selain Dia semua sembahan adalah batil. Sebab, orang yang beriman pada sembahan (selain Dia) tidak ada tanda yang bisa mereka perlihatkan.
- Kedua: Pada menara itu akan diletakkan/dipasangkan lampu penerang supaya orang-orang mengetahui bahwa itu merupakan isyarat bahwa kini telah tiba zaman cahaya langit (menyinari bumi).
- Ketiga: Jam yang akan digantung di atas itu hakekatnya adalah supaya orang-orang mengetahui bahwa kini telah tiba waktu terbukanya pintu-pintu langit.
Dan beliau bersabda bahwa maksud “turun di dekat menara putih” adalah bahwa tanda waktu Masih yang dijanjikan adalah pada waktu itu sedemikian rupa di dunia terjadi sarana kemudahan untuk akses hidup bersama-sama, pertemuan-pertemuan, pertablighan, untuk menyampaikan sinar agama dan menyeru pada (kebenaran) seolah-olah Masih berdiri di atas sebuah menara dan cahaya dan suaranya akan dengan cepat berkembang di dunia. Dan hal-hal seperti ini tidak akan diperoleh oleh nabi lain manapun.
Adapun yang tercantum di dalam hadis nabi bahwa Masih yang akan datang itu akan memiliki menara, di dalamnya terselubung sebuah hakekat bahwa pada zamannya kebenaran Islam akan sampai pada tingkat ketinggian yang tertinggi yang (digambarkan) seperti menara yang sangat tinggi ini dan Agama Islam sesuai ayat :
“Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar memenangkannya di atas segala agama-agama). Akan menang di atas semua agama. Sebagaimana suara azan dari sebuah menara mengalahkan semua suara yang ada (dibawahnya). Inilah isyarat ilham yang turun kepada saya: Kini zahirlah engkau, keluarlah, karena waktumu telah dekat dan kini waktu tengah mendekat engkau akan dikeluarkan dari lubang (persembunyain) Muhammad dan kakinya akan berdiri mantap di atas menara yang tinggi dan kukuh.” Berahin Ahmadiyah: 522
Kota Damaskus disebut karena embrio atau penanaman benih akidah salib dimulai dari Damaskus. Dan di dalam kata “Masih yang dijanjikan akan turun di dekat Damaskus” terdapat isyarat bahwa tujuannya adalah supaya pandangan trinitas dihapuskan lalu di bumi hanya kegagahan atau kejalalan satu Tuhan yang akan ditegakkan. Di dalam kedalaman yang menyangkut perkara-perkara Ilahiah terdapat tanda-tanda dan rahasia–rahasia seperti itu. Seorang Yahudi, Paulus, telah membuat scenario mimpi dan kemudian memulai agama trinitas dan lading syirik yang besar itu awalnya mulai tumbuh dan berkembang di Damaskus dan kemudian racun ini meluas di berbagai tempat lainnya.
Allah Maha mengetahui bahwa pondasi batu pertama membuat manusia sebagai Tuhan itu pertama diletakkan di Damaskus. Karena itu, Allah pada saat menyebut waktu zaman itu yakni tatkala gairat Tuhan akan menghancurkan ajaran yang batil itu, kembali Dia menyebut nama Damaskus. Dan maksud nubuatan itu adalah bahwa cahaya Masih Mauud yang seperti sinar matahari akan terbit dari sebelah timur Damaskus lalu akan menjauhkan kegelapan Barat. Di dalamnya (nubuatan) itu diberitahukan bahwa Masih Mauud akan zahir seperti matahari yang terbit dari timur dan cahaya trinitas lawannya yang berada di arah Barat layaknya akan seperti mati dan dari hari ke hari akan memudar mati. Sebab, di dalam kitab-kitab Ilahi (takbir) “terbit dari timur” adalah merupakan tanda kemajuan dan “pergi ke arah barat” adalah merupakan tanda kemunduran.
Kemudian, Hadhrat Masih Mauud as, lewat sebuah selebaran lain sambil menarik perhatian pada pengkhidmatan agama yang penting ini beliau bersabda:
“Hari ini secara khusus saya ingin menarik perhatian para mukhlisin untuk melaksanakan proyek ini, yang mana berkenaan dengan mereka saya yakin bahwa jika mereka berusaha dengan hati yang tulus…. sebagaimana untuk maksud dan tujuan mereka…. dan untuk perkawinan anak-anak mereka dengan segenap potensi yang ada mereka menyiapkan dana…. Jika seperti itu mereka berupaya maka pekerjaan ini akan dapat terealisasi. Jika manusia memperoleh bagian dari kekakyaan iman maka kendati seberapa pun mereka terjerat dalam perangkap kesulitan financial maka mereka akan tetap mendapat taufik untuk melaksanakan pekerjaan mulia ini.
Sesuai dengan itu, sebagai contoh Hadhrat Masih Mauud as menulis nama dua orang Ahmadi kurang mampu namun ikhlas dalam memberikan pengorbanan. Yang telah memberikan pengorbanan untuk pembangunan menara melebihi kemampuannya.
Hadhrat Masih Mauud as bersabda bahwa untuk menyempurnakan atau merealisasikan dan mewujudkan nubuatan terkait dengan menara, di dalam Islam ada dua kali upaya pendirian menara dilakukan.
- Pertama, sebelum tahun 741 sebuah menara didirikan dengan dana ratusan ribu rupis. Orang-orang Nasrani telah membakar menara itu.
- Kedua, kemudian pada tahun 741 Hijriah menara dibangun dan menara hancur karena terbakar berserta mesjid Jamik Dinasti Umayyah.
“Jadi, ini merupakan kali yang ketiga dan Allah telah memberikan peluang kepada kalian untuk meraih ganjaran itu. Siapa yang berhasil meraih ganjaran ini maka pada sisi Tuhan mereka akan termasuk dari antara anshar-anshar kami atau yang terbanyak menolong kami…. Kini cahaya hati nurani saya mendorong saya ke arah sebuah tugas pekerjaan penuh berkat yang di dalamnya sebuah nubuatan Rasulullah saw menjadi sempurna, untuk itu saya menyusahkan atau memberikan tanggung kepada anggota Jemaatku yang mukhlis untuk memberikan bantuan finansial yang akan mewajibkan surga bagi orang-orang yang mukmin (yang ikut ambil bagian). Maka dengan tujuan ini saya menulis beberapa nama orang-orang yang mukhlis… dan saya mengharapkan supaya setiap orang dari antara mereka menyumbangkan 100 rupis untuk pekerjaan yang agung ini….
“Maka wahai para mukhlisin! Semoga Allah menganugerahkan kekuatan pada kalian. Kini Allah telah menganugerhkan taufik pada kalian untuk meraih ganjaran dan untuk keluar sebagai orang benar/sukses dalam ujian. Janganlah kalian mencintai harta, karena hari itu akan tiba, jika kalian tidak meninggalkan harta itu maka harta itu akan meninggalkan kalian.
Untuk Masih yang dijanjikan itu terdapat dua nubuatan.
- Pertama, terjadinya gerhana bulan pada bulan Ramadhan pada tanggal yang sudah ditetapkan yang di dalamnya tidak terdapat campur tangan manusia, dan nubuatan ini telah menjadi sempurna.
- Kedua, nubuatan yang di dalamnya terdapat campur tangan manusia. Ini maksudnya menyiapkan menara atau mendirikan menara.
Hakiki turunnya Masih adalah tersebarnya sinar petunjuk dan berkat-berkat itu bergantung pada manakala nubuatan itu sempurna yakni tatkala menara telah siap (menara telah didirikan)…. Kata turun…. merupakan sebuah isyarat kepada suatu kejadian akan turunnya satu kekutan dari langit tanpa sarana-sarana dan perantara manusiawi yang akan menarik kalbu manusia kepada kebenaran dan maksudnya juga adalah tersebarnya keruhanian dan turunnya hujan sinar keberkatan. Jadi ini merupakan sebuah ketetapan dari sejak permulaan/azali bahwa hakekat turunnya Masih dalam bentuk nur dan keyakinan yang akan menarik kalbu manusia ke arah Tuhan, itu akan terjadi sesudah siap berdirinya menara…. Adapun yang tertera dalam hadis bahwa Masih akan turun di dekat menara, di dalam arti itu, hal ini termasuk di dalamnya bahwa pada zaman tatkala menara itu telah dibangun berkat-berkat Masih akan zahir dan muncul dengan deras dan dahsyatnya; dan kezahiran dan penampakan itulah yang diterangkan dengan kata “turun”…. (bagi yang nama mereka akan ditulis di bangunan menara) sampai jangka waktu yang panjang akan tetap terukir sebagai bagian keramik bangunan menara yang akan terus memberikan kesempatan pada generasi yang akan datang untuk terus memanjatkan doa-doa (untuknya).
Dalam daftar para penyumbang dana, nama beliau tercatat pada urutan 76 ”Munsyi Habiburrahman”, tokoh Hajipur, Kapurtalah. Sementara di Minaratul Masih nama beliau tertera sbb: “82. Munsyi Habiburrahman, tokoh Hajipur.“ Seolah-olah Allah telah menganugerahkan taufik pada beliau untuk memperoleh bagian dari keberuntungan yang sedemikian agung.
Menara siap atau berdiri pada tahun 1923. Pada tahun itu juga karena dampak dari upaya penanggulangan pemurtadan orang-orang Islam yang dilakukan Jemaat di Malkanah, menjadikan nama jemaat Ahmadiyah terkenal. Dan pada tahun 1924 dalam rangka mengikuti “Konfrensi agama-agama” di Inggris, Muslih Mauud ra berangkat ke Inggris melewati Negara-negara Islam, artikel beliau diperdengarkan, peletakkan batu pertama pondasi mesjid di pusat kota London dengan tangan beliau sendiri yang merupakan mesjid pertama di Inggris diletakkan, pada masa berada di London terjadi pensyahidan Maulvi Nikmatullah Khan yang memilukan yang mana sesudahnya dengan perantaraan gerakan Ilahi Tahrik Jadid dan dengan dikirimnya para muballigh ke empat penjuru dunia sarana Ilahi yang khusus untuk pengembangan Jemaat Ahmadiyah itu terjadi dengan dukungan Ilahi dan pertolongan Ilahi, yang terjadi pada akhir khilafat kedua dan pada awal khilafat ketiga dimana kemenangan dan kejayaan ini telah mencapai kecepatan bagaikan kecepatan kilat layaknya (pada waktu ketika menara telah siap tahun 1923 diletakkan lampu gas di menara).
Kini, terkait dengan era setelah didirikannya menara di zaman Muslih Mauud, betapa Allah menciptakan tekad yang sedemikian kuat kepada Muslih Mauud untuk merealisasikan pembangunan Mesjid Fadhal London yang jelas itu merupakan hasil dari harus sempurnanya sebuah nubuatan Masih-Nya bahwa “setelah ada menara hujan karunia Ilahi akan turun”. Para angota menyambut seruan dengan sedemikian antusias sehingga dana yang tersedia untuk pembangunan mesjid Fadhal London menjadi dua kali lipat dan kini setelah lebih kurang 75 tahun kemudian, telah berdiri mesjid megah dengan menara setinggi 52m di tengah-tengah kota London yang terlihat berada ditengah–tengah jalan raya kota London, yang tidak lain menunjukkan betapa upaya-upaya yang Muslih Mauud ra lakukan dan yang serupa itu mendapat restu dari Allah setelah berdirinya menara. Mengenai pembangunan mesjid Fadhal London Hadhrat Muslih Mauud as bersabda:
“Saya yakin bahwa proyek ini berada di bawah keridhaan Allah. Sampai kini, di dalam tiga urusan penting saya meraih karunia melihat wujud Tuhan. Pertama, pada masa kecil ketika saya diperlihatkan pemandangan kejadian hari kebangkitan (di Padang Mahsyar) mulai saat itu perhatian saya ditarik untuk mempelajari agama dan mengkhidmati agama. Kedua, tatkala orang-orang yang diserahi menangani urusan Jemaat berupaya mengurangi kedudukan Masih Mauud as, pada saat itu saya melihat Tuhan dan pada saat itu saya diyakinkan akan kenabian Hadhrat Sahib (Masih Mauud as). Ketiga, kini saya melihat Tuhan, yang darimana saya memperoleh keyakinan bahwa pekerjaan ini akan diterima disisi Tuhan. Sejauh saya masih ingat bahwa saya mempersembahkan urusan mesjid Fadhal London dengan duduk berlutut di hadapan Tuhan. Lalu Tuhan berfirman “Jemaat harus berkerja dengan “cepat” jangan berkerja “lambat/malas” yakni Jemaat hendaknya bekerja dengan serius dan dengan niat yang baik, janganlah berusaha hanya sekedar untuk mengatakan wah-wah dan dengan niat untuk bergurau/main-main. Seolah-olah dengan niat yang baik bisa ratusan ribu faedah dari mesjid ini.”
Hadhrat Masih Mauud bersabda:
“Kenapa kalian heran kalau saya datang sebagai Masih sedangkan zaman ini sendiri sedang menuntut kedatangan Masih.”
“Di langit terjadi gejolak untuk menyeru kepada kebenaran, kini malaikat tengah diturunkannya pada kalbu orang-orang yang saleh.”
“Kini karakter/tabiat bangsa barat sedang mengarah ke tempat ini, kini tengah timbul tanda-tanda kehidupan di dalam diri orang-orang yang mati.”
“Kini saya mencium aroma Yusuf, kedati saya dikatakan gila saya akan tetap menunggu (kedatangan Yusuf/kemenangan Islam).”
“Di setiap arah terlihat menurunnya minat penyembahan terhadap berhala, tidak lagi penyembahan terhadap manusia (Yesus) memperoleh kedudukan di hati manusia.”
“Angin tauhid Ilahi tengah berhembus dari langit, kalbu manusia bersama kami kedati kalian menyebutnya jauh beribu-ribu kali.
اسمعو صوت السماء جاء المسيح جاء المسيح-
isma’uu shauthas samaa jaa al masih jaa al masih (Dengarlah suara langit Masih telah datang, Masih telah datang).”
Usul:
Mesjid Hidayat merupakan pusat pertama Jemaat Ahmadiyah yang terletak di Pusat pemerintahan Negera Kesatuan Republik Indoseia merupakan model dan kebanggan Jemaat Indonesia. Karena itu untuk menarik berkat-berkat Ilahiah akan sangat tepat dan merupakan peluang emas yang akan terukir dengan tinta emas dalam sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia jika pembangunan menara yang secara alami dan konkrit menarik karunia-karunia Allah sesuai dengan sabda Masih Mauud as diatas, mendapat perhatian serius dari panitia pembangunan mesjid. Menara dapat dibangun di depan mesjid dekat jalan yang dapat nampak dari jalan raya dengan mudahnya. Jika dengan ketinggian 33m menara dapat dibangun maka itu dapat dibuat sebagai tangga menuju ruang kaum Ibu yang nanti akan nampak bersinergi dengan kubah mesjid. [Qomaruddin syahid – Kutipan dari buku Ashhaabi Ahmad as (sahabah-sahabah Ahmad as) riwayat hidup Hadhrat Munsyi Habiburrahman, tokoh Hajipur. Dari hal. 261-266 dan 276 dan 278]
No Responses