Masroor Library – Menurut Wikipedia, Kristologi berasal dari kata Yunani Kristos = Kristus dan Logos = kata-kata atau ilmu. Jadi Kristologi berarti Ilmu atau pengetahuan tentang Kristus, pembicaraan tentang Kristus ini terkait dengan umat Kristen. Singkatnya arti Kristologi adalah Ilmu tentang Kristus baik mengenai Yesus sendiri, ucapannya, iman dan kepercayaan Kristen.
Menurut Kristen seperti dijelaskan oleh Dr.Nico Syukur Dister, Ofm dalam bukunya Kristologi Sebuah Sketsa, hlm. 21: “Kristologi berarti ilmu pengetahuan tentang Kristus”. Selanjutnya ia katakan, bahwa sebagai ilmu pengetahuan, Kristologi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan bagian, bahkan sub bagian dari sebuah ilmu pengetahuan yang lebih luas yakni teologi. Kalau demikian lebih tepat lagi menyatakan bahwa Kristologi adalah teologi tentang Kristus.
Sedangkan dikalangan umat muslim, Kristologi adalah ilmu pengetahuan tentang Kristianitas dalam arti agama yakni agama Kristen atau Nasrani. Kristologi ruang lingkupnya sangat luas karena mencakup ilmu pengetahuan tentang kitab suci atau Bibel, iman Kristen atau dogmatika Gereja, Trinitas, Roh Kudus, Yesus Kristus, Sakramen, Liturgia, Kerahiban, Nubuat, Dosa Waris dan Penebusannya, dan sebagainya. Hal ini selaras dengan petunjuk Alquran yang telah menyoroti Kristianitas secara tuntas dalam berbagai aspeknya.
Tujuan Mempelajari Kristologi
Mempelajari Kristologi menurut penulis memegang peranan penting untuk kejayaan dan kemenangan Islam. Dengan mempelajari Kristologi maka kita bisa memperdalam dan memperluas penafsiran ayat-ayat Alquran tentang Kristianitas yang jika dirinci mencakup:
- Umat Kristen atau Nasrani dulu, sekarang dan yang akan datang
- Teologi atau dogmatika agama Kristen. Intinya adalah Trinitas yang dijabarkan dalam kedua belas pasal iman.
- Isa Almasih atau Yesus Kristus meliputi kelahirannya, kenabiannya, mukjizatnya, penyalibannya dan sejarahnya.
- Ibadat agama Kristen atau sakramen-sakramen dan liturgia dalam Gereja.
- Mariologi yang membahas riwayat hidup Maria dan nubuat serta penuhanan terhadap dirinya.
- Bibel atau kitab suci agama Kristen yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.Eskatologi atau zaman akhir yakni tegaknya Kerajaan Allah (Kingdom of Allah) atau Kerajaan Sorga (Kingdom of Heaven) di bumi.
Jadi mempelajari Kristologi bukan merupakan upaya untuk menjelekkan agama dan umat Kristen. Juga bukan upaya menghakimi terhadap Israeliat dan Nasraniat yang menyesatkan meskipun banyak ayat-ayat Bibel dan pendapat-pendapat tokoh-tokoh Kristen dikutip. Hal ini juga tak berarti mengurangi kesempurnaan dan kewibawaan Alquran tetapi justru sebaliknya untuk menguji dan membuktikan kebenaran pernyataan Alquran sebagai Alfurqan, Mushaddiq, Mubayyin dan sebagainya. Juga sebagai bukti kesempurnaan Islam yang menyempurnakan agama sebelumnya yaitu Kristen, sebagaimana telah dinubuatkan oleh Yesus Kristus dalam Injilnya.
Manfaat Mempelajari Kristologi
Beberapa manfaat mempelajari Kristologi seperti yang dijelaskan oleh KH.Simon Ali Yasir dalam bukunya Kristianologi Qurani adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperteguh iman
Yakni iman kepada Allah Yang Maha Esa, para Malaikat, kitab suci, para Nabi dan hari akhir serta takdir Ilahi. Dalam membicarakan masalah Tauhid pasti membahas syirik yang meliputi macam-macam dan bahayanya, trinitas termasuk syirik, demikian pula tentang penuhanan Yesus Kristus dan roh kudus yang menjadi dogma pokok gereja.
2. Untuk memperdalam pengertian agama dan memperluas wawasan
Misalnya dalam Islam umat Islam dituntun agar memanjatkan do’a dipimpin ke jalan yang benar, yaitu jalannya orang yang dikaruniai nikmat, bukan jalan orang yang mendapat murka dan bukan pula jalan orang yang tersesat.
Siapa orang yang mendapat murka? Jawabannya tentu kaum Yahudi. Mengapa mendapat murka? Karena membunuh para Nabi, seperti Zakaria, Yahya dan Isa Almasih atau karena kedurhakaan mereka terhadap Allah.
Siapa yang tersesat? Umat Kristen. Mengapa mereka tersesat? Karena mengikuti keinginan orang-orang terdahulu yang tersesat dan menyesatkan banyak orang. Mereka terkontaminasi oleh paganisme dalam konsep teologinya dan mengabaikan syariat.
3. Untuk membentengi diri dari bahaya pemurtadan umat Islam yang setiap saat mengancam
4. Untuk mawas diri dari pengaruh buruk Israeliat dan Nasraniat
Nabi Muhammad saw pernah menubuatkan bahwa umat Islam sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta akan mengikuti kelakuan kaum Yahudi dan Kristen (Bukhari).
5. Untuk bekal dakwah
Dakwah umat Islam adalah seluruh umat manusia, baik secara etnis maupun secara teologis. Secara etnis risalah Islam tidak hanya untuk bangsa Arab saja tetapi juga untuk segala bangsa. Secara teologis risalah Islam tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi juga untuk umat yang lain.
6. Untuk bekal dialog teologi khususnya berdialog dengan umat Kristen.
7. Untuk senjata perang pemikiran.
Nabi Muhammad saw telah menubuatkan bahwa serangan Dajjal pada zaman akhir dapat dikalahkan dengan dalil. Dalil-dalil itu kita peroleh bukan hanya dari Alquran dan Hadits saja tetapi juga dari Bibel kitab suci agama Kristen.
8. Untuk membangun landasan teologis yang berkesinambungan karena budaya dan peradaban Barat diilhami oleh agama Kristen yang bersumberkan Bibel, misalnya tentang sistem hidup kapitalisme.
9. Untuk memantapkan toleransi antar umat beragama.
Khususnya antar umat Islam dengan umat Kristen yang menjadi peran utama di muka bumi ini. Sebagaimana dimaklumi sejak semula, Islam lahir dalam ‘pertentangan’ dengan Kristen, terutama dalam bidang akidah. Jika lawan pendapat itu kawan berfikir, maka lawan akidah merupakan kawan dialog. Lewat dialog toleransi dimantapkan, yakni toleransi yang aktif dan dinamis.
10. Untuk mengantisipasi SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) yang sangat mengganggu kerukunan antar umat beragama.
Bagi stabilitas nasional SARA merupakan racun yang membahayakan. Lewat Islam racun itu dapat dirubah menjadi obat mujarab. Islam menjelaskan bahwa Allah menciptakan umat manusia menjadi berbagai suku dan bangsa yang beraneka macam bahasa dan warna kulitnya semuanya bertinggal di satu bumi yang satu atap langit.
Hidup mereka bertebaran menjadi berbagai kelompok bangsa yang tiap-tiap bangsa telah dibangkitkan utusan atau nabi yang memberikan petunjuk yang akhirnya melahirkan berbagai macam agama, seperti Yahudi, Sabiah, Kristen dan Majusi.
Hal ini maksud dan tujuannya bukan agar saling membunuh atau bertengkar, melainkan agar saling mengenal. Maka dari itu umat Islam dianjurkan agar melindungi tempat-tempat suci seperti biara, gereja, sinagog atau kanisah dan masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.
Dengan demikian Kristologi Islami mempunyai peran strategis dalam upaya menegakkan kerajaan Allah atau Kerajaan Surga di muka bumi. [Goes]
No Responses