Masroor Library – Pada uraian yang lalu (Pentingnya Mujaddid Dalam Islam) sudah kita bahas tentang pentingnya seorang Mujaddid atau Reformer dalam Islam, karena sudah dijanjikan bahwa dalam seratus tahun akan muncul Mujaddid untuk menjaga atau memelihara kemurnian Islam, (Didalam Riwayat Abu Daud Al Hakim dan Al Baihaqi).
Kitab Mujadiddun fil Islam karya Abdul Mutaal Ash Sha’aidi menjelaskan ada 57 pembaharu:
- Abad pertama Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Husain bin Ali, Umar bin Abdul Aziz dan masih banyak lagi
- Abad ke dua Imam Syafi’i
- Abad ketiga Imam Ahmad bin Hanbal
- Abad keempat Imam Abul Hasanal Asy’ari, tapi juga filosof dan seniman Al Farabi, bahkan Ikhwanush Shafa (kelompok intelektual yang pernah ada di Bagdad)
- Abad kelima Imam Ghazali
- Abad keenam Filosof Ibnu Rusyid
- Abad ketujuh Ibnu Taimiah, tapi juga mistikus Pantheis Muhyiddin Ibn Arabi
- Abad kedelapan Ibn Khaldun
- Abad kesembilan Ulugh Bek
- Abad kesepuluh Sultan Sulaiman
- Abad kesebelas Syah Abbas, Nadzir Syah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri aliran wahabi)
- Abad keduabelas Waliyullah Ad Dahlewi
- Abad ketigabelas Muhammad Ali Phasa, Ahmad Khan, Midahat Phasa, Jamaludin Al Afghani dan masih ada lagi
- Abad keempatbelas Muhammad Abduh,Rasyid Rida Al Maraghi, Mirza Ghulam Ahmad, Abdul Aziz As Sa’ud
Memang tidak semua ulama dimasukkan ke daftar Mujaddid seperti Imam Hanafi, dan Imam Malik malah tidak masuk nominasi. Dari kalangan sufi justru Ibn Arabi yang oleh Ibn Taimiah dianggap sesat justru digelari Mujaddid. Begitu juga dengan Mirza Ghulam Ahmad yang dianggap keluar dari Islam oleh Rabitah Alam Islami di Makkah.
Tapi setidak-tidaknya Ibnu Atsir dalam Jami’ul Ushul juga menjelaskan bahwa pembaharu dalam satu abad tidak hanya harus satu orang dan tidak harus ahli fiqih seperti yang dipahami pada umumnya.
Meski begitu nyatanya ia lebih suka memasukan ahli fiqih dalam daftarnya. Untuk abad pertama ada 14 orang, 11 orang ahli fiqih. Lalu Abdullah ibn Katsir ahli Quran, Muhammad ibn Syihab Az Zuhri ahli Hadits, dan Umar bin Abdul Aziz penguasa Agung.
Berbeda dengan pendapat para ulama diatas yang daftar Mujaddidnya terputus pada abad ke 14, Ahmadiyah yang mempunyai daftar Mujaddid sendiri justru silsilah Mujaddid terus berlangsung hingga hari ini, setelah kewafatan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Mujaddid abad keempatbelas dilanjutkan ke Khalifatul Masih (penerusnya) yang kini sudah sampai ke Khalifatul Masih V. [goes]
No Responses