Kekuasaan dinasti Samaniyah berakhir di masa Ismail Muntasir bin Nuh II yang dijatuhkan oleh pasukan Kana-Khanid Khanate (Karakhanids) sebuah gabungan koalisi besar dari suku-suku dari Karluks, Yaghmas, Chigils dan suki-suku lain yang tinggal di Semirechye, Tian Shan, (Kyrgyzstan) dan Xinjiang Barat (Kashgaria), pada tahun 999.
Kerajaan Kharakanid berhasil menguasai Samarkand selama 212 tahun sebelum akhirnya kota ini dikuasai oleh kerajaan lain dari Turki bernama Khwarezmia, pada tahun 1211 M.
Kerajaan Khwarezmia hanya sebentar saja berkuasa di samarkand dan mereka kecelakaan Taklukan oleh kekaisaran Mongol pimpinan Genghis Khan pada tahun 1220.
Latar belakang penyerangan pasukan Genghis Khan ke Samarkand ini disebabkan sebuah peristiwa pembantaian terhadap kafilah dagang dari Mongol oleh pasukan Khwarezmiadi Otrar (Sekarang Utrar, Kazakstan). Semua delegasi dagang dari Mongol itu dibantai dengan cara dipenggal kepalanya, dikirim ke Mongol dan dagangan mereka dirampas.
Pembantaian itu dilakukan atas dasar kecurigaan kerajaan Khwarezmia terhadap delegasi dagang Mongol yang dianggap telah disusupi oleh mata-mata.
Genghs Khan yang saat itu sedang memimpin sebuah negara kekaisaran yang sangat besar di dunia merasa dilecehkan, marah besar dan memutuskan untuk melakukan serangan secara besar-besaran dengan mengerahkan sebanyak 200 ribu pasukan ke Samarkand yang dipimpin langsung oleh dirinya sendiri.
Pada bulan Februari 1220 tentara Mongol berhasil menyeberangi Sungai Syr Darya, sepanjang 2.212 km yang berasal dari Pegunungan Tian Shan, Kyrgyzstan dan mengalir melewati Uzbekistan hingga menuju laut Aral. Dari sana mereka terus bergerak hinhha akhirnya berhasil menaklukkan Bukhara, Gurganj dan ibu kota Khwaresmia, Samarkand.
Luapan kemarahan Genghis Khan ditumpakan kepada penguasa Khwarezmia dan rakyatnya. Penaklukan Asia Tengah itu kemudian menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah kehidupan manusia.
Penguasa Khwaresmia, Muhammad ibnu Tekish melarikan diri dan meninggal beberapa minggu kemudian di sebuah pulau laut Kaspia. Adapun tentaranya bercerai berai terusir tanpa arah tidak memiliki negara lagi dan akhirnya sebagian besar dari mereka memilih hidup menjadi tentara bayaran. Dalam sejarah tercatat jasa mereka sebagai tentara bayaran digunakan penguasa Turku. Setelah penaklukan Asia Tengah, pasukan Genghis Khan terus bergerak ke barat dan berhasil menakhlukkan Prsia. Luas daerah taklukan Genghis Khan sampai masa itu melebihi 33 juta m2, yang menjadikan Kaisaran Mongol sbagai kekaiaran terbsar sepanjang sejarah.
Luasnya daerah taklukan dan konflik internal dalam keluarga yang dilatarbelakangi oleh upaya memperebutkan kursi kekaisaran dari Genghis Khan, membuatnya mengambil keputusan untuk membagi daerah kekuasaan menjadi beberapa negara bagian. Negara bagisn itu disebut oleh Genghis Khan dengan istilah Khanate.
Anak pertama Genghis Khan bernama Jochi Khan menguasai kawasan Khorasan yang kemudian disebut Jochi Khanate. Namun dikarenakan ada ambisi dari Jochi Khan untuk mengambil alih kekuasaan Kekaisaran Mongol secara menyeluruh dia harus meninggal di tangan ayahnya sendiri dengan cara diracun. Ambisi Jochi dianggap oleh Genghis Khan sangat membahayakan masa depan Mongol, bahkan hal itu terlihat ketka Jochi Khan melakukan serangan ke Chagatai Khanate dan berperang dengan saudaranya sendiri, Chagatai Khan. Maka untuk mematikan ambisinya Jochi mati diracun. Peristiwa ini terjadi tahun 1223 sekitar empat atau lima tahun sebelum Genghis Khan meninggal.
Anak ketiganya yang bernama Ogadai Khan ditunjuk sebagai penerus di Kekaisaran Mongol an menyebut negara itu sebgai Ogadai Khanate. Genghis Khan melihat karakteristik Ogadai yang sangat santun dan murah hati. Kharisma itu bisa menjaga kebesaran Kekaisaran Mongol di masa depan.
Ogadai Khan adalah seorang yang sangat pragmatis, meskipun ia membuat beberapa kesalahan selama pemerintahannya. Sementara putra mahkota yang dipersiapkan untuk menggantikan Ogadai Khan adalah anak keempat Genghis Khan yang bernama Tolui Khan. Namun sebelum menjadi pengganti ia meninggal dunia pada tahun 1232.
Adapun anak keduanya yang bernama Chagatai Khan diberikan kekuasaan di kawasan Asia Tengah dan sekitarnya. Ia mulai berkuasa di sana tahun 1226. Wilayah ini kemudian diberi nama Chagatai Khanate.
Pada tahun 1227 atau 1228 Gengis Khan meninggal dunia, dan Ogadai naik tahta sebagai kaisar Mongol. Chagatai Khan sangat menghormati dan mendukung adiknya menjadi Kaisar Mongol.
Pada masa Samarkand ditaklukkan oleh pasukan Mongol, tersebutlah nama Qarchar Barlas (Karachar) seorang pemimpin perang dari klan Barlasyang merupakan putra Jendral Bodonchir atau Bodon Achir, panglima perang Mongol yang legendaris.
Sebagai hadiah atas jasa dan kesetiaannya kepada Kekaisaran Mongol, Qarchar Barlas mendapat daerah kekuasaan yang meliputi daerah-daerah yang sangat dikenal dengan Kazakhtan, Usbekistan, Kyrgistan dan Turmenistan.
Qarchar Barlas kemudian masuk Islam dan dikenal sebagai Muslim pertama bangsa Mongol. Sejak itu klan Barlas dikenal sebagai klan Mongol yang beragama Islam.
Klan Barlas adalah salah satu klan yang menyokong Genghis Khan menjadi penguasa d unia. Dalam buku The Scret History of the Mongol pada masa pemerintahan Ogadai Khan (1229-1241), diebutkan bahwa klan Barlas memiliki ikatan darah dengan klan Borjiginm klan Genghis Khan dari Mongolia.
(bersambung)
No Responses