Kerajaan Mughal | Jejak Leluhur Imam Mahdi

Kerajaan Mughal | Jejak Leluhur Imam Mahdi
Taj Mahal bangunan bersejarah peninggalan Keraaan Mughal

Di India sejak jaman kuno sudah banyak keraaan berdiri. Sebuah kerajaan bisa terbentuk apabila ada Maharaja (kepala suku) dari suatu Wangsa atau klan memiliki keturunan yang banyak. Beberapa kerajaan mendirikan pusat pemerintahan di suatu kota tertentu yang pada akhirnya menjadi suatu ibukota atau sebagai keraaan kecil.

Pada suatu wilayah di kota utama atau ibukota didirikanlah suatu istana sebatgai pusat pemerintahan, sementara desa-desa terhampar di sekelilingnya. Pajak dikumpulkan oleh pemungut pajak yang merupakan orang terpercaya untuk mengatur administrasi keuangan di desa tertentu. Kontribusi raja pada rakyatnya yang sudah membayar pajak adalah melindungi mereka dari ancaman serbuan dari kerajaan lain atau serangan bangsa perampok. Raja pula yang memberikan keadilan dan hukuman bagi orang yang melanggar aturan.

Perbatasan antar kerajan jarang berupa pagar atau tembok dengan pos penjagaan. Yang sering dipakai perbatasan adalah wilayah alami seperti sungai, hutan, gunung dan lembah. Sungai sering dijadikan perbatasan bagi dua keraaan yang berdekatan. Kadang-kadang terdapat hutan belantara yang lebih luas dari pada kerajan itu sendiri dan dijadikan suatu daerah perbatasan. Pegunungan seperti Himalaya, Windhya dan Sahya juga dijadikan perbatasan alami.

Tidak ada pos perbatasan antar kerajan dan perdebatan mengenai batas wilayah jarang terjadi. Seorang raja biasanya membuat angkatan perang (biasanya disebut Digvijaya yang berarti pemenang dari segala pemimpin) dan menaklukkan kerajaan lain dalam suatu pertempuran, berlangsung dengan cepat atau bisa juga selama berhari-hari. Raja yang kalah harus mengakui keunggulan dari raja yang menang. Raja yang kalah kadang-kadang menyerahkan upeti kepada raja yang menang. Upeti dikumpulkan hanya sekali, tidak secara berkala. BIasanya raja yang kalah bebas mengatur kerajaannya sendiri, tanpa mengadakan hubungan pemerintahan dengan raja yang menang. Tidak ada kerajaan yang bergabung dengan kerajaan lain untuk lebur menjadi satu. Beberapa raja biasanya membuat suatu upacara kenegaraan (contohnya Rajasuya atau Aswamedha). Raja yang kalah diundang oleh raja yang menang dan harus mau datang sebagai teman atau sekutu.

Sebelum abad ke 16, India tidak pernah dikuasai secara penuh oleh kerajaan atau kekaisaran manapun. Koresh Agung dari Persia, yang terkenal dengan kekuatan militernya dan daerah taklukannya yang sangat luas ternyata tidak sanggup menaklukkan India. Ia hanya bisa menaklukkan kawasan India Utara yang sekarang jadi Pakistan. Begitu pula dengan Alexander Agung dari Makedonia

Periode tahun 1500 M merupakan fase kemunculan 3 kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Safawi, di Persia, Turki Utsmani di Turki, dan Mughal di India.Secara external di masa itu, pusat kekuasaan imperium Romawi Timur yaitu Konstantinopel jatuh ke tangan Turki dan kemajuan ekspansi Islam ke Eropa Timur berjalan lancar. Adapun secara internal ketiga keraaan tersebut memiliki kecenderungan teologi-politik yang berbeda. Kerajaan Safawi di Persia menjadikan aliran Syiah sebagai Mdzhab resmi dari kerajaan dan semenak itu sampai kini Iran adalah pusat aliran Syiah. Kerajan Utsmani merupakan Kekhalifahan Sunni. Sementara Keraaan Mughal di India berada di antara Sunni dan Syiah.

Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di anak Benua India. Jauh sebelum Kerajaan Mughal berdiri semenjak abad I Hijriah, Islam sudah masuk ke India. Pada tahun 634 M setelah Khalifah Umar wafat, orang-orang Arab baru bisa menaklukkan Makram di Balukistan. Kemudian setelah kekuasaan Islam berada di tangan Dinasti Umayyah di bawah Walid Ibn Abdul Malik, tentara Islam sekali lagi mengadakan invasi ke wilayah India di bawah panglima Muhammad Ibn al-Qasim dan berhasil menguasai wilayah Sind. Pada tahun 871 M orang-orang Arab sudah menghuni tetap di sana. Kemudian setelah muncul kekuasaan Islam melalui Dinasti Ghazwani (977-1189 M), Mamluk (1206-1290 M), Khalji (1296-1316 M), Thublaq (1320-1412 M), Sayyid (1414-1415 M), dan Dinasti Lodi (1451-1526 M). Kerajan-kerajan Islam yang berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai ibukota negara sering disebut sebagai Kesultanan Delhi.

(bersambung)

No Responses

Tinggalkan Balasan