Chagatai Khanate pada tahun 1347 M dipimpin oleh Qazaghan, seorang panglima perang Qara’unas, unit militer pasukan Kekaisaran Mongol yang ditempatkan di India. Ia naik menjadi penguasa setelah terlebih dahulu menggulingkan Qazan Khan bin Yasuar yang telah berkuasa sejak 1310 M di Chagatai Khanate.
Kematian Qazan Khan bin Yasuar menandai berakhirnya penguasaan secara fektif Kekaisaran Mongol di Chagatai Khanate. Walaupun putra Qazan Khan yang bernama Denishmendji naik menjadi pengganti ayahnya, tapi dalam prakteknya dia hanyalah ‘boneka’ Qazaghan. Pemerintah Denishmendji berada dibawah kontrolpenuh Qazaghan. Demikian pula ketika Denishmendji turun tahta dan digantikan oleh Bayan Kuli. Qazaghan sendiri tinggal di kota Samarkand, Chagatai Khanate Barat.
Selama memegang kekuasaan di Chagatai Khanate, Qazaghan mengangkat Haji Beg atau yang dikenal dengan sebutan Haji Barlas sebagai Gubernur Samarkand. Jabatan itu diberikan sebagai bentuk terima kasih Qazaghan kepada Klan Barlas yang ikut bergabungdengannya merebut kekuasaan dari Qazan Khan. Tidak sampai di situ, Qazaghan pun mengangkat salah seorang keponakan Haji Barlas yang kelak menjadi pendiri Dinasti Timurid bernama Timur Leng (Tumur Lenk, Tamerlane) sebagai pemimpin pasukan Qara’unas. Ayah Timur Leng, Taragay Barlas adalah adik dari Haji Barlas.
Pada tahun 1358 M, suku-suku yang berada di Chagatai Khanate timur seperti Kashgan, Aksu, Yarkand, dan Khotan, yang masih setia kepada Kekaisaran Mongol bergabung membentuk koalisi baru untuk melawan Qazaghan. Mereka mengangkat Tughlugh Tmur, keturunan ke 6 Chagatai Khan dari anaknya yang bernama Mutukan, sebaga pemimpin mereka.
Dalam sebuah peperangan, Qazaghan tewas di tangan pasukan Tughlugh Tmur. Setelah Qazaghan meninggal posisi kepemimpinan mengalami kekosongan yang kemudian memicu perebutan kekuasaan antar para panglima perang dan kaum agamawan. Kekacauan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Tughlugh Timur, sehingga pada tahun 1360 M Tughlugh Timur berhasil menaklukkan Samarkand secara penuh.
Tughlugh Timur memberi penawaran agar Haji Barlas mau tunduk kepadanya dan bersama-sama memerintah Samarkand. Namun Haji Barlas menolak tawaran itu dan memilih meninggalkan kota Samarkand dan pergi ke selatan menuju Afganistan.
Saat penaklukkan kota Samarkand Tughlugh Timur sangat tertarik dengan Timur Leng yang dianggapnya memiliki keahlian berperang yang sangat baik. Ia kemudian mengaak Timur Leng untuk bergabung dan menawarkan sebuah jabatan sebagai wazir (pembantu utama) Gubernur Samarkand, yang dijabat oleh anaknya bernama Ilyas Koja.
Pada tahun 1363 M Tughlugh Timur meninggal dunia dan menyerahkan kekuasaannya kepada Ilyas Koja. Ilyas Koja yang masih sangat muda tidak sanggup mempertahankan kebesaran klan Chagatai Khan dan akhirnya digulingkan oleh Timur Leng yang bekerja sama dengan putra tertua Qazaghan bernama Amir Husein.
Pada tahun 1370, Kekaisaran Mongol yang berada di dataran China (Dinasti Han) ditaklukkan oleh pasukan pasukan Ming. Kesempatan ini diambil oleh Timur Leng dengan mendirikan kerajaan baru bernama Dinasti Timurid.
Timur Leng yang merupakan seorang Muslim telah mengadopsi sistim pemerintahan kekhalifahan yang pernah ada di Jazirah Arab ke dalam pemerintahannya. Ia menggunakan kata amir untuk setiap kepala pemerintahan di segala tingkatan. Dalam beberapa cactatan, Timur Leng Timur Leng disebut hanya melakukan serangan kepada kerajaan-kerajaan yang melakukan kejahatan dan berlaku tidak adil kepada rakyatnya sendiri.
Masa kepemimpinan Timur Leng selama 35 tahun terkenal dengan melakukan banyak penaklukkan di berbagai bagian dunia. Tak heran kemudian ia dijuluki sebagai ‘Sang Penakluk’. Tapi selama masa penaklukan-penaklukan itu ia tidak pernah menandai daerah taklukannya itu dengan menempatkan divisi pasukan militer yang berfungsi untuk mengontrol daerah taklukannya. Akibatnya banyak kerajaan-kerajaan yang ia taklukkan dikemudian hari menyusun kekuatannya kembali lalu melaukukan serangan balik ke kereajaan Timurid di Samarkand Dinasti Safawi (Safawiyah) adalah salah satunya, yang dikemudian hari malah menaklukkan dan mengusir Dinasti Timurid dari Samarkand.
(bersambung)
No Responses