Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [19/4]. Sepeda motor 150 cc itu parkir di depan gerbang rumah missi Mubalig Daerah Papua Barat, Selasa (19/4) sore bakda Ashar. Penumpangnya bergegas masuk ke teras setelah memarkir kendaraan roda dua di depan gerbang. Melihat hal itu, tuam rumah pun meminta agar motor berwarna merah hitam itu dimasukkan ke dalam teras.
Ajoi, adalah nama marga orang yang datang bertamu tersebut. Sudah beberapa kali dia datang berkunjung ke rumah missi atau bertemu di lokasi lainnya. Mantan kuli tinta Papua Barat News yang pernah mendapat pembekalan dua minggu dari Tempo di Sirnagalih Bogor itu, kini adalah pendiri Kalawai News Manokwari. Selain itu, Ajoi juga adalah Pembina Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) Kab. Manokwari.
“Penulisan Sejarah Distrik Merdey mengalami keterlambatan. Meskipun saya sudah tembus kesana, tetapi ternyata bahan-bahan di lokasi sangat minim. Oleh karena itu, saya akan mencarinya di Dinas Kearsipan Provinsi atau Kabupaten,” ujar mahasiswa Universitas Papua (UNIPA) yang tinggal di komplek Gereja Kristen Injili Tanah Papua “Efata” Manggoapi, Amban, Manokwari Barat tersebut.
Perbincangan selama dua jam lebih itu lebih banyak membahas mengenai sejarah dan literasi. Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya dan Kabupaten Moskona di Kab. Bintuni adalah salah satunya. Mubalig Daerah Papua Barat memberikan pandangan mengenai kemungkinan pemekaran kedua wilayah tersebut. Tema lainnya adalah mengenai kelompok-kelompok Islam di Indonesia.
“Saya tidak suka dengan kelompok Islam yang radikal dan selalu membuat kerusuhan. Seperti demo kemarin di Jakarta, miris sekali melihat Bang Ade Armando dipukuli perusuh itu,” kata ayah baru dari putra bernama Daniel, yang artinya Tuhan Yang Maha Bijaksana.
“Saya senang dengan Abang karena sangat terbuka dan selalu menerima anak-anak Papua berkunjung ke rumah Abang.”
Ketika waktu berbuka tiba, keduanya kemudian melakukan santap malam sambil melanjutkan perbincangan. Menurut adik dari Dr. Melianus Ajoi –Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Papua Barat– itu, rencananya akan mengundang Mubalig Daerah Papua Barat dalam kegiatan seminar di Kabupaten Tambrauw.
Sebelum berpamitan, Mubalig Daerah Papua Barat pun menghadiahkan buku Sumbangsih Ahmadiyah Bagi Negeri: Souvenir Menyongsong 100 Tahun JAI. tampak Ajoi sangat senang menerima buku itu dan mengatakan kegembiraannya.
“Bagus sekali buku ini, karena mencantumkan banyak data otentik mengenai kiprah Ahmadiyah di masyarakat,” pungkasnya. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses