Tema Sains Disampaikan dalam Studium General untuk Laksanakan Instruksi Khalifah

Tema Sains Disampaikan dalam Studium General untuk Laksanakan Instruksi Khalifah

“Aneka tema terkait sains hendaknya dapat diberikan dalam ceramah sehingga para mahasiswa bisa mengenal teknologi modern dan riset modern serta melahirkan kecintaan terhadapnya di dalam diri mereka. Aneka tema sains khususnya mengenai penciptaan alam semesta, tata surya dan evolusi harus disampaikan. Terkait materi tersebut hendaknya dapat diberikan melalui ceramah-ceramah.”

Masroor Library – Bogor, Jawa Barat [17/9]. Sesuai dengan instruksi Hadhrat Khalifatul Masih V atba kepada Jamiah di seluruh dunia pada 2019 dan 2021, Jamiah Ahmadiyah Internasional Indonesia telah beberapa kali melaksanakan Studium General (Kuliah Umum) dengan menghadirkan para pakar di bidangnya. Begitu juga pada tahun akademik 2023/2024 ini, Jamiah kembali mengagendakan Studium General dengan narasumber terkait tema tersebut.

Setelah pada bulan Agustus lalu menghadirkan Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., maka pada September 2023 ini Jamiah menghadirkan pakar Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Didit Hadi Barianto, S.T., M.Si., I.P.M. Amir Daerah Yogyakarta –yang sebelumnya Ketua Jemaat Lokal Yogyakarta– itu didaulat menyampaikan tema terkait “Kebesaran Hajar Aswad dan Mukjizat para Nabi Perspektif Ilmiah”.

Setelah Tilawat Ayat-ayat Suci Al-Qur’an oleh Sdr. Abdul Majid (Darjah Tsaniyah) serta Nazm oleh Sdr. Hanif Muhammad Jamil (Darjah Rabiah), Principal Jamiah Mln. Ma’sum Ahmad, Shd. pun memberikan sambutan. Riwayat hidup narasumber kemudian disampaikan oleh Sadr-e-Majlis yang adalah Naib Principal Bidang Akademik Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan.

“Pada 2009, selulus dari doktoral di Jepang, saya mengirimkan surat untuk belajar di Jamiah. Tetapi saat itu saya ditolak oleh Pak Rakeeman. Jadi, Tuan-tuan harus bersyukur karena bisa belajar di Jamiah, sedangkan saya ditolak,” tutur Profesor kehormatan (honoris causa) dari tiga kampus luar negeri yang menyelesaikan doktor Engineering Geology dari Kyushu University Jepang pada 2009 tersebut mengawali presentasinya. “Sementara banyak kampus lain menerima saya, hanya Jamiah yang menolak saya.”

Dengan menggunakan power point presentation (PPT), dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itupun menyampaikan dengan runut paparannya. Hajar Aswad disorot dari perspektif ilmiah, yaitu Geologi dan Stratigrafi. Hasilnya, banyak istilah dan wawasan baru yang didapat oleh mahasiswa. Begitu juga mengenai proses terbentuknya sumur Zam Zam yang fenomenal itu.

Sesi tanya jawab pun dibagi menjadi tiga termin. Dalam sesi tanya jawab ini muncul pertanyaan-pertanyaan yang dengan mudah dijawab oleh dosen yang biasa berkeliling di dalam dan luar negeri tersebut. Selain Geologi, narasumber juga ternyata menguasai wawasan lainnya yaitu proses terciptanya alam semesta, tatanan tata surya serta evolusi. Sesekali, cucu almarhum Ahmad Sarido itu melemparkan guyonan untuk mencairkan suasana agar tidak tegang.

Studium General yang sesuai jadwal diagendakan selesai pada pkl. 15:40 WIB ternyata mundur menjadi pkl. 16:25 WIB. Ini dikarenakan banyak yang antusias bertanya. Selain tujuh mahasiswa, dua orang dosen –salah satunya Principal– pun menyampaikan pertanyaan atau tanggapan. Sayangnya, karena waktu dibatasi, acara kemudian ditutup dengan Sesi Penutup yang berisi pemberian plakat dan sertifikat, doa bersama dan foto bersama.

Selain dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan para dosen, acara Studium General yang menghadirkan putra dari Prof. Dr. H. Abdul Shobur itu juga dihadiri oleh Sekretaris Ta’lim PB JAI Bpk. Sukarta, M.Pd. Sebagaimana diketahui, Prof. Dr. H. Abdul Shobur –yang adalah putra almarhum Bpk. Ahmad Sarido– hampir 20 tahun aktif mengembangkan Jemaat di Sulawesi Selatan, yaitu dari tahun 1970 hingga 1990 dan pernah lama menjadi Ketua disana. []

Disusun oleh:
Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Naib Principal Bidang Akademik
Jamiah Ahmadiyah Internasional Indonesia
Bogor, Jawa Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan