Sepotong Surga Yang Jatuh ke Bumi dan Mubalig Pertama Yang Mengunjunginya

Sepotong Surga Yang Jatuh ke Bumi dan Mubalig Pertama Yang Mengunjunginya

"Dalam sejarah keberadaan Jemaat di Papua Barat, baru pertama kali inilah ada Mubalig yang berhasil mengunjungi Kabupaten Pegunungan Arfak. Sebelumnya, mungkin ada yang baru sampai di perbatasannya saja. Ini artinya, ada dua Kabupaten yang berhasil ditembus, yaitu Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Pegunungan Arfak dalam setahun ini."

Masroor Library – Anggi, Papua Barat (6/9/21). Dinginnya udara di Ibukota Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) terasa mencucuk tulang, Senin (6/9) pagi itu. Meskipun saat itu waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi lewat, namun kabut masih menghalangi pemandangan. Ini wajar, sebab lokasi Anggi –nama ibukota tersebut– terletak di dataran tinggi. Kawasan itu merupakan rangkaian dari Pegunungan Arfak alias Pegaf.

Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan Mln. Basyiruddin Aziz tampak sudah berada di Anggi. Setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam dari Oransbari, Hilux itu tiba di tujuan. Di dalamnya ada sembilan penumpang. Selain Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan, juga beberapa orang lainnya. Meskipun berada di satu kendaraan, mereka berbeda kepentingan.

Bila tujuan dari Mln. Basyiruddin Aziz adalah survei lokasi untuk kepentingan Jemaat ke depannya, maka tujuan penumpang lainnya adalah menghadiri acara Pra Jabatan Abdi Setia Negara (ASN) Gelombang 4, 5 dan 6 di Anggi. Septinus Rosig dan istrinya Arfina Induek merupakan orang yang berkepentingan dalam perjalanan tersebut.

Rombongan tersebut melewati beberapa lokasi. Danau Perempuan, Danau Laki-laki, Kantor Bupati dan Kantor Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Pegunungan Arfak. Di lokasi terakhir inilah dilaksanakan upacara dan acara penyuluhan Pra Jabatan tersebut. Seminggu sebelumnya, di lokasi yang sama juga dilaksanakan Musyawarah KNPI Kab. Pegaf.

Sejak setahun yang lalu, Mubalig Daerah Papua Barat telah mengagendakan kunjungan ke Kabupaten yang dijuluki “Sepotong Sorga yang Jatuh ke Bumi tersebut”. Sayangnya, hingga kini kunjungan itu belum terlaksana. Pada Juli 2021 lalu sebenarnya adalah jadwal kunjungan kesana lagi, namun belum juga terlaksana.

Oleh sebab itu, dalam Program Khudam Connect disampaikan bahwa para khuddam MKAI Manokwari akan dianjurkan berkemah di Pegaf. Begitu juga dalam Rapat Mubaligin di Daerah Papua Barat awal September 2021 lalu, bahwa akan dilakukan survei awal untuk agenda-agenda Jemaat ke depannya disana. Salah satunya di Puncak Kobrey (2.296 mdpl) yang suhunya mencapai 20° Celcius.

Mubalig Daerah sendiri telah berkomunikasi dengan seorang khuddam asal JAI Sambahule, Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sudah beberapa tahun ini mengadu nasib disana. Melalui Mubalig Daerah Sultra, nomor gawai khuddam yang kemudian diketahui bernama Suji itupun diperoleh. Beberapa kali Mubalig Daerah menghubunginya. Tinggalnya di Kampung Iraiweri, Distrik Anggi.

Meskipun demikian, Mubalig Daerah telah mengantongi beberapa informasi mengenai Kabupaten Pegunungan Arfak itu. Sebagai basis masa dari umat Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia alias GPKAI, Kabupaten Pegunungan Arfak dikatakan hanya akan menjadi tempat GPKAI. denominasi Kristen lainnya, apalagi Muslim akan sulit diterima disana.

Ini terbukti, pembangunan masjid di kantor Koramil Anggi yang digagas oleh Pls Danramil Anggi juga didemo oleh suatu organisasi pemuda tertentu disana. Peletakan batu pertama dan pembangunan fondasi masjid itu kini terhenti. Padahal masjid itu diperuntukkan bagi personel TNI Muslim yang berdinas disana.

“Rencananya pukul 13:00 WIT kami akan turun lagi,” info Mln. Basyiruddin Aziz via pesan instan WhatsApp (WA) langsung dari Anggi. “Jalanan disini masih kurang bagus. Saat naik tadi, kondisinya sangat terjal dan curam. Beberapa kali harus melintasi sungai yang belum ada jembatan. Di beberapa tempat jalanan juga belum diaspal.”

Perjalanan ke Anggi, ibukota Kabupaten Pegunungan Arfak tersebut berkat hubungan baik dengan seorang pendatang asal Indramayu/Kuningan namun lahir di Papua, yaitu Irawan. Pagi dinihari pukul 04:00 WIT tadi, Irawan mengantar majikannya yang adalah orang asli Papua menuju ke Anggi. Mln. Basyiruddin Aziz pun diajak ke ibukota Kab. Pegunungan Arfak tersebut. []

Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan